Download GRATIS PDF dan 3 Video Kaya dari Properti TANPA MODAL

Thursday, November 4, 2010

TUHAN MENGATAKAN MASA DEPAN ANDA INDAH

TUHAN MENGATAKAN
MASA DEPAN ANDA INDAH


Suatu hari, Josua lulus dari Ateneo. Ia mempunyai banyak impian dan sangat girang membayangkan masa depannya.
Setelah perayaan kelulusan, ia naik taksi.
Supir taksi menyapa anak muda ini, “Apa kabar Anda hari ini?”
“Saya merasa luar biasa,” kata lulusan baru itu, sambil menyodorkan tangannya, “Saya Josua, Ateneo, Angkatan 2010.”
“Selamat!” kata supir taksi, “Saya Carlos, Ateneo, Angkatan 1976.”
(Catatan: Ini sebuah lelucon. Saya lulusan Ateneo!)


Hari Ini, Tuhan Ingin Memberi Harapan Pada Anda

Tuhan ingin memberikan harapan pada Anda.
Bagaimana? Ia akan melakukannya dengan memberi Anda mengintip ke masa depan Anda.
Ia akan memberi Anda sekilas tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pesan saya bagi Anda hari ini sangat sederhana: Bab terakhir hidup Anda telah ditulis, dan memiliki akhir yang bahagia.
Tak pelak lagi, Anda harus memilih akhir yang bahagia ini.
Ini tidak akan terjadi jika Anda tidak memilihnya.
Tapi apa yang ingin saya katakan adalah pilihan itu tersedia.
Anda dapat memiliki sebuah masa depan yang bahagia.
Ya, Anda mungkin mengalami masa yang sulit sekarang. Mungkin ada tumpukan hutang yang harus Anda bayar. Atau hasil pemeriksaan medis tidak baik. Atau ada konflik dalam keluarga Anda. Atau Anda mungkin tidak senang dengan pekerjaan Anda.
Apapun itu, percaya bahwa Anda dapat memiliki masa depan yang bahagia itu.


Bab Terakhir Hidup Anda Telah Ditulis,
Dan Akhirnya Adalah Bahagia

Ambil kasus teman saya Pablo.
Pablo mempunyai sebuah masalah: Pacarnya meninggalkannya.
Teman-temannya mengatakan padanya, “Pablo, itu hanya masalah kecil.”
Tapi Pablo roboh di bawah tekanan masalah itu.
Ia merasa hidupnya tidak ada harapan dan ia ingin mati.
Untuk menyembunyikan identitasnya, saya tidak akan menunjukkan fotonya.
Tapi, saya hanya akan menggambar sebuah karikatur Pablo…
Ketika saya masih kecil, saya sangat sering menggambar. 10% dari buku catatan saya adalah catatan pelajaran, dan 90%nya adalah gambar. (Kepada para ibu: Jika anak-anak Anda memenuhi catatan mereka dengan gambar, jangan hentikan mereka. Mungkin suatu hari nanti mereka akan menjadi seorang pengkotbah!)
(Gambar lihat pada lampiran.)
Tapi suatu hari, seseorang mengundang Pablo ke acara Feast. (Itu sebutan untuk persekutuan doa mingguan kami karena rasanya seperti sebuah pesta. Dan ia tercantol. Ia tidak pernah absen.
Setiap minggu, ia mendengar firman Tuhan.
Setelah 6 bulan, hidup Pablo betul-betul berubah.
Tapi ironisnya, ia mempunyai lebih banyak masalah sekarang!
Pertama, ia tetap tidak punya pacar.
Kedua, perusahaan tempatnya bekerja dalam keadaan kritis dan akan segera tutup.
Ketiga, orang tuanya bertengkar gara-gara uang lagi.
Keempat, jerawatnya bermunculan.
Tapi inilah karikatur Pable setelah 6 bulan…
(Gambar lihat pada lampiran.)
Pablo mempunyai lebih banyak masalah sekarang.
Namun ia tersenyum!
Bagaimana bisa?
Ia punya lebih banyak masalah sekarang.
Seharusnya ia lebih sering menangis.
Tapi ia tidak.
Inilah alasannya…
(Gambar lihat pada lampiran)
Hanya ada satu perbedaan dari kedua gambar di atas: Selama beberapa bulan terakhir, Pablo telah bertumbuh dalam Pengharapan.
Ia tahu bahwa masalahnya hanya sementara. Ia tahu bahwa masa depannya lebih cerah dari masa lalunya. Ia tahu bahwa pada akhirnya, ia akan menang.



Kebahagiaan Tidak Ada Hubungannya
Dengan Tidak Adanya Masalah


Apakah Anda ingin bahagia?

Menjadi bahagia tidak ada urusannya dengan ukuran masalah Anda. Menjadi bahagia berhubungan dengan ukuran harapan Anda. Dan itulah yang Anda terima dari Tuhan.

Teman, apakah Anda seperti Pablo?

Apakah Anda dibebani oleh sebuah daftar masalah yang panjang?

Mempunyai banyak masalah bukanlah masalah.

Kehilangan pengharapan Anda barulah masalah.

Jangan menyerah.

Jangan kehilangan pengharapan.

Karena ketika Anda kehilangan pengharapan, Anda kehilangan hidup.

Pabli tersenyum karena ia memiliki pengharapan.

Ia tahu sesuatu yang tidak diketahuinya sebelumnya: Bahwa Tuhan menyelesaikan apa yang ia mulai.

Dengarkan Tuhan dalam hati Anda. Ia sedang berbicara dalam hati Anda dan berkata, “Bab terakhir hidupmu telah ditulis, dan memiliki akhir yang bahagia.”





Kekuatan Pengharapan Untuk Memberkati Hidup Anda


Nilai pengharapan berada di bawah.

Alkitab mengatakan bahwa di antara iman, pengharapan, dan kasih, kasih adalah hal yang paling penting di dunia ini. Dan saya setuju.

Dan iman? Itu sangat penting untuk keselamatan.

Jadi dari mana asalnya pengharapan? Sebuah bonus tambahan.

Mereka juga mengatakan bahwa di Surga, Anda tidak memerlukan pengharapan lagi.

Tapi justru itulah intinya: Kita belum berada di Surga. (Untuk meyakinkan, cubitlah tangan Anda. Jika Anda merasa sakit, berarti Anda belum berada di sana.)

Di Bumi, pengharapan sangat penting untuk bertahan hidup.

Kenyataannya, itu sangat penting untuk semua jenis keberhasilan.





Apakah Anda Mempunyai Lebih Banyak Masalah
Ketika Anda Lebih Dekat Kepada Tuhan?


Suatu hari, Pablo bertanya pada saya, “Bo, mengapa ketika saya lebih dekat kepada Tuhan, saya mempunyai lebih banyak masalah sekarang. Apakah ini ujian dari Tuhan? Ataukah ini gangguan dari si iblis?”

Saya mengatakan padanya, “Bukan keduanya. Saya yakin engkau mengalami suatu kehidupan yang normal. Karena masalah adalah bagian dari hidup. Saya yakin engkau akan mempunyai masalah baik engkau dekat ataupun jauh dari Tuhan. Pilihanmu adalah ini: Apakah engkau akan menanggung masalahmu dengan pengharapan atau tanpa pengharapan?”

Pablo hampir berterika, “Dengan pengharapan!”

Dan itulah yang terjadi ketika orang-orang menghadiri Feast setiap minggu. Mereka pulang dengan hati yang penuh pengharapan. Dengan kata lain, mereka menerima sebuah pengalaman “Gunung Tabor”…





Yesus Mengangkat Tirai Antara Surga Dan Bumi


Suatu hari, Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes ke Gunung Tabor. Ketika mereka mencapai puncak, sebuah transfigurasi yang hebat terjadi.

Mereka melihat Yesus memancarkan cahaya berkilauan.

Dan di sampingnya adalah Musa dan Elia, yang juga memancarkan cahaya.

Hal itu begitu luar biasa, Petrus berkata, “Yesus! Mari kita bangun 3 tenda. Satu untukMu, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia.”

Ia tidak tahu apa yang diucapkannya.

Penampakan itu begitu membuat tercengang, ia hanya asal bicara saja.

Karena di Gunung Tabor, Yesus mengangkat tirai yang memisahkan surga dan bumi.

Ini pertanyaan saya: Mengapa Yesus melakukan hal itu?

Untuk pamer? Sepertinya bukan.

Ia melakukan ini untuk memberi mereka pengharapan.

Yesus tahu bahwa begitu mereka turun dari Gunung Tabor, hidup akan terasa sulit. Murid-muridNya akan melihat Yesus berdarah. Dipukuli dengan cambuk. Dianiaya seperti seorang penjahat. Mereka akan melihatNya wafat di salib.

Maka di Gunung Tabor, Yesus memberi mereka mengintip ke masa depan.

Ia memberi mereka sekilas tentang bab terakhir.

Ia mengatakan pada mereka, “Bab terakhir hidupmu sudah ditulis, dan memiliki akhir yang bahagia.”





Anda Membutuhkan Pengalaman “Gunung Tabor”
Dalam Hidup Anda


Saya merasa setiap Feast adalah suatu pengalaman “Gunung Tabor”.

Dalam acara Feast mingguan kami, orang-orang bertemu Tuhan. Mereka mendengar firman Tuhan. Mereka pulang dengan pengharapan yang besar dalam hati mereka.

Karena di dalam Feast, orang-orang mencicipi rasa dari masa depan mereka.

Tahukah Anda bahwa Pengharapan adalah juga sebuah teleskop?

Ya. Tapi itu adalah sebuah teleskop istimewa.

Bukan melihat melalui ruang, tapi melihat melalui waktu.

Pengharapan adalah sebuah teleskop “waktu”.

Ia dapat melihat masa depan.

Pengharapan berbisik dalam hati Anda, “Masa depan Anda indah. Anda akan menang. Anda akan mampu mengatasi.”





“Anda Tidak Akan Pernah Menjadi Seorang Pembicara”


Saya tidak akan pernah melupakan satu momen sulit ini dalam hidup saya.

Saya berusia empat belas tahun, sudah berkotbah di sana sini di berbagai persekutuan doa.

Suatu hari, saya diundang untuk berbicara di sebuah seminar.

Ada kurang dari 20 orang yang duduk sebagai pendengar.

Tapi ketika saya berdiri di depan mereka, saya tidak tahu mengapa, tapi saya merasa begitu gelisah. Saya merasa gugup dan mulai berkeringat. Dan kotbah saya dibom.

Setelah saya berbicara selama kurang lebih 20 menit, saya duduk. Saya merasa sangat malu atas apa yang telah saya lakukan.

Hal itu tidak membantu ketika penyelenggara berdiri dan berkata, “Apa yang hendak disampaikan oleh Bo adalah ini…” Lalu ia mulai kembali mengulang kotbah saya.

Setelah seminar itu, ia menghampiri saya dan berkata, “Bo, saya rasa Anda seharusnya tidak berbicara dalam seminar-seminar seperti ini.”

Oohh.

Dalam benak saya, saya mendengar sebuah suara mengatakan, “Saya tahu. Siapa yang saya bohongi? Saya tidak akan pernah menjadi seorang pembicara.”

Hari itu, pada dasarnya saya menyerah atas diri saya. Saya berpikir untuk menolak undangan-undangan yang saya terima.

Namun ketika saya kembali ke persekutuan doa kecil saya, pimpinan persekutuan doa saya, Aida Manongdo, tidak pernah menyerah atas diri saya. Mungkin ia tahu saya merasa sedih. Ia memanggil saya sendirian dan berkata, “Bo, saya ingin mengatakan sesuatu padamu.”

Ia berkata, “Bo, Tuhan berbicara pada saya lagi. Ia mengatakan kamu sungguh mempunyai urapan. Suatu hari, kamu akan berkotbah di banyak negara di seluruh dunia.”

Apa yang sedang ia lakukan? Ia sedang memberi saya pengharapan.

Ia mengatakan, “Tuhan akan menyelesaikan apa yang telah Ia mulai. Bab terakhir hidupmu telah ditulis, dan memiliki akhir yang bahagia.”

Hari ini, kata-kata itu telah menjadi kenyataan.

Selama 31 tahun sampai saat ini, saya telah berkotbah di lebih dari 20 negara.

Ketika Anda merasa sedih dan ingin menyerah, sekarang saya menyadari bahwa Tuhan akan mengirim seorang Aida pada Anda yang akan memberi Anda pengharapan.

Saya adalah Aida bagi Anda sekarang.

Tuhan telah mengirim saya untuk mengatakan pada Anda bahwa masa depan Anda lebih cerah dari masa lalu Anda. Anda mungkin berada dalam masa Jumat Agung saat ini tapi saya katakan pada Anda bahwa Minggu Paskah Anda akan tiba. Anda akan memiliki akhir yang bahagia. Anda akan memiliki masa depan yang mulia.





Orang Seperti Apakah Anda?


Mari saya akhiri dengan satu kata terakhir.

Ada dua macam orang di dunia: Orang yang memberi pengharapan dan orang yang mengambil pengharapan.

Orang seperti apakah Anda?

Ketika Anda berelasi dengan anak Anda, apakah Anda memberi pengharapan? Apakah Anda seperti Yesus yang mengangkat “tirai” antara keadaannya sekarang dan masa depan yang cerah? Apakah Anda mengatakan pada anak Anda, “Bab terakhir hidupmu telah ditulis, dan memiliki akhir yang bahagia.”

Hari ini, saya ingin Anda menerima pengharapan.

Dan menjadi seperti Yesus.

Beri pengharapan.



Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh Jessica Jeanne P.)


Sumber "Milis Bo Sanchez" dari Grup Google.

Wednesday, February 24, 2010

Do You Want A Life Of Abundance

Siapa sih yang tak ingin hidup bahagia?
Setiap orang mungkin punya jawaban yang berbeda...
Apa yang membuat kita bahagia, bisa jadi berbeda dengan jawaban orang lain.
So, temukan apa yang dapat membuat hidup Anda bahagia...

Ingat, Anda sendiri yang mampu menjadikan hidup Anda indah dan berwarna...serta penuh dengan kebahagiaan.

God bless.

in Christ,
Jessica

-------------------------------------------------------------------------


APAKAH ANDA INGIN HIDUP BERKELIMPAHAN?

Saya merasa susah ketika harus mencari hadiah bagi isteri saya.
Hadiah pertama yang saya berikan padanya adalah sebuah gaun.
Ketika saya melihatnya, saya kira itu bagus. Tapi ketika saya berikan padanya, saya belajar lagi tentang kebenaran bahwa keindahan itu tergantung yang memandang. Karena ia mengatakan, “Oh Bo, saya senang sekali engkau memberiku sebuah gaun. Terima kasih sekali. Tapi saya usul engkau tetap berfokus pada berkotbah. Seleramu dalam berbusana sangat parah.”
Saya mencibir, “Maksudmu engkau tidak akan mengenakan gaun itu?”
Ia tersenyum. “Mungkin, jika saya tiba-tiba ingin bunuh diri. Dengan kata lain, saya tidak ingin ditangkap hidup-hidup ketika mengenakan itu.”
Tapi bulan lalu, saya mendapat hadiah besar. Akhirnya saya membelikan dia sebuah hadiah ulang tahun yang sangat ia idamkan.
Saya membelikannya sebuah buku. Tapi itu bukan buku biasa.
Itu adalah sebuah buku yang sangat besar dengan 1000 halaman berisi gambar-gambar fantastis tentang tempat-tempat yang sangat indah di seluruh dunia. Ia menyukai buku itu karena saya menulis pada halaman pertamanya, “Sayang, ketika anak-anak kita dewasa, saya akan mengajakmu ke tempat-tempat ini.”
Ia menyukai buku itu karena itu bukanlah hanya sebuah buku. Itu adalah sebuah janji. Saya berjanji, “Saya akan menjadi tua bersamamu. Saya akan selalu bersamamu selamanya. Saya akan mencintaimu selamanya.” Karena sesungguhnya saya tidak memberikan sebuah buku. Sesungguhnya saya memberikan diri saya.
Hidup pernikahan saya berkelimpahan, karena selama 11 tahun ini, saya tidak berhenti memberikan waktu, tenaga, perhatian, dan daya saya untuk pernikahan saya.
Ini yang saya pelajari: Hidup bukanlah satu ember.

Hidup Adalah Koleksi Dari Banyak Ember

Anda tidak dapat berharap kelimpahan dalam satu ember ketika Anda memberi kepada ember lainnya.
Beberapa orang rohani berpikir bahwa jika mereka memberi waktu mereka ke ember rohani mereka, kehidupan keluarga mereka akan berkelimpahan juga. Hal itu tidak akan terjadi.
Saya pernah bertemu banyak orang-orang rohani yang selalu berada di gereja, menghadiri kegiatan-kegiatan rohani mereka, tapi mereka tidak memberi waktu, perhatian, dan tenaga mereka untuk kehidupan keluarga mereka. Makanya, kehidupan keluarga mereka kosong. Mereka mengeluh pada Tuhan, “Tuhan, saya memberi waktu saya kepadaMu! Mengapa pernikahan saya berantakan? Mengapa relasi saya dengan anak-anak saya berantakan?”
Sederhana. Karena hidup bukan satu ember tapi koleksi dari berbagai ember. Jika Anda ingin memanen secara berlimpah dalam suatu area tertentu di hidup Anda, Anda harus menanam pada ember tertentu itu.
Ingat: Yesus berkata, “Carilah dahulu Kerajaan Allah…” Jika Tuhan adalah yang pertama, maka pasti ada yang kedua, ketiga, keempat…
Beberapa orang berpikir Tuhan ingin mereka memberi seluruh waktu mereka kepadaNya dan berada di gereja sepanjang waktu dan melayani dalam berbagai pelayanan – mengabaikan pekerjaan, bisnis, dan keluarga mereka. Alasan mereka bahwa “karena jika saya mendahulukan Tuhan, Tuhan akan memelihara semuanya.”
Tidak begitu.

Bahkan Uang

Baru-baru ini saya bertemu seorang wanita yang berkata, “Bo, selama 22 tahun, saya melayani gereja sepenuh waktu. Tanpa dibayar. Hari ini, saya berusia 54 tahun, dan saya baru menyadari saya tidak punya uang untuk masa tua saya. Jadi saya berusaha mengejar, memulai sebuah usaha kecil dan berinvestasi untuk masa depan.”
Secara tersirat, saya dapat mengatakan bahwa ia bertanya, “Tuhan, mengapa Engkau tidak memelihara saya secara finansial? Saya memberi hidup saya padaMu.”
Banyak pengkotbah hanya mengatakan pada orang-orang untuk memberi 10% kepada Tuhan. Saya salah satu dari sedikit pengkotbah yang mengatakan pada orang-orang untuk memberi 10% kepada Tuhan (sebagai tuntunan, bukan sebagai hukum) dan juga memberi 20% untuk masa depan mereka dalam bentuk harta di atas kertas, bisnis, real estate, dan lain sebagainya. Mengapa? Agar mereka dapat tetap memberi kepada Tuhan pada masa tua mereka.
Saya akan mengatakan ini sekali lagi: Saya percaya bahwa Tuhan memberkati kita ketika kita bermurah hati kepadaNya.
Tapi karena kita kurang mengerti tentang finansial, banyak orang rohani hanya mengkonsumsi semua berkat finansial dariNya. Mereka menghabiskan semuanya. Dan tidak menyisihkan sebagian dan menginvestasikannya untuk masa depan mereka.
Jika Anda ingin berkelimpahan dalam finansial Anda, Anda perlu memberi lebih banyak waktu, usaha, dan tenaga ke dalam ember finansial Anda. Bertumbuh dalam kebijakan finansial, belajar berbagai ketrampilan baru, baca buku-buku finansial, hadiri seminar finansial, dan carilah pembimbing finansial.
Jadi Anda lihat, kelimpahan finansial lebih banyak daripada memberi ke ember rohani Anda. Jika Anda ingin menumbuhkan uang Anda, Anda juga perlu memberi ke ember finansial Anda.

Di Mana Anda Ingin Memiliki Kelimpahan?

Ini pertanyaan saya.
Ember kehidupan apa yang Anda inginkan untuk mengalami berkat Tuhan dan berkelimpahan? Cara lain untuk menanyakan pertanyaan ini: Ember mana dalam hidup Anda yang kosong atau kurang saat ini?
Berilah pada ember tertentu itu!
· Jika Anda ingin kelimpahan dalam “ember pernikahan” Anda, berikan waktu dan perhatian dan cinta pada pasangan Anda.
· Jika Anda ingin kelimpahan dalam “ember keluarga” Anda, berikan waktu dan usaha dan kesabaran kepada anak-anak Anda.
· Jika Anda ingin kelimpahan dalam “ember finansial” Anda, berikan waktu untuk belajar dan investasi dalam finansial masa depan Anda.
· Jika Anda ingin kelimpahan dalam “ember rohani” Anda, berikan waktu, pelayanan, dan perpuluhan Anda kepada Tuhan.

Masa Penundaan

Ini kepercayaan saya: Ketika Anda memberi, Anda menerima.
Ini adalah hukum alam kita. Anda bahkan akan menerima lebih banyak dari apa yang Anda berikan. Hal ini sepasti seperti matahari bersinar di hari esok. Ini dijamin 100%.
Inilah misteri besar dalam hidup: Ketika Anda memberi, Anda tidak akan kehilangan. Anda akan mendapatkan.
Orang-orang tidak melihat ini.
Mengapa? Karena antara pemberian dan penerimaan kita, ada suatu penundaan. Jika Anda ingin menerima berkat dari pemberian Anda, Anda perlu bersabar selama masa penundaan.
Orang-orang berharap pengembalian secara instan.
Tapi hal terbesar dalam hidup – suatu pernikahan besar, satu keluarga yang kuat, sebuah persahabatan yang menyenangkan, kebebasan finansial, dan karakter yang baik – tidak terjadi secara instan.
Ketika Anda menanam, Anda tidak akan langsung memanen. Anda perlu memasuki masa penundaan.
Jadi apa yang Anda lakukan ketika Anda menunggu?
Teruslah memberi.

Mengapa Memberi Kepada Tuhan Itu Penting

Memberi kepada Tuhan akan melatih Anda untuk memberi kepada area lain dalam hidup Anda. Secara pribadi, saya tidak percaya bahwa perpuluhan merupakan suatu hukum bagi umat Kristiani. (Maaf, terlalu panjang untuk dijelaskan.) Namun perpuluhan merupakan suatu petunjuk besar dan suatu alat pelatihan luar biasa untuk memberikan yang lebih besar. Karena berkat pertama dari memberi kepada Tuhan bukanlah kelimpahan tapi suatu mentalitas kelimpahan. Tanpa suatu mentalitas kelimpahan , akan sulit untuk menerima kelimpahan dalam setiap area kehidupan.
Saya mempunyai sebuah teori konspirasi.
Saya percaya bahwa seluruh alam semesta di sekeliling Anda adalah persekongkolan, berkomplot, dan berkonspirasi untuk memberi Anda kelimpahan secara besar-besaran.
Salah satu hal tersulit untuk diatasi adalah mentalitas kekurangan. Bahwa berkat-berkat yang ada di dunia terbatas jumlahnya.
Tuhan adalah Tuhan yang berkelimpahan, bukan seorang Tuhan yang berkekurangan.
Hari ini, saya bertemu banyak orang yang terjebak dalam keadaan yang sedang dan tersendat karena mentalitas kekurangan mereka. Mereka berpikir bahwa Tuhan menginginkan mereka tetap kecil.
Saya pernah bertemu orang-orang rohani yang percaya bahwa mereka harus miskin.
Saya pernah bertemu orang-orang baik yang percaya bahwa mereka harus selalu tetap dalam kesulitan karena mereka adalah orang-orang baik.
Dulu saya seperti ini selama hampir 20 tahun dalam hidup saya.
Namun ketika saya berusia 30 tahun, saya mengubah cara berpikir saya. Saya memutuskan saya ingin menjadi seorang misionaris jutawan. Itu gila tapi saya percaya hal itu mungkin.
Hari ini, saya masih seorang misionaris. Saya menjalankan 9 organisasi non-profit, melakukan pekerjaan-pekerjaan indah di dunia. Hanya satu yang membayar saya dengan gaji. Saya dapat melakukan itu karena saya berpenghasilan dari usaha-usaha kecil saya dan investasi-investasi lain.
Saya telah memecahkan mentalitas kekurangan itu.
Saya percaya Tuhan menginginkan kelimpahan bagi hidup saya.
Dan saya percaya Tuhan juga menginginkan kelimpahan bagi hidup Anda.
Pernahkah Anda bertemu orang tua yang punya keinginan terpendam agar anak-anak mereka menderita? Yang berdoa, “Tuhan, jadikan anak-anakku miskin?”
Saya meragukan itu. Ada beberapa orang tua edan di luar sana, namun seorang ayah dan ibu yang normal akan menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka.
Tuhan menginginkan kelimpahan bagi hidup Anda.
Tidak, bukan uang yang terpenting. Kelimpahan yang terpenting adalah soal cinta. Namun saya percaya hal itu mencakup uang – tapi hanya agar kita dapat mencintai!

Lakukan Dengan Cinta Saya Yang Tidak Sempurna

Minggu lalu, seseorang mengatakan pada saya, “Bo, Anda sangat tidak egois.”
“Tidak,” saya katakan padanya, “Saya adalah seorang yang egois.”
Sungguh. Saya tahu diri saya sendiri!
Tapi paling tidak, saya belajar untuk mencintai setiap hari dalam hidup saya. setiap pagi, saya berdoa, “Tuhan, tolong saya untuk mencintai orang-orang yang Engkau kirim kepada saya.”
Sebelum menulis artikel ini, saya membayangkan Anda membacanya dan saya berdoa untuk Anda. Ya, saya mengasihi Anda! Cinta saya sangat tidak sempurna, tapi Anda akan harus menerima cinta yang tidak sempurna ini. Inilah yang dapat saya berikan pada Anda.
Selama 30 tahun lebih, saya telah berusaha untuk mencintai orang-orang dengan cinta yang tidak sempurna ini. Saya akan bagikan pada Anda kelima pelayanan bagi orang-orang miskin dimana saya terlibat di dalamnya.
Dan sungguh benar: Ketika saya memberi cinta, saya menerima begitu banyak cinta. Itu pengalaman saya…
Berikut adalah kelima pelayanan dimana saya menerima begitu banyak cinta…
· Anawim: Kami mengambil 60 orang-orang tua terlantar dari jalan-jalan dan memberi mereka sebuah rumah yang penuh cinta. Kami mencintai dan merawat mereka hingga Tuhan memanggil mereka pulang.
· Tahanan ng Pagmamahal: Dipimpin oleh teman saya Rey Ortega, kami memberi tempat tinggal bagi 18 anak yatim piatu di sebuah rumah kecil di Pasig.
· Pagasa ng Pamilya: Juga dipimpin oleh Rey, sekarang kami menyekolahkan 95 anak-anak miskin. Selama 30 tahun lebih, pelayanan ini telah meluluskan ratusan sarjana yang sekarang membantu keluarga mereka.
· Grace to be Born: Kami memberi konseling pada wanita hamil yang mengalami krisis yang berpikir untuk melakukan aborsi atau yang dipaksa untuk mengaborsi bayi mereka. Kami menyediakan sebuah penampungan sementara bagi mereka hingga mereka melahirkan. Kami juga merawat bayi-bayi terlantar dan memfasilitasi adopsi.
· He Cares Foundation: Dipimpin oleh teman saya Jodean Sola, Yayasan He Cares menyekolahkan 240 anak-anak jalanan dan memberi makan 300 lebih dari mereka setiap minggu. Pelayanan ini juga menjalankan suatu program pinjaman kecil di 6 area kumuh. Kami juga membangun sebuah desa dengan 120 lebih rumah.
Mencintai dengan berlimpah.
Dan terima cinta dengan berlimpah juga.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez






--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Sumber: Grup "Milis Bo Sanchez" dari Grup Google.