Download GRATIS PDF dan 3 Video Kaya dari Properti TANPA MODAL

Thursday, December 1, 2011

APAKAH ANDA DIKENAL KARENA KEBAIKAN ANDA?

Apakah Anda ingin betul-betul bahagia?

Jadilah orang yang baik hati..

Mari saya ceritakan sebuah kisah.

Suatu hari, sebuah pesawat menghantam badai dan hampir jatuh. Masalahnya, ada 4 penumpang dan hanya 3 parasut.

Orang pertama mengambil satu parasut dan berkata, “Saya seorang ahli bedah otak dan pasien saya membutuhkan saya.” Dan ia melompat keluar dari pesawat.

Orang kedua mengambil parasut kedua dan berkata, “Saya seorang ilmuwan roket, salah satu orang paling pintar di seluruh planet, dan dunia membutuhkan saya.” Dan ia melompat keluar dari pesawat.

Orang ketiga adalah Paus Benediktus. Ia mengambil parasut terakhir dan memberikannya kepada orang keempat yang adalah seorang anak muda. Paus berkata, “Anakku, saya sudah tua. Saya sudah cukup melayani Tuhan. Pergilah dan ambillah parasut terakhir ini.”

Anak muda itu tersenyum, “Yang Mulia, tidak apa-apa. Masih tersisa dua parasut. Ilmuwan roket, orang paling pintar di seluruh planet, melompat dengan ransel saya.”

Pelajaran yang didapat?

Bapak Paus menang karena ia baik hati.

Ilmuwan roket kalah karena ia tidak baik hati.

Orang baik, pada akhirnya, akan selalu menang.

Saya akan ceritakan kisah lainnya, kali ini dari Alkitab.

Saya yakin Anda tahu kisah tentang Orang Samaria Yang Baik Hati. Tapi saya mendorong Anda untuk membacanya lagi dengan mata yang segar. Dan berharap Tuhan berbicara pada Anda dengan cara yang baru dan penuh kuasa…

Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.” (Lukas 10:30-35)

Tiga Cara Menunjukkan Kebaikan

Sebagai seorang anak, Anda sudah mendengar cerita ini sebelumnya.

Cerita yang bagus, indah.

Tapi saya akan beritahu Anda bagaimana kontroversialnya ini.

Dalam cerita itu, Tuhan memberi ujian utama kepada tiga orang.

Ujian itu tidak tertulis atau lisan, tapi “kenyataan”. Ujian itu datang dalam bentuk seorang yang setengah mati, terbaring dengan tubuh bersimbah darah, di tengah jalanan berdebu. (Anda berharap Tuhan memberi ujian normal. “Hanya sebutkan Syahadat Para Rasul, setuju dengan setiap doktrin, dan bingo, Anda keren.” Tidak ada hal seperti itu.)

Inilah kontroversinya: Kedua pria yang seharusnya telah dibebaskan karena kepercayaan mereka yang sangat tinggi, yang diharapkan setiap orang menjadi ahli, ternyata gagal. Tapi orang ketiga, kelas bawah, orang yang tidak diharapkan lulus, tidak hanya lulus; ia lulus dengan cemerlang. Ia lulus dengan predikat summa cum laude.

Inilah pesan saya untuk hari ini: Jika Anda ingin membawa seseorang lebih dekat kepada Tuhan, Anda perlu berbaik hati kepada mereka. Karena kerajaan Allah akan dikenali dari kebaikan Anda.

Inilah tiga cara untuk menunjukkan kebaikan:

1. Menerima

2. Bersedia

3. Mengasihi

Itulah yang akan saya bagikan kepada Anda hari ini.



1. Menerima

Mengapa imam dan orang Lewi itu tidak menolong?

Karema mereka tidak menerima.

Banyak orang tidak tahu kenyataan kecil ini. Imam dan orang Lewi tidak menolong karena mereka takut menjadi tidak bersih secara rohani.

Pada masa itu, orang-orang rohani hidup dalam dunia yang terbagi atas Bersih dan Tidak Bersih (najis). Hal-hal yang bersih dan tidak bersih. Tindakan yang bersih dan tidak bersih. Orang-orang yang bersih dan tidak bersih.

Dan menurut Hukum mereka, setiap orang yang menyentuh tubuh orang yang meninggal akan “tercemar” selama tujuh hari. Dan selama masa itu, Imam dan orang Lewi itu tidak akan bisa melakukan tugas rohani mereka.

Tapi orang Samaria tidak berpikir dengan cara demikian. Karena menurut dunia yang bersih dan tidak bersih ini, seorang Samaria sudah tidak bersih. (Orang Samaria adalah peranakan Yahudi yang dipandang rendah.) Menurut mereka, ketika dilahirkan, mereka sudah dinyatakan tercemar.

Dengan kata lain, adalah seorang yang “tidak bersih” yang menolong orang yang tidak bersih lainnya.

Inilah yang ingin saya katakan.

Setelah 32 tahun melayani, saya menyadari bahwa orang-orang terbaik yang mewakili Tuhan di dunia ini bukanlah yang paling pintar, paling bijak, atau yang paling bertalenta. Perwakilan terbaik Tuhan adalah orang-orang yang baik hati dan rendah hati.

Mereka yang tahu bahwa mereka tidak sempurna.

Mereka yang sangat menghormati orang, tidak perduli apapun yang pernah mereka lakukan di masa lalu.

Mereka yang tidak bersikap superior dan tidak sombong rohani.

Tapi Sayang, Umat Kristen Sekarang

Terlihat Sebagai Orang-orang Sombong

Mari saya bagikan pada Anda beberapa berita duka.

Sebuah survei besar dilakukan di antara orang-orang muda berusia antara 16 – 29 tahun di Amerika. Mereka ditanya apa pemikiran mereka tentang Kristianitas.

Inilah hasilnya: 87% dari mereka mengatakan bahwa Kristinitas adalah menghakimi.

Dan 85% mengatakan Kristianitas adalah munafik. Dan satu dari empat non Kristen mengatakan bahwa umat Kristen di jaman modern tidak lagi seperti Yesus.

Mahatma Gandhi mengatakan hal yang sama beberapa tahun lalu. Ia berkata, “Saya menyukai Kristus kalian tapi saya tidak suka umat Kristen kalian. Mereka sangat tidak seperti Kristus kalian.”

Mengapa? Rick Warren menjelaskan dengan cara begini: “Umat Kristen lebih dikenal karena apa yang kita tentang daripada untuk apa kita ada.”

Dengan kata lain, kita sering mengatakan pada orang lain tentang apa yang salah dari mereka. Kita melakukan itu pada anak-anak kita. Kita melakukan itu pada pasangan kita. Dan kita melakukan itu pada teman-teman kita yang non Kristen.

Jika Anda seorang rohani, setiap orang langsung tahu apa yang Anda tentang. Anda menentang aborsi dan homoseksual dan seks pranikah dan pornografi dan perjudian dan kemabukan…

Itu tidak masalah. Tapi inilah pertanyaan saya: Apakah Anda dikenal karena kebaikan Anda?

Saya memberi kotbah tentang parenting (pengasuhan). Saya memberitahu para orang tua bahwa menegur anak-anak mereka tanpa membangun sebuah relasi yang kuat dengan mereka tidak akan pernah berhasil. Itu sia-sia. Jika hal ini benar sehubungan dengan parenting, apalagi dengan teman-teman kita yang non Kristen?

Jika Anda ingin membawa orang lebih dekat kepada Tuhan, Anda perlu berada di level mereka, berbicara dengan bahasa mereka, mengetahui keprihatinan mereka, dan memenuhi kebutuhan mereka.

Apakah Tuhan Anda Kejam?

Ketika tragedi melanda bumi kita, timbul dua tipe orang rohani.

Tipe pertama adalah orang rohani yang menyerbu masuk dan melayani. Tipe kedua adalah orang rohani yang menyerbu masuk dan mempermalukan.

Yang pertama memberi, menolong, dan memberi perhatian.

Yang kedua menyalahkan, mengkritik, dan menghakimi.

Ketika Gunung Pinatubo meletus di Tahun 1991, menghancurkan Zambales dan Pampanga, saya mendengar beberapa orang rohani berkata, “Tuhan sedang menghukum area Olongapo dan Angeles, dua kamp Amerika, karena banyak prostitusi di kedua area itu.”

Ketika tsunami menghantam pantai Phuket, Thailand, pada 26 Desember 2001, saya mendengar beberapa orang rohani berkata, “Itu yang pantas diterima para turis karena berjingkrak dan berpesta di hari Natal, dan bukannya ke gereja dan berdoa!”

Dan ketika gempa bumi dan tsunami melanda Jepang pada 11 Maret 2011, saya mendengar beberapa orang rohani berkata, “Bencana itu terjadi karena Jepang adalah negara yang tidak bertuhan. Karena 90% orang Jepang adalah atheis…”

Begitu menyedihkan.

Dan begitu kejam.

Orang rohani yang menyembah allah yang kejam menjadi kejam juga.

Kita selalu menjadi seperti allah yang kita sembah.

Contoh saya berikutnya bahkan lebih tragis.

Sebuah Kisah Yang Sangat Menyedihkan

Suatu hari, seorang pria sedang menulis sebuah surat yang sangat sulit kepada orang tuanya

Begitu sulitnya surat itu karena ia sudah tidak berhubungan dengan mereka selama dua belas tahun.

Terakhir kalinya mereka bicara adalah hari dimana ia memberitahu mereka bahwa ia telah memilih kehidupan homoseksual. Orang tuanya mengatakan padanya bahwa ia berdosa jika melakukan itu dan ia akan masuk Neraka. Mereka memintanya untuk berkemas dan jangan pernah kembali.

Hari itu, ia meninggalkan rumah dan menjalani hidup sesuai keinginannya sendiri.

Dua belas tahun kemudian, ia menulis sebuah surat rekonsiliasi kepada mereka. Ia memberitahu mereka bahwa ia mengidap AIDS. Ia mengatakan kalau hidupnya tinggal menghitung hari. Ia bertanya apakah mungkin mereka saling bertemu untuk terakhir kalinya sebelum ia meninggal.

Seminggu kemudian, pria itu menerima surat dari orang tuanya.

Dengan gembira, ia membuka amplop tersebut.

Dan keluarlah sepotong kecil sobekan kertas.

Itu adalah akte lahirnya.

Plus sebuah catatan singkat dari Ibu dan Ayah.

Tertulis, “Kami tidak mengenalmu. Kami tidak punya anak yang dibenci Tuhan. sejak hari dimana engkau berjalan keluar dari kehendak Allah, kami tidak lagi punya seorang putera.”

Anak muda itu menangis.

Beberapa hari kemudian, ia meninggal.

Inilah ironisnya kisah ini.

Tahukah Anda siapa yang menolongnya selama hari-harinya menjelang kematian?

Tetangganya. Rekan kerjanya. Teman-teman lamanya.

Orang-orang yang non Kristen.

Di mana orang-orang rohani? Sibuk menyalahkan. Sibuk melindungi diri mereka sendiri dari kecemaran.

Begitu berbeda dari kisah yang akan saya ceritakan berikutnya.

Sebuah Contoh Dari Kebaikan Besar

Celia (bukan nama sebenarnya) hamil di luar nikah. Dan pacarnya meninggalkannya.

Pada saat itu, Celia adalah jiwa yang terhilang. Ia jauh dari Tuhan. Sebenarnya ia tidak perduli apakah Tuhan itu ada atau tidak. Namun sesuatu di dalam dirinya mendorongnya untuk mencari Tuhan.

Ia tahu kalau ada sebuah persekutuan doa kecil ini dekat rumahnya. Tapi ia bertanya-tanya apakah ia akan menerimanya.

Di pintu masuk, seorang wanita yang sangat bersahabat menyambut dan menyapanya, “Selamat datang! Di mana suamimu?”

Celia mengeluh. Ia menguatkan dirinya untuk penolakan yang akan diterimanya. Ia berkata, “Saya tidak punya suami.”

Tapi penolakan itu tidak datang. Wanita itu memeluknya dan berkata, “Kami menyambutmu dan bayimu!”

Ia menuntunnya ke ruang pertemuan.

Hal pertama yang diperhatikan Celia adalah bahwa mereka semua wanita tua! “Oh tidak, ke mana saya telah menjerumuskan diri saya?” katanya pada diri sendiri.

Ia mengatakan pada pemimpin persekutuan, “Saya tidak percaya pada Tuhan.” Dan wanita itu menjawab, “Tidak apa-apa. Kami mengasihimu!”

Untuk beberapa alasan, ia tetap hadir dalam persekutuan doa itu. Kebaikan mereka yang mendorongnya untuk selalu datang kembali.

Dan selama pertemuan-pertemuan itu, ada seorang wanita tua yang selalu memanggil Celia untuk duduk di sampingnya. Ketika ia duduk, nenek itu akan menyelipkan sebuah kantong plastik kecil berisi koin ke tangannya. “Saya menyimpan ini untuk bayimu,” bisiknya.

Celia tersentuh. Wanita ini miskin. Tapi ia menabung untuknya.

Beberapa minggu kemudian, mereka mengadakan acara mengumpulkan kebutuhan bayi baginya.

Ketika akhirnya Celia melahirkan, itu adalah suatu pesta besar. Dan bayinya adalah bayi persekutuan doa. Dalam setiap persekutuan doa, para wanita tua itu akan bergiliran menggendong bayinya.

Beberapa tahun kemudian, Celia menjadi seorang pengkotbah.

Bagaimana sebuah jiwa yang terhilang, seorang yang tidak perduli akan keberadaan Tuhan, menjadi seorang pengkotbah?

Semua itu dimulai dalam sebuah persekutuan doa kecil yang beranggotakan para wanita tua yang menunjukkan kebaikan Tuhan kepadanya.

Mengapa “Feast” Menerima Siapa Saja

Setiap minggu, saya berkotbah dalam acara Feast, pertemuan utama dari Light of Jesus Family.

Dan di dalam Feast, kami menerima pendosa. Pelacur. Penzinah. Pecandu. Siapa saja!

Mengapa? Karena saya adalah seorang pecandu selama bertahun-tahun. Saya tidak dapat mengendalikan dorongan saya. Ya, dulu saya adalah seorang pendosa besar (sekarangpun masih). Tapi Tuhan begitu baik pada saya. Dia menerima saya. Dia mengampuni saya. Dia mengasihi saya.

Jadi bagaimana mungkin saya tidak menerima orang lain dengan kebaikan yang sama juga?

Acara Feast bukan untuk orang-orang kudus. Tapi untuk pendosa.

Acara Feast bukan untuk orang dalam. Tapi untuk orang luar.

Acara Feast bukan sebuah museum orang-orang sempurna. Acara Feast adalah sebuah rumah sakit bagi yang sakit dan yang lemah.

Karena Tuhan adalah Penyembuh kita!

Ketika Anda Menyadari Kelemahan Anda,

Anda Akan Lebih Menerima

Suatu hari, seorang pria memiliki beberapa anak anjing untuk dijual. Ia bahkan meletakkan sebuah tulisan besar di depan rumahnya, “Dijual Anak Anjing – 1juta saja.”

Suatu pagi, ketika pria itu keluar untuk mengambil koran, ia melihat seorang anak laki sedang memandang tulisan itu.

Ia bertanya, “Apa yang kamu inginkan?”

“Saya ingin membeli seekor anak anjing,” katanya. Kemudian ia menarik tangannya yang kecil dari sakunya dan membuka genggamannya.

Hanya ada beberapa koin.

Pria itu berkata, “Saya rasa kamu tidak punya cukup uang.”

Anak kecil itu berkata, “Apakah ini cukup untuk melihat anak-anak anjing itu saja?”

Pria itu berkata, “Tentu.”

Ia bersiul dan memanggil, “Sini Dolly!” Dan keluararlah Dolly dari kandang anjing. Dan di belakangnya ikutlah anak-anak anjingnya, seperti empat bola bulu, mengejar induk mereka.

Anak kecil itu menempelkan wajahnya ke pagar, matanya membesar, dipenuhi kegembiraan.

Dan saat itu juga ia melihat sesuatu masih bergerak di dalam kandang anjing.

Seekor anak anjing keluar, jauh lebih kecil, jauh lebih lambat.

Jalannya pincang ketika menghampiri induknya.

“Saya ingin yang itu,” kata anak laki-laki itu.

Pria itu berlutut di depan anak laki-laki itu dan berkata, “Anakku, kamu tidak ingin anjing itu. Ia lahir dengan sebuah kaki yang pendek. Ia tidak akan bisa lari bersamamu atau bermain bersamamu.”

Anak kecil itu mundur selangkah, berlutut, dan menggulung kaki dari celana jeans-nya.

Pria itu terkejut melihat sebuah penjepit baja di kaki anak laki-laki itu. Dimulai dari atas lututnya terus ke bawah dan terkait pada sepatunya yang dibuat khusus.

“Saya tidak bisa lari dengan baik, Pak,” kata anak laki-laki itu, “dan anjing itu membutuhkan seseorang yang mengerti keadaannya.”

Apa Ketimpangan Anda?

Saya mempunyai sebuah kabar bagi Anda: Semua kita seperti anak anjing itu. Karena semua kita memiliki ketimpangan. Kita hanya memiliki ketimpangan yang berbeda.

Apa ketimpangan Anda? Terimalah itu.

Jika Anda tidak menerimanya, Anda tidak akan mampu menerima ketimpangan orang lain. Anda akan selalu menghakimi, menyalahkan, memandang rendah, tersinggung oleh kelemahan orang lain.

Saya akan menjelaskan secara singkat dua kuaitas kebaikan yang lainnya.

2. Bersedia

Orang Samaria memiliki banyak hal untuk dilakukan.

Sebenarnya, Yesus dengan sengaja memasukkan potongan – dimana orang Samaria harus pergi ke tempat lain dan ia menyerahkan orang yang terluka itu kepada penjaga penginapan.

Untuk memberitahu kita bahwa orang Samaria itu sibuk.

Tapi meskipun begitu, ia keluar dari jalannya. Ia menyambut interupsi ini. Mengapa?

Untuk menunjukkan kebaikan.

Tuhan memanggil Anda untuk keluar dari jalan Anda, keluar dari jadwal Anda, menyambut interupsi ini, dan menunjukkan kebaikan kepada mereka yang Anda temui sepanjang perjalanan Anda.

Bagaimana?

Anda perlu keluar dari kawasan rohani Anda. Mulai membangun relasi dengan orang-orang yang tidak rohani.

Bangun Relasi Di Luar Gereja Anda

Santa Agustine mengatakan umat Kristiani seperti pupuk.

Mengapa?

Jika Anda menyebarkannya di tanah yang luas, hasilnya luar biasa. Ia akan menyuburkan tanaman. Tapi jika Anda menyimpannya di lumbung, terikat menjadi satu, itu akan berbau sangat tidak enak, atau yang paling jelek, meledak. Karena pupuk itu sangat mudah terbakar.

Itulah yang terjadi pada umat Kristiani yang tidak pernah menyambut orang-orang luar. Mereka menjadi sebuah kelompok yang bau. Dan mereka mulai saling bertengkar. Mereka mulai banyak mengkritik, memegang mikroskop di tangan mereka, menganalisa kesalahan-kesalahan kecil orang lain dan membesar-besarkannya.

Sambutlah orang-orang luar ke dalam persahabatan Anda.

Dan satu hal lagi…

3. Mengasihi

Yesus berkata, Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

Apakah Anda mempunyai belas kasih terhadap mereka yang menderita di sekeliling Anda?

Jika ya, itu adalah karunia Tuhan yang besar dan istimewa.

Ada orang-orang yang hatinya tidak berperasaan.

Hari ini, ketika Anda berjalan di dunia, ada banyak orang yang terluka di sekeliling Anda. Saya ingin Anda membuka mata Anda dan melihat luka-luka mereka dan merasakan penderitaan mereka.

Suatu hari, seorang wanita berkata pada saya, “Tapi Bo, saya tidak ingin! Saya sendiri punya banyak masalah. Saya tidak ingin mengambil masalah orang lain!”

Ah, tapi ingatkah Anda apa yang Yesus katakan tentang orang Samaria? Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur.

Katakan pada saya. Apakah menurut Anda orang Samaria ini membawa kotak Pertolongan Pertama dalam bawaannya?

Saya rasa tidak. Inilah yang terjadi. Ia merobek pakaiannya sendiri untuk membalut orang itu.

Inilah yang saya sadari: Kebaikan itu ada harganya!

Kebaikan itu menyakitkan.

Ketika Anda berbaik hati kepada orang lain, Anda akan kehilangan sesuatu. Anda akan kehilangan waktu. Anda akan kehilangan uang. Anda akan kehilangan jadwal Anda. Anda akan kehilangan kenyamanan Anda. Anda akan kehilangan kesenangan Anda. Ya, Anda akan merobek pakaian Anda yang bagus untuk membalut luka-luka seseorang.

Apakah Anda siap untuk berbaik hati?

Dan ini adalah penghargaan terbesar Anda: Kerajaan Allah akan dikenal dari kebaikan Anda. Tuhan akan dikenal karena kebaikan Anda. Dan Tuhan akan dikenal karena cinta Anda.

Allah Yang Menakjubkan

Mari saya akhiri dengan sebuah cerita.

Sebuah versi modern dari kisah Orang Samaria Yang Baik Hati.

Suatu hari, seorang pria sedang melakukan perjalanan.

Dan hari mulai malam.

Tiba-tiba, karena tidak melihat ada sebuah lubang, ia terjatuh. Lubang itu begitu dalam sehingga ia tidak dapat keluar. Ia mulai berteriak minta tolong.

Seorang imam lewat dan melihat orang itu di dalam lubang. Ia berteriak padanya, “Jika Anda keluar dari lubang itu, saya akan mengajar Anda bagaimana agar tidak terjatuh ke dalam lubang itu lagi.” Dan ia berjalan pergi.

Setelah beberapa waktu, seorang pengkotbah lewat dan melihat orang itu di dalam lubang. Dan ia berteriak padanya, “Jika Anda mendengarkan saya, Anda tidak akan jatuh ke dalam lubang itu.” Dan ia berjalan pergi.

Setelah beberapa lama, seorang pastor lewat dan melihat orang itu di dalam lubang. Dan ia berkata, “Jika Anda dapat menjangkau tangan saya, saya akan menarik Anda keluar dari lubang itu.” Ia berlutut dan menyorongkan tangannya, tapi orang di dalam lubang tidak dapat menjangkau tangannya. Dan ia pun pergi.

Dan ketika Yesus lewat. Tanpa sepatah kata, ia melompat masuk ke dalam lubang, dan mendorong orang itu keluar.

Itulah yang dilakukan Yesus di atas kayu salib.

Ia menggantikan tempat kita.

Layani Mereka

Di dalam kisah Orang Samaria yang baik hati, orang yang terluka tidak membutuhkan seseorang yang berkotbah tentang Tuhan kepadanya, atau seseorang yang berdebat tentang doktrin yang benar dengannya, atau seseorang yang mengajarnya apa yang benar atau salah secara moral.

Tetapi, ia membutuhkan seseorang untuk membersihkan luka-lukanya (yak!), membawanya ke penginapan (wuuu!), dan membayar untuk makanan dan penginapannya (oh tidak!).

Ia tidak membutuhkan seorang imam atau pengkotbah.

Ia membutuhkan seorang yang baik hati.

Ia membutuhkan seorang pelayan.

Dan itulah yang dicari oleh dunia yang terluka.

Alkitab mengatakan, Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. (Kolose 3:12)

Apakah Anda dikenal karena belas kasihan Anda?

Kemurahan?

Kerendahan hati?

Kelemahlembutan?

Kesabaran?

Saya percaya itu akan menjadi satu cara agar dunia yang terluka mengenal Yesus yang sesungguhnya.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez



--
in Christ,
Jessica
my blog: http://jessicajp.multiply.com
*)सुम्बेर :"Milis Bo Sanchez" dari Grup Google

Wednesday, October 26, 2011

MENULARKAN SECARA ROHANI

Shalom,

Kebanyakan kita bergumul dalam hal mengajak keluarga atau orang-orang terdekat kita untuk mengenal atau lebih mendekat kepada Tuhan. Rasanya semua cara sudah kita coba, namun hasilnya nihil. Yang ada, rasa frustasi yang membuat kita tidak lagi ingin berusaha.

Kali ini Bo Sanchez mengajak kita untuk melakukannya dengan cara yang mungkin belum pernah kita lakukan. Memang, ada sikon khusus yang mengharuskan kita berhati-hati. Tapi intinya, kita perlu melakukannya dengan cara seperti Yesus melakukannya.

God bless.

in Christ,

Jessica

------------

MENULARKAN SECARA ROHANI

Apakah Anda ingin membawa orang-orang yang Anda sayangi lebih dekat kepada Tuhan?

Banyak orang bertanya pada saya, “Bo, tolong doakan agar putera saya (atau puteri, atau suami, atau paman, atau teman, atau teman sekelas, atau rekan kerja) mencari Tuhan.”

Cara apa yang paling baik untuk membawa keluarga dan teman Anda kepada Tuhan?

Cara apa yang paling baik untuk menularkan secara rohani?

Saya mengajukan tiga langkah sederhana tapi ampuh, yang akan saya bagikan pada Anda selama tiga minggu ke depan.

Langkah 1: Bertemanlah dengan Mereka

Langkah 2: Layanilah Mereka

Langkah 3: Bimbinglah Mereka

Pada akhir seri revolusioner ini, saya berdoa agar Anda dapat menjadi sangat menularkan secara rohani!

"Tuhan Masih Memakai Orang Yang Tidak Sempurna

Untuk Membagikan KasihNya Yang Sempurna"

Bacalah apa yang dikatakan Yesus…

Matius 28:19-20

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman.

Saya punya sebuah pengumuman besar.

Misi Anda dalam hidup bukanlah untuk menghasilkan uang.

Misi Anda bukanlah untuk menikmati hidup.

Misi Anda bukanlah untuk mempunyai waktu yang menyenangkan.

Misi Anda bahkan bukan untuk bahagia.

Semua tujuan itu bukannya tidak baik. Semua itu tujuan yang baik. (Ya, seperti kebanyakan ayah, Tuhan ingin anak-anakNya bahagia.)

Tapi semua itu bukan tujuan mulia mengapa Anda dilahirkan.

Teman, misi Anda adalah untuk menjadikan murid.

Saya bisa mendengar Anda. “Bo, kamu gila! Saya bukan seorang pastor. Saya bukan seorang suster. Saya bukan seorang pengkotbah sepertimu. Saya hanya seorang Katolik biasa.”

Ah, di situlah letak kesalahan Anda.

Tidak ada yang namanya orang Katolik biasa.

Setiap orang Katolik mempunyai misi, dan misi itu adalah untuk menjadikan murid. Misi Anda adalah untuk membawa orang lain mendekat kepada Tuhan.

Bagaimana?

Yesus adalah contoh Anda.

Yesus menjadikan murid dengan cara yang sangat istimewa…

"Langkah 1: Bertemanlah dengan Mereka"

Inilah pesan utama saya bagi Anda hari ini: Cara yang paling ampuh untuk membawa seseorang mendekat kepada Tuhan adalah lewat persahabatan.

Lihatlah apa yang dilakukan Yesus…

Markus 2:15-17

Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-muridNya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-muridNya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

"Apakah Anda Sahabat Orang Berdosa?"

Saya ingat Anna menceritakan pada saya tentang kisah ini.

Anna mengatakan bahwa ketika ia bergabung dengan Light of Jesus (komunitas saya), ia berhenti makan siang dengan teman-teman makan siangnya yang biasa, karena mereka belum mengalami pembaruan rohani. Ia lebih memilih makan siang bersama dengan rekan kerja lainnya yang merupakan anggota dari Couples for Christ.

Anna mengatakan ia kehilangan minat terhadap teman-teman makan siangnya karena mereka membicarakan hal-hal duniawi. Tapi dengan teman rohani barunya, mereka hanya berbicara tentang Tuhan. Mereka berbicara dengan “bahasa” yang sama. Mereka mengutip ayat-ayat yang sama. Mereka berbagi cerita yang sama.

Tapi setelah setahun, ia merasa seolah Tuhan mengetok kepalanya. Ia mendengar Tuhan berkata padanya, “Kembalilah kepada teman-teman lamamu. Kasihi mereka.”

Anna menyadari ia membuat satu kesalahan. Maka ia pergi bersama teman-teman makan siangnya yang lama lagi. Dan mereka mengatakan padanya, “Kami merasa sakit ketika kamu tiba-tiba meninggalkan kami. Seakan kami tidak cukup kudus bagimu.” Ia meminta maaf. Dan mereka menyambutnya kembali.

Sekarang, Anna bisa membawa Kasih Tuhan kepada teman-temannya. Dan beberapa dari mereka sekarang menghadiri acara Feast, persekutuan doa mingguan kami.

"Kekesalan atau Penerimaan?"

Saya akan beritahu Anda sebuah kenyataan menyedihkan: Menurut survei, semakin lama seseorang ke gereja, semakin ia mengisolasi dirinya dari orang-orang yang tidak ke gereja.

Orang-orang Kristen seperti Anna tidak lagi menghadiri organisasi sosial. Ia tidak lagi keluar bersama rekan kerjanya.

Sebagai gantinya, ia hanya bertemu dengan orang-orang dari gerejanya.

Karena ia merasa kesal dengan tingkah laku orang-orang non Kristen.

Contoh?

o “Saya tidak suka lelucon kotor mereka.”

o “Saya tidak tahan dengan kutukan yang mereka lontarkan.”

o “Mereka percaya dengan hal-hal seperti New Age.”

o “Teman lama saya merokok. Saya tidak tahan dengan bau asap.” (Daniel dan tiga temannya dibuang ke dalam nyala api karena iman mereka, dan kita takut dengan bau asap?)

Tiba-tiba, bukti pertumbuhan rohani adalah “kekesalan”. Seberapa kesalnya Anda terhadap sikap orang-orang non Kristen? Semakin Anda merasa kesal, semakin rohani Anda mestinya.

Tapi ini gila.

Yesus makan bersama para pelacur, pemungut cukai, dan pemabuk. Anda bisa pastikan ada lebih banyak yang lain daripada sekedar kutukan dan lelucon kotor ketika mereka berkumpul. Tapi Yesus menjadikan mereka temanNya. Itulah sebabnya orang-orang rohani menyebutnya sebagai seorang “sahabat orang berdosa” (Lukas 7:34).

Ia makan di rumah Zakeus, kepala pemungut cukai.

Ia membiarkan seorang pelacur mencuci dan mengurapi kakinya.

Bukti bahwa Anda bertumbuh secara rohani bukanlah kekesalan tapi penerimaan. Inilah bukti nyata bahwa Anda bertumbuh secara rohani: Jika Anda menerima orang berdosa. Jika Anda tidak menghakimi orang berdosa. Jika Anda sahabat orang berdosa.

Sama seperti Yesus.

"Teman-teman Saya Yang Luar Biasa Sekarang"

Sekarang, saya menikmati teman-teman yang tidak ke gereja.

Sekarang, saya bertemu secara rutin dengan orang-orang yang tidak pernah masuk ke gereja. Saya punya teman seorang wanita yang tidak pernah ke Misa Minggu selama bertahun-tahun. Dua teman saya lesbi. Seorang teman menjalin relasi perselingkuhan. Dan kemudian ada seorang pengikut New Age yang terlibat dalam okultisme.

Saya mengasihi mereka. Dan saya senang bersama mereka.

Saya tidak menghakimi mereka. Karena saya tahu bahwa Yesus tidak menghakimi mereka.

Coba tebak: Secara perlahan, karena persahabatan kami, mereka jadi lebih dekat kepada Tuhan.

Oh, sangat menyenangkan melihat hal itu terjadi!

Peringatan: Jelas, ada situasi dimana Anda perlu berhati-hati. Tidak dianjurkan bagi seorang peminum yang telah sembuh untuk meluangkan waktu bersama dengan teman-teman minumnya ketika mereka sedang minum. Atau seorang pecandu seks yang telah sembuh meluangkan waktu bersama para pelacur. Hati-hatilah.

"Apa Senjata Penginjilan Anda Yang Paling Ampuh?"

Yohanes 13:34-35

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.

Bagaimana orang akan tahu kalau Anda seorang murid?

Bukan dari berapa lamanya Anda berdoa.

Bukan dari berapa banyaknya ayat Alkitab yang Anda tahu.

Bukan dari berapa banyaknya skapulir yang tergantung di leher Anda.

Bukan dari berapa banyaknya rosario yang tergantung di kaca spion Anda.

Orang-orang akan tahu Anda seorang murid jika Anda mencintai seperti Yesus.

Dan kejutan, kejutan! Cinta yang sama ini akan menjadi alat Anda yang paling penting dalam memenangkan seseorang bagi Yesus. Saya ulangi: Cara Anda yang paling ampuh untuk membawa seseorang lebih dekat kepada Tuhan adalah persahabatan Anda.

"Sebelas Tahun Kemudian"

Ketika saya masih kuliah, saya mempunyai seorang teman makan siang hampir setiap hari selama dua tahun. Sebut saja namanya Bill.

Selama makan siang sepanjang waktu itu, saya ingat usaha saya untuk menceritakan iman saya kepadanya.

Tapi tidak peduli seberapa banyak kali saya mencoba, kelihatannya saya tidak bisa meyakinkan Bill untuk mengikut Yesus. Ia mengatakan kalau ia mempunyai banyak keraguan. Ia mempunyai banyak masalah lain dan ia tidak siap untuk membuat komitmen. Tapi sekalipun kami tidak sepaham dalam hal rohani, kami sangat menikmati persahabatan kami.

Kami tidak dapat berbicara tentang hal-hal rohani (karena kami tidak sependapat tentang semua itu), tapi kami berbicara tentang hal-hal lain seperti: olahraga, wanita, mobil, wanita, musik, dan…apakah saya sudah menyebut wanita? (Biar bagaimanapun, kami adalah mahasiswa!)

Saya keluar dari universitas dan kami kehilangan kontak.

Dan saya tidak pernah lagi mendengar tentang Bill.

Sebelas tahun kemudian, saya sedang berjalan di sebuah mal dan tebak siapa yang saya lihat – Bill! Saya menanyakan kabarnya, dan ia memberi saya kejutan tentang hidupnya. Ia mengatakan ia adalah seorang misionaris Kristiani!

Saya tidak percaya pada apa yang saya dengar.

Kemudian ia mengatakan tujuh kata yang membuat hati saya melonjak gembira. “Terima kasih telah menunjukkan Yesus pada saya.”

Selama dua tahun itu saya makan siang dengannya, kelihatannya tidak ada apapun yang terjadi.

Tapi itu tidak benar.

Apa yang menunjukkan Yesus kepadanya?

Persahabatan kami.

"Siapa Yang Memperkenalkan Saya Kepada Tuhan?"

Ketika saya berumur 12 tahun, ayah saya berkata pada saya, “Bo, ayo kita ke persekutuan doa.”

Saya berjalan masuk, menyukainya, dan tidak pernah meninggalkannya. Sebagai seorang bocah berumur 12 tahun, saya jatuh cinta pada Tuhan, dan hidup saya tidak pernah sama lagi.

Orang-orang bertanya pada saya, “Satu ajakan dari orang tuamu dan kamu mengatakan ‘ya’?”

Sebenarnya, saya tidak mendapat satu ajakan. Sepanjang hidup saya, ayah sudah mengajak saya – dengan cara yang sangat hening – untuk mengalami Kasih Tuhan.

Bagaimana? Dengan kekuatan relasi.

Ketika saya masih anak-anak, saya ingat kalau ayah memperlakukan saya dengan istimewa. Setiap kali ia pulang kerja, ia akan mencari saya.

Ayah akan mengajak saya untuk jogging bersamanya.

Ia bukanlah seorang pejoging yang hebat. Kami jogging mengelilingi mobil yang diparkir di garasi kami.

Setelah jogging, ia akan duduk dan membiarkan saya duduk di pangkuannya. Ia akan membacakan saya 4 komik yang ada di koran: Tarzan, Blondie, Beetle Bailey, dan Peanuts.

Itu terjadi setiap malam.

Saya ingat bagaimana sepanjang siang, saya menunggu malam tiba. Malam hari sangat istimewa bagi saya. Karena ayah pulang dan meluangkan satu jam yang berharga itu bersama saya.

Itu belum semuanya.

Setiap Sabtu, ayah saya akan mengajak saya keluar. Ia membawa saya makan pizza. Atau menonton film. Atau pergi ke toko mainan.

Lewat berelasi dengan saya dengan cara yang penuh kasih, ayah memberi saya sebuah gambaran tentang Tuhan. Jika ayah saya menganggap saya istimewa, maka mungkin Ayah saya di Surga juga menganggap saya istimewa. Jika ayah saya senang meluangkan waktu bersama saya, maka mungkin Ayah saya di Surga juga senang meluangkan waktu bersama saya.

Catatan: Ayah tidak banyak bicara tentang Tuhan. Ia sama sekali bukan seorang yang senang bicara. Kata favoritnya adalah “Hmmph”. Ketika saya menyapanya, “Hai ayah!” maka ia mendengus, “Hmmph.”

Tapi lewat relasi kasih yang ia miliki bersama saya, secara perlahan saya “dimuridkan”.

"Jadilah Yesus Lain Di Dunia"

Anda dapat membawa keluarga dan teman-teman Anda lebih dekat kepada Tuhan.

Bagaimana saya tahu? Karena Tuhan memberi Anda sebuah misi: Untuk menjadikan murid.

Anda tidak perlu menjadi seorang pengkotbah, seorang penulis, seorang penyanyi.

Yang perlu Anda lakukan adalah menjadi seorang sahabat yang mengasihi. Dengan persahabatan Anda, mereka akan mengalami Kasih Tuhan.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh: Jessica Jeanne Pangestu)

*) सुम्बेर मिल्लिस बो Sanchez

Friday, October 21, 2011

BAGAIMANA MENIKMATI KEKAYAAN ANDA

Selama 3 minggu, saya telah mensharingkan 4 bagian seri pengajaran tentang uang.

Inilah sharing saya yang terakhir: Bagaimana Menikmati Kekayaan Anda.

Sebelum saya memberitahu Anda caranya, berikut dua ayat Alkitab tentang menikmati kekayaan Anda.

Pengkotbah 5:18 mengatakan, Jika seorang menerima kekayaan dan harta benda dari Allah, dan ia diizinkan menikmati kekayaan itu, haruslah ia merasa bersyukur dan menikmati segala hasil kerjanya. Itu adalah juga pemberian Allah.

Beberapa merasa terkejut dengan ayat tersebut.

Ini satu lagi…

Sirakh 15:5-6 mengatakan, Seseorang yang keras terhadap dirinya sendiri, terhadap siapakah ia baik hati, ia malah tidak sampai menikmati harta miliknya sendiri! Tidak ada seorangpun yang lebih buruk dari pada yang iri kepada dirinya. Itulah ganjaran kejahatannya sendiri!

Ya, Tuhan ingin Anda menikmati kekayaan Anda.

Tapi Anda harus menikmatinya dengan suatu cara tertentu.

Dengan cara apa?

Dengan cara Tuhan!

Ingatlah 3 Investasi Ini

Saya telah mengatakan hal ini sebelumnya, tapi saya perlu mengatakannya lagi. Bagilah uang Anda menjadi 3 investasi:

Langkah 1: Investasikan 10% untuk Kekekalan Anda.

Langkah 2: Investasikan 20% untuk Kedewasaan Anda.

Langkah 3: Investasikan 70% untuk Keluarga Anda.

Kenyataannya, segala sesuatu merupakan sebuah investasi.

Langkah 1: Investasikan 10% untuk Kekekalan Anda. Anda adalah seorang makhluk rohani. Anda akan hidup selamanya. Ketika Anda memberi perpuluhan, Anda menyatakan hanya melewati dunia ini dan bahwa Surga adalah rumah masa depan Anda.

Langkah 2: Investasikan 20% untuk Kedewasaan Anda. Pengeluaran terbesar Anda bukanlah mobil atau rumah Anda. Pengeluaran terbesar Anda adalah masa pensiun Anda. Anda tidak ingin menjadi tua dan miskin. Anda bahkan tidak ingin menjadi tua dan kaya. (Percayalah, itu tidak asik juga.) Anda ingin menjadi tua, kaya, dan murah hati.

Langkah 3: Investasikan 70% untuk Keluarga Anda. Jangan berinvestasi dalam benda. Berinvestasilah dalam orang. Jangan berinvestasi dalam barang. Berinvestasilah dalam relasi. Karena investasi terbaik di dunia bukanlah obligasi, saham, minyak, perak, atau emas. Investasi terbaik di dunia adalah cinta.

Sekarang saya akan berikan pada Anda 2 aturan saya tentang menikmati kekayaan dengan cara Tuhan.

Ikuti 3 Aturan Ini

Aturan 1: Berinvestasi pada masa depan Anda daripada masa sekarang.

Aturan 2: Nikmati yang sederhana daripada yang rumit.

Aturan 3: Nikmati orang daripada barang.

Aturan 1:

Berinvestasi Pada Masa Depan Anda Daripada Masa Sekarang

Hanya ada 2 Strategi Uang di dunia.

Beritahu saya Strategi Uang mana yang Anda gunakan, dan saya akan memberitahu Anda (dengan ketepatan 90%) apakah Anda akan menjadi kaya atau miskin dalam usia tua Anda.

Strategi Uang Orang Miskin

Metode ini akan membuat Anda miskin – tidak peduli berapapun banyaknya uang yang Anda hasilkan.

Inilah dia:

Pendapatan – Pengeluaran = Perpuluhan & Investasi

Arti dari rumus tersebut adalah: Di saat Anda menerima penghasilan Anda, pertama-tama kurangi pengeluaran Anda, kemudian lakukan investasi dan perpuluhan dari berapapun sisanya.

Pertanyaan: Inikah Strategi Uang Anda yang utama?

Jika ya, Anda perlu merasa sangat takut.

Anda akan menjadi tua dan miskin.

Mari saya bagikan pada Anda tentang Strategi Uang yang lain…

Strategi Uang Orang Kaya

Sebenarnya hanya masalah urutan yang benar.

Jika Anda melakukan dengan cara ini, Anda akan menjadi kaya.

Inilah dia:

Pendapatan – Perpuluhan & Investasi = Pengeluaran

Inilah yang dimaksud oleh rumus kemenangan ini: Di saat Anda menerima penghasilan Anda, pertama-tama Anda mengurangi perpuluhan dan investasi Anda, kemudian habiskan dari berapapun yang tersisa.

Dengan kata lain, Anda perlu berinvestasi pada masa depan Anda daripada Anda berinvestasi pada masa sekarang.

Kisah Bapak Presiden

Saya tahu seorang presiden direktur dari sebuah perusahaan yang – beberapa tahun lalu – menghasilkan 40 juta sebulan. Hal ini terjadi pada jaman 40 juta adalah 40 juta.

Bapak Presiden memiliki sebuah rumah yang bagus, tiga mobil bagus, saham di beberapa club, dan sering bepergian dalam setahun.

Sekarang ia sudah pensiun dan hidup dengan gaya hidup yang sangat berbeda.

Tidak ada lagi mobil bagus, tidak ada lagi saham di club, dan tidak ada uang lagi. Sekarang ia bergantung pada anak-anaknya untuk makannya sehari-hari.

Alasan? Hari ini ia miskin karena ia menggunakan Strategi Uang Orang Miskin. Ia berinvestasi pada masa sekarang daripada ia berinvestasi pada masa depan.

Ia tidak sendirian.

Kita berpikir bahwa semua pemain NBA kaya.

Inilah kenyataannya: Enam puluh persen (60%) dari pemain NBA, setelah lima tahun pensiun, menjadi bangkrut. Enam puluh persen!

Scottie Pippen, rekan Michael Jordan dari Chicago Bulls, berpenghasilan $120 juta dalam karir basketnya. Tapi ia menjadi bangkrut.

Hal yang lebih parah terjadi dalam NFL. Delapan puluh persen (80%) dari pemain sepakbola, setelah dua tahun pensiun, menjadi bangkrut.

Evander Holyfield berpenghasilan $250 juta dalam karir bertinjunya. Tapi ia juga bangkrut.

Mike Tyson, berpenghasilan $400 juta dalam karir bertinjunya. (Hanya untuk membuat Anda merasakan banyaknya uang tersebut – nilainya sama dengan Rp 3,6 trilyun.) Ya, ia juga bangkrut.

Mengapa?

Karena mereka semua menggunakan Strategi Uang Orang Miskin.

Hari ini, saya mendorong Anda untuk menggunakan Strategi Uang Orang Kaya:

Pendapatan – Perpuluhan & Investasi = Pengeluaran

Jika Anda melakukannya, Anda mendapat dua Bonus fantastis ini…

Bonus #1:

Tidak Ada Lagi Anggaran

Saya akan mengejutkan Anda: Saya tidak membuat anggaran untuk uang saya.

Paling tidak, tidak dengan cara orang-orang menjelaskannya.

Oh, saya mencoba. Percayalah. Tapi hal itu sangat menjemukan, sangat makan waktu, dan sangat membosankan, saya menyerah.

Tapi jika Anda adalah tipe yang suka membuat anggaran, lengkap dengan tabel berwarna-warni dan grafik 3 dimensi, tentu saja, silahkan lanjutkan!

Inilah yang menyentak saya: Bahkan jika saya tidak membuat anggaran – mengapa saya masih menjadi semakin kaya?

Saya menyadari alasannya: Saya benar-benar membuat anggaran. Tapi anggaran saya adalah sebuah anggaran yang sangat sederhana: 10%, 20%, dan 70%. Itu saja!

Karena setiap bulan, saya menyisihkan Perpuluhan saya (10%) dan Investasi (20%), yang harus saya lakukan hanyalah hidup dengan 70% dari penghasilan saya. Itu adalah anggaran sederhana saya!

Bonus #2:

Tidak Ada Lagi Pertengkaran

Pada tahun pertama pernikahan kami, saya sering bertengkar soal uang dengan isteri saya.

Saya akan bertanya padanya, “Apakah kamu betul-betul harus membeli barang itu?”

Dan duarrrr – Perang Dunia III akan mulai.

Inilah berita baiknya. Selama bertahun-tahun sekarang, kami tidak pernah lagi bertengkar soal uang.

Apa yang terjadi?

Saya mulai menggunakan Strategi Uang Orang Kaya.

Karena saya sudah menyisihkan investasi kami untuk masa depan, saya menyadari sekarang dia dapat melakukan apapun yang ia ingin lakukan dengan sisa uang kami. Mengapa bertengkar untuk hal-hal kecil seperti itu?

Belakangan, saya menyadari isteri saya adalah seorang manajer keuangan yang hebat. Saya dibutakan oleh kebutuhan saya untuk mengontrol.

Pernikahan kami jauh lebih baik sekarang.

Hal itu betul-betul membebaskan.

Aturan 1 adalah Berinvestasi pada masa depan Anda daripada masa sekarang.

Berikut Aturan 2…

Aturan 2:

Nikmatilah Yang Sederhana Daripada Yang Rumit

Suatu hari, ketika berjalan di sebuah mal, saya hampir pingsan ketika saya melihat harga sebuah tas wanita.

Saya memberitahu isteri saya tentang hal itu. “Sayang, saya baru melihat sebuah tas seharga 50 juta!”

Ia mengangkat bahunya, “Bo, itu tidak terlalu mahal.”

Saya ternganga. “Tidak terlalu mahal?”

“Tas mahal harganya berkisar 200 juta hingga 600 juta satunya.”

Apa? Saya tidak percaya pada apa yang saya dengar.

Saya bersyukur pada Tuhan kalau isteri saya tidak membeli tas seperti itu. Ia mengikuti Aturan 2. Ia menikmati yang sederhana daripada yang rumit.

Ketika saya pulang, saya mencari info dari internet, “Tas yang paling mahal”.

Ternyata 600 juta sangat murah. Karena tas wanita termahal seharga 33 milyar.

Ini yang ingin saya sampaikan. Jika Anda tidak menyederhanakan hidup Anda, Anda akan mencari jalan untuk menghabiskan uang Anda - berapa pun banyaknya uang yang Anda miliki.

Belajar untuk menikmati hal-hal sederhana. Atau Anda tidak akan pernah merasa berpenghasilan cukup.

Jangan salah sangka.

Saya tidak mengatakan jangan menikmati hal-hal yang lebih baik dalam hidup.

Anda bisa melakukannya…tapi pada saat yang tepat.

Kunci Menuju Kekayaan: Tangguhkan Kepuasan

Saya akan berikan sebuah contoh.

Bulan lalu, saya membeli sebuah TV layar lebar 42 inchi. (Hanya 7 juta!) Ya, versi yang lebih rendah dan merek yang tidak terkenal, tapi TV itu berfungsi dengan sempurna.

Tapi inilah alasannya mengapa saya mengatakan hal itu: Semestinya saya bisa membeli TV itu 7 tahun lalu – ketika saya mulai mempunyai penghasilan yang baik. Semestinya saya bisa membeli itu 6 tahun lalu, 5 tahun lalu, 4 tahun lalu… Tapi saya tidak melakukannya. Sebaliknya, saya menginvestasikan kekayaan saya. Baru bulan lalu saya membeli TV layar lebar.

Namun selama 8 tahun itu, saya bertemu orang-orang yang tidak mempunyai investasi, tapi memiliki sebuah TV layar lebar di ruang keluarga mereka, dan sebuah mobil BMW di garasi mereka.

Dua Garis Kekayaan

Ada dua garis yang dapat menentukan kekayaan Anda: garis Berkat Anda dan garis Pengeluaran Anda (atau gaya hidup).

Inilah Hukum untuk mendapatkan kekayaan: Sebagaimana Berkat Anda bertumbuh, Pengeluaran Anda harus bertumbuh dengan cara yang lebih lambat.

Lakukan itu dan Anda akan menjadi kaya.

Ini bukan kasus bagi 80% orang. Kebanyakan orang mengembangkan Pengeluaran mereka (atau gaya hidup) sejalan dengan Berkat mereka.

Jangan lakukan itu!

Ini adalah pengalaman pribadi saya. Selama bertahun-tahun, penghasilan saya bertambah. Tapi saya tidak membiarkan pengeluaran saya bertambah sejalan dengan penambahan penghasilan saya.

Setelah bertahun-tahun melakukan ini, sekarang saya hanya menghabiskan 10% dari penghasilan saya untuk pengeluaran saya sehari-hari. 90% dari penghasilan saya disalurkan ke Perpuluhan dan Investasi.

Mengapa? Karena saya menikmati yang sederhana daripada yang rumit.

Merasa Puaslah

Alkibat mengatakan, Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. (1 Timotius 6:6)

Jika Anda ingin menjadi kaya, Anda perlu merasa puas.

Beberapa dari Anda mungkin bertanya, “Tapi Bo, Anda baru saja mengajar kami untuk menghasilkan sebanyak yang kami bisa. Bukankah itu berlawanan dengan apa yang Anda katakan sekarang?”

Tidak. Jangan merasa puas dengan apa yang Anda hasilkan, tapi merasa puaslah dengan apa yang Anda miliki. Jangan merasa puas dengan apa yang Anda hasilkan, karena Anda tidak hanya memikirkan diri Anda sendiri. Anda ingin menghasilkan sebanyak yang Anda bisa karena Anda ingin memberi sebanyak yang Anda bisa.

Tapi merasa puaslah dengan apa yang Anda miliki.

Jangan biarkan hal-hal materi menentukan siapa diri Anda. Jangan ditentukan oleh arloji yang Anda pakai, baju yang Anda kenakan, dan mobil yang Anda kendarai.

Biarlah Anda ditentukan oleh relasi Anda dengan Tuhan.

Anda tidak membutuhkan sebuah Rolex untuk merasa baik. Anda tidak memerlukan sebuah Jaguar untuk merasa baik. Anda tidak membutuhkan sebuah Armani untuk merasa baik.

Saya merasa baik karena saya diampuni. Saya merasa baik karena saya diurapi. Saya merasa baik karena saya diutus. Saya merasa baik karena Tuhan saya yang memanggil saya sebagai sahabat.

Hati-hati

Jika Anda menikmati hal-hal sederhana, Anda akan menghindari berbelanja karena dorongan hati.

Amsal berkata, Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. (Amsal 21:5)

Ketika Anda pergi berbelanja, miliki sebuah rencana. Bawalah sebuah daftar belanja. Dan mengaculah pada daftar itu. orang yang tidak membawa sebuah daftar akan menghabiskan 30% lebih banyak dari mereka yang melakukannya.

Katakan “tidak” pada berbelanja karena dorongan hati.

Bebas Dari Hutang

Alkitab juga mengatakan bahwa Yang berhutang menjadi budah dari yang menghutangi (Amsal 22:7).

Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tapi saya tidak mau menjadi seorang budak.

Tapi setiap orang yang hidup dalam hutang yang tiada akhir akan memberitahu Anda bahwa itulah kenyataan yang mereka alami. Itulah hidup mereka.

Inilah kisah mengerikan itu: 20% dari pemegang kartu kredit tidak dapat membayar hutang mereka. Dan sebanyak 70% dari pemegang kartu kredit hanya membayar pembayaran minimum setiap bulan.

Itu kebodohan belaka.

Meminjam hanya untuk bisnis (dan hanya jika Anda tahu apa yang sedang Anda lakukan). Tapi jangan pernah meminjam untuk hal-hal konsumer. Karena menjadi seorang budak tidaklah asik.

Jika Anda tidak memiliki kedisiplinan, robeklah kartu kredit Anda.

Inilah Aturan ketiga…

Aturan 3:

Nikmati Orang Daripada Barang

Seandainya Anda bertanya-tanya, semua pesan ini bukanlah tentang menjadi orang kikir.

Saya bukanlah seorang kikir. Dan saya tidak ingin Anda menjadi seorang kikir.

Anda tidak ingin menjadi seperti Hetty Green.

Pada Tahun 1916, Hetty Green adalah wanita terkaya di dunia. Ia adalah seorang taipan bisnis yang berinvestasi dalam penangkapan ikan paus, perdagangan China, rel kereta api, dan obligasi pemerintah.

Tapi dia adalah seorang yang kikir. Ia memakai baju dan rok hitam yang sama sampai robek. Ia hampir selalu makan pai yang harganya 300 Rupiah. Ia menyuruh tukang cucinya untuk mencuci bagian yang paling kotor saja dari bajunya (bagian kerah) untuk menghemat uang sabun cuci.

Dan ketika ia menderita karena penyakit hernia, ia tidak suka operasi karena hal itu akan membuatnya mengeluarkan uang sebesar 1,5 juta.

Menjadi kikir terhadap diri Anda sendiri sudah cukup buruk. Tapi ia juga kikir terhadap anggota keluarga.

Lihatlah betapa pelitnya dia: Ketika puteranya mengalami patah kaki, ia membawanya ke klinik sosial.

Tapi berapa banyak yang ia miliki? Ketika ia meninggal di Tahun 1916, ia memiliki $200 juta. Disesuaikan dengan jaman kita, ia memiliki $3,8 milyar. Memang, wanita terkaya pada jamannya.

Tapi ia tidak bahagia.

Ia dipanggil “Nenek sihir dari Wallstreet” karena ia selalu terlihat marah dan sedih.

Tuhan tidak ingin Anda menjadi seorang kikir.

Tuhan ingin Anda menikmati kekayaan Anda.

Inilah kuncinya: Simpanlah uang Anda, ya, tapi habiskan uang Anda untuk menikmati hal-hal yang lebih dalam dari hidup. Dengan kata lain, nikmati orang daripada barang.

Pada akhirnya, orang-oranglah yang akan membuat Anda bahagia.

Menghemat barang. Menghemat benda. Tapi jangan menghemat cinta.

Berinvestasi Dalam Cinta

Saya tidak memakai Rolex.

Saya tidak membeli baju-baju mahal. (Jika Anda melihat saya memakai kemeja mahal, Anda bisa yakin kalau itu merupakan hadiah.)

Saya tidak mengendarai Jaguar.

Tapi saya menghabiskan banyak uang dalam relasi saya.

Saya ulangi: Cintai investasi terbaik di dunia.

Saya menghabiskan banyak uang hanya untuk mengajak keluarga dan teman-teman saya bersama.

Saya pergi berkencan setiap minggu bersama isteri saya, anak-anak saya, ibu saya, kakak-kakak perempuan saya dan keluarga mereka. Setiap tahun, saya mengambil 10 kali liburan bersama keluarga dan teman-teman saya.

Pada akhirnya, orang-oranglah yang membuat Anda bahagia.

Saya ingat hari dimana ayah saya meninggal.

Saya berada di depan peti jenazahnya – dan saya merasa begitu damai.

Mengapa? Kaerna sebelum ia meninggal, saya mampu menghabiskan waktu, tenaga, dan uang saya bersamanya. Saya sering mengunjunginya. Saya sering melayaninya. Saya sering mengajaknya pergi berdua.

Dengan kata lain, saya berinvestasi dalam relasi kami.

Karena itu habiskan uang Anda pada hal-hal yang berarti.

Teman, Tuhan menginginkan Anda untuk menikmati kekayaan.

Tapi jangan menikmatinya sendirian.

Nikmatilah bersama orang lain.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh: Jessica Jeanne Pangestu)
*) Sumber Millis Bo Sanchez