Download GRATIS PDF dan 3 Video Kaya dari Properti TANPA MODAL

Monday, October 3, 2011

SATU-SATUNYA KUNCI MENUJU KEBAHAGIAAN (Semua Yang Lain Adalah Tipuan)

Di saat ada...
Terkadang kita kurang menghargainya.
Ada kalanya kita tidak menjaganya.
Tak jarang kita mengabaikannya.

Puteri kecil saya sangat terlambat dalam hal berbicara...
Bayangkan...setelah berumur 3 tahun dia baru lancar berbicara.
Jangan salah sangka, dia bukannya tidak bisa...tapi menurut kami
kelihatannya dia tidak mau...agak malas untuk bicara gitu loh.
Well...tapi sekarang kami sering mengatakan, "Pantas saja kamu baru
bicara setelah berumur 3 tahun, kalau tidak kami pasti kewalahan
karena ternyata kamu bawel sekali..."

Namun, ternyata kebawelannya membawa warna tersendiri dalam keluarga
kami.
Si princess ini yang menghadirkan keceriaan dan keriuhan dalam rumah
kami.
Dan ketika dia tidak ada, kami sangat kehilangan...
Saat dia tidak sedang berada di tengah-tengah kami, rasanya ada yang
kurang...

Teman, mari kita belajar menghargai setiap orang yang ada di
sekeliling kita...karena kita tidak pernah tahu berapa lama waktu yang
kita miliki untuk bersama mereka.

Dan sangat benar rasanya kalau kunci kebahagiaan kita satu-satunya
terletak pada....

Jawabannya...silahkan Anda baca sendiri lewat artikel di bawah ini.

God bless!

in Christ,
Jessica

-------------------------



Saya ingin mengumumkan sesuatu: Tuhan menginginkan Anda bahagia.
Sebenarnya, saya percaya Tuhan sudah menyiapkan berkat-berkat yang
tepat, mukjizat-mukjizat yang tepat, dan orang-orang yang tepat untuk
memberkati hidup Anda.

Khususnya orang-orang yang tepat.

Mengapa orang-orang yang tepat?

Karena Tuhan ingin Anda bahagia dengan memiliki relasi yang bahagia.

Dia betul-betul hanya mempunyai satu strategi untuk membuat Anda
bahagia. Dia tidak mempunyai rencana kedua sekiranya itu gagal.
Melalui relasi yang bahagia atau gagal.

Jika Anda tidak mempunyai relasi yang bahagia, Anda tidak akan pernah
bahagia.

Tidak peduli seberapa kayanya Anda.

Tidak peduli seberapa rohaninya Anda.

Tidak peduli seberapa banyak yang Anda capai dalam hidup.

Tidak peduli seberapa cantiknya Anda.

Tidak peduli seberapa pintarnya Anda.

Dan pada akhirnya, hidup Anda adalah soal relasi.

Dengan kata lain, hidup Anda adalah soal cinta.

Itulah sebabnya perintah terbesar adalah tentang kasih.

Karena Dia ingin Anda bahagia.


MENDENGARKAN ORANG-ORANG YANG LEBIH TUA

Ketika John Izzo mewawancara 235 orang yang lebih tua, ia menemukan
bahwa penyesalan mereka yang paling umum adalah tidak mengambil resiko
yang cukup.

Tapi apa penyesalan yang paling menyakitkan?

Kegagalan dalam relasi.

Ketika saya berbicara kepada orang-orang yang lebih tua, saya juga
mendengar penyesalan yang sama.

“Saya tidak cukup meluangkan waktu bersama keluarga saya.”

“Saya tidak mendahulukan orang-orang daripada barang.”

“Saya tidak menunjukkan cinta saya.”

“Saya tidak meminta maaf dan tidak memperbaiki relasi yang rusak.”

Penyesalan kita yang paling menyakitkan adalah kita tidak mencintai
dengan cukup.

Itulah sebabnya Alkitab mengatakan, Hendaklah kalian berusaha untuk
mengasihi orang-orang lain (1Korintus 14:1 – Alkitab Bahasa Indonesia
Sehari-hari). Lebih dari apapun juga, kasih harus menjadi mimpi kita
yang paling penting.


SERINGKALI, ORANG YANG SEKARAT
ADALAH ORANG YANG BIJAK

Suatu hari, saya mengunjungi seorang dokter yang sedang berjuang
dengan kankernya.

Dokternya mengatakan ia mempunyai waktu enam bulan untuk hidup.

Ketika saya melihatnya, ia memiliki semua tanda-tanda keberhasilan:
Rumah besar, mobil-mobil besar, pekerjaan besar…

Tapi ia mengatakan pada saya sesuatu yang sangat mengejutkan saya.

Ia berkata, “Saudara Bo, tolong doakan saya. Saya kesakitan. Tapi
sakit fisik yang saya rasakan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan
rasa sakit dalam hati saya…”

Ia menangis cukup lama.

Akhirnya ia berkata, “Bo, anak-anak saya bahkan tidak mau mengunjungi
saya.”

Saya terkejut. “Mengapa?” tanya saya.

“Saya tidak bisa menyalahkan mereka. Anak-anak dan saya tidak pernah
punya relasi yang baik. Ketika mereka bertumbuh besar, saya tidak
punya waktu untuk mereka. Saya begitu sibuk dengan pekerjaan saya.
Saya pulang dengan perasaan tidak sabar. Ketika saya marah, saya
tidak dapat mengontrol mulut saya. Karena itu saya sudah mengatakan
hal-hal yang buruk terhadap anak-anak yang saya harap tidak pernah
saya ucapkan. Sayangnya, saya tidak bisa menarik kembali ucapan
saya.”

Ia terus menangis.

Saya berdoa baginya.

Kami hanya berdua di kamarnya. Dan kelihatannya ia akan meninggal
sendirian.

Saya membandingkan adegan ini dengan kejadian ayah saya tahun lalu.
Ia selalu dikelilingi oleh anak-anak dan cucu-cucunya. Setiap hari,
kami selalu berada di sana bersamanya.

Teman, bagaimana Anda ingin meninggal?

Anda menentukan itu dengan apa yang Anda prioritaskan hari ini.


MENGAPA RAJA-RAJA ISRAEL GAGAL

Saya menemukan sesuatu yang menarik dalam Alkitab.

Dalam jangka waktu 300 tahun, Israel memiliki 43 Raja. Anda tahu
beberapa di antara mereka: Raja Saul, Raja Daud, Raja Salomo, dll…

Tapi dari 42 Raja, hanya 8 yang dianggap Raja “yang baik”.

Itu sungguh menyedihkan.

Itu artinya 34 raja gagal secara rohani.

Mengapa?

Inilah inti masalahnya: Para ayah sibuk membangun kerajaan mereka,
mereka tidak punya waktu membangun anak-anak mereka.

Seperti di mana pun di dunia, Raja menurunkan tahtanya kepada
puteranya. Biasanya, seorang Raja yang buruk memperanakkan Raja yang
buruk lainnya.

Dan itu masalah yang sama hari ini.

Ayah tidak punya waktu untuk putera mereka. Dan puteri mereka.

Ayah tidak memimpin keluarganya kepada Tuhan.

Ayah tidak mengajar anak-anak mereka.


DOA LINGKARAN CINTA

Saya membuat sebuah ritual istimewa yang dapat Anda lakukan selama 7
hari ke depan.

Saya menyebutnya “Doa Lingkaran Cinta”.

Ini adalah janji saya: Jika Anda melakukan ini selama 7 hari ke depan,
Anda akan berubah. Dan relasi Anda akan berubah.

Sebelum saya mengatakan alasannya, saya akan jelaskan caranya.

Silahkan klik
http://milis-bo-sanchez.googlegroups.com/web/The+Only+Key+To+Happiness+-+Love+Circle+Prayer.pdf?gda=WESpaWYAAADyVr80AdC68hqJ79Ah0MwbWT9wC7NyDv7gq6Ej_5IF-62q7352vgw5wjqdE_c8k1Ko-SUnKad4TKrHwGXTpZQoUMQY_gw8erWk75BmUHstaVXq71KIRN2DRDZ98DIdT506SGQN9G259Svzdy4CCbyu&gsc=c85D0QsAAACWCzHskv25puSFOIj1tTbk

Ada tiga langkah…

Langkah 1: Bersyukurlah Untuk Diri Anda
Pilih sebuah batu untuk mewakili Anda. Sambil memegangnya,
bersyukurlah pada Tuhan untuk diri Anda dan berkat-berkatNya sepanjang
hari. Letakkan batu itu di tengah Kartu “Lingkaran Cinta”.
Langkah 2: Bersyukurlah Untuk Cinta Yang Anda Terima
Pilih sebuah batu untuk setiap orang yang mengasihi Anda. Pegang
setiap batu dan bersyukurlah pada Tuhan untuk orang ini yang telah
memberkati Anda. (Contoh: “Terima kasih Tuhan, untuk cinta tak
bersyarat yang ditunjukkan isteri saya”; “Terima kasih Tuhan, untuk
hidup yang diberikan Ibu untuk saya”.) Letakkan batu di lingkaran
luar. Ulangi untuk setiap batu.
Langkah 3: Bersyukurlah Untuk Cinta Yang Anda Berikan
Pegang setiap batu yang mewakili orang-orang yang Anda kasihi, dan
bersyukurlah pada Tuhan bagaimana Anda mampu untuk menunjukkan cinta
kepada orang tersebut. (Contoh: “Terima kasih Tuhan, bahwa saya dapat
meluangkan waktu dengan putera saya hari ini”; “Terima kasih Tuhan,
hari ini saya bisa mengatakan pada ayah bahwa saya menyayanginya”.)
Letakkan setiap batu di lingkaran dalam. Catatan: Jika Anda belum
dapat menunjukkan cinta kepada orang itu hari ini, rencanakan
bagaimana Anda dapat melakukannya pada hari berikutnya.
Doakan Doa Lingkaran Cinta pada malam hari sebelum Anda tidur.
Lakukan ini selama 7 hari. Ini akan mengubah Anda dan relasi Anda.


MENGAPA RITUAL INI AKAN MENGUBAH HIDUP ANDA

Jika Anda melakukan ini selama 7 hari, Anda akan berubah.

Bagaimana? Oleh kekuatan syukur.

Selama 7 hari, Anda memprogram ulang pikiran Anda untuk melihat cara
orang yang Anda cintai memberkati Anda. Dan bukan pada bagaimana
mereka menjengkelkan Anda.

Suatu hari, saya memberi retret kepada pasangan suami istri.

Saya meminta mereka untuk menulis 10 hal positif yang mereka lihat
dalam diri pasangan mereka. Dengan segera, mereka mengeluh.
“Sepuluh? Itu terlalu banyak!”

Tapi mereka hanya bercanda. Mereka semua melakukannya, menuliskan
jawabannya. Kecuali seorang wanita.

Ia menghampiri saya dan berkata, “Bo, tidak ada hal yang baik dari
suami saya.”

Saya katakan, “Tidak mungkin.”

“Saya beritahu Anda, Bo, suami saya adalah makhluk luar angkasa. Dia
adalah alien.”

“Anda tidak dapat memikirkan satu hal yang baik tentang dirinya?” saya
bertanya.

Ia berkata, “Ya, saya dapat menyebutkan satu hal. Ia punya selera
yang baik. Biar bagaimanapun, ia memilih saya.”

Saya tersenyum. “Tuliskan itu. Ada yang lain?”


KEKUATAN RASA SYUKUR

“Itu saja,” katanya. “Tak ada yang lain.”

“Saya akan membantu Anda untuk menyegarkan ingatakan Anda,” kata
saya. “Apakah ia membantu Anda di rumah?”

“Tidak. Ia malas.”

“Apakah ia memasak?” tanya saya.

Ia menggelengkan kepalanya. “Kamu bercanda? Tentu saja tidak. Ia
tahu bagaimana caranya makan. Dan ia makan seperti seekor monster…”

Saat itu dia berhenti.

“Kamu tahu, berpikir tentang itu, apapun yang saya masak untuknya, ia
senang. Saya menggorengkan telur untuknya – ia puas. Saya akan
menulis ini…”

Ia menuliskan, “Mudah untuk menyenangkan dirinya.”

Ia terus menulis 8 hal positif lagi tentang suaminya.

Dan dalam lima menit, saya melihat sebuah perubahan fisik.

Wajahnya berubah. Ia begitu gembira. Ia menunjuk daftarnya dan
berkata, “Bo, saya bisa!”

Tapi dalam lima menit itu, suaminya tidak berubah.

Ia berubah.

Itulah kekuatan rasa syukur.

Itulah sebabnya saya percaya bahwa “Doa Lingkaran Cinta” ini akan
mengubah Anda. Setiap malam, Anda akan belajar bagaimana bersyukur
untuk diri Anda dan orang-orang yang Anda sayangi.

Dan satu hal lagi…


KEKUATAN CINTA

Ritual ini juga akan “memaksa” Anda untuk lebih lagi menunjukkan cinta
Anda.

Karena dalam Langkah 3 (Bersyukurlah Untuk Cinta Yang Anda Beri), Anda
akan bersyukur pada Tuhan atas kesempatan untuk menunjukkan cinta.

Hanya sebagai peringatan, saya akan ceritakan sebuah kisah.

Suatu hari, ada seekor singa yang memanggil semua binatang untuk
berkumpul. Ia berkata, “Setiap kalian akan menceritakan sebuah
lelucon. Tapi setiap kalian harus tertawa, kalau tidak, saya akan
memakan yang menceritakan lelucon itu.”

Monyet, yang merasa dirinya sangat lucu, yang pertama berdiri dan
menceritakan leluconnya. Ketika ia sampai pada bagian lucunya, semua
terpingkal. Semuanya, kecuali satu binatang: Kura-kura. Ia tidak
tertawa.

Singa menggelengkan kepalanya. Ia menerkam monyet dan memakannya
dalam sekali caplok. Semua binatang menghela nafas. Singa berseru,
“Berikutnya!”

Kakaktua percaya dirinya sangat lucu maka ia melangkah ke depan dan
menyampaikan leluconnya. Ketika ia sampai di bagian terlucunya, semua
binatang tertawa. Kecuali kura-kura!

Dan dalam kengerian semuanya, singa melahap kakaktua.

Semua binatang marah terhadap kura-kura! Tapi mereka tidak dapat
mengatakan apapun di depan singa.

“Berikutnya!” kata singa.

Jerapah berdiri, gemetar. Ia mulai menceritakan leluconnya ketika
kura-kura mulai tertawa keras!

Semua binatang melihat padanya sambil menebak apa yang sedang
dilakukannya.

Singa bertanya pada kura-kura, “Apa yang terjadi denganmu? Jerapah
belum sampai pada bagian terlucunya!”

Kura-kura berkata, “Haha! Saya tidak tahan. Lelucon monyet
sangaaaaaaaaatttt lucu!”


BERI CINTA, TAPI JANGAN MENGHARAPKAN RESPON INSTAN

Anggap saja Anda seorang ayah.

Dan Anda tidak benar-benar meluangkan waktu bersama anak-anak Anda.

Tapi karena ritual tersebut, Anda memutuskan untuk keluar bersama
mereka. Namun, Anda menemukan bahwa anak-anak Anda tidak ingin keluar
bersama Anda!

Itu akan membuat frustasi. Tapi jangan menyerah.

Anak-anak Anda adalah kura-kura. Pada waktunya, mereka akan
“menerimanya” dan merespon terhadap cinta Anda.


ANDA HARUS MEMBACA SURAT LUAR BIASA INI

Saya baru membaca buku Dr. Laura Schlessinger, In Praise of Stay-At-
Home Moms. Jika Anda seorang ibu rumah tangga, saya sangat
menganjurkan buku itu bagi Anda.

Dalam kata pengantarnya, ia menyertakan sebuah surat yang sangat
menginspirasi ditulis oleh seorang “Lisa”, seorang Ibu yang tinggal di
rumah. Saya begitu tersentuh oleh surat tersebut, saya menyertakan
bagian dari surat itu di sini.

Dr. Laura,

Saat saya duduk menulis surat ini, harapan saya adalah jika hanya
satu ibu dapat mendengar apa yang saya katakan dan memegang anaknya
lebih erat hari ini, saya akan merasa terpenuhi alasan saya untuk
menulis.
Saat saya berusia 29 keluarga kami sudah lengkap. Saya mempunyai tiga
anak-anak yang cantik, seorang suami yang penuh cinta, dan meskipun
tidak ada uang lebih, kami menemukan cara untuk melewati semua.
Meskipun saya mempunyai ibu dan ibu mertua untuk mengurus anak-anak
setiap saya perlu, di saat anak kedua saya lahir, saya tahu saya tidak
bisa bekerja lagi. Sesuatu dalam diri saya mengatakan bahwa saya
harus meluangkan sebanyak mungkin waktu dengan anak-anak saya sebisa
saya.
Ada hari-hari dimana saya menarik rambut saya, berteriak pada
mereka, sangat kelelahan di malam hari, dan berpikir, “Adakah
pekerjaan lain yang lebih menyenangkan?” Namun ada juga saat-saat
dimana saya merasa tidak akan menukar dengan pekerjaan lainnya,
seberapapun bayarannya. Saat-saat itu dimana anak Anda memberi Anda
sebuah senyuman atau wajah yang tidak akan pernah Anda lupakan, saat-
saat dimana mereka memberi Anda sebuah ciuman, sebuah pelukan, atau
hanya memegang tangan Anda tanpa ada alasan tertentu. Itulah saat-
saat yang akan disimpan dalam hati selamanya oleh seorang ibu…
Dua tahun lalu anak kedua saya meninggal dalam sebuah kecelakaan.
Ia berusia 22 tahun. Ia sedang berada di kampus ketika ia memutuskan
untuk masuk ke sebuah mobil dimana supirnya baru saja minum yang
mengakibatkan mabuk; sepuluh menit kemudian ia meninggal.
Hidup kami tidak akan pernah sama lagi; dunia yang kami kenal sudah
hancur. Kami sangat kehilangan putera kami. Suami saya, kedua anak
saya yangtetap hidup, dan saya tidak akan pernah sama lagi, tapi kami
mencoba untuk berpegang pada satu sama lain dan mengambil kepingan-
kepingan yang hancur, satu demi satu.
Dr. Laura, hanya satu hal yang dapat saya katakan. Saya begitu
bersyukur untuk saat-saat yang saya miliki bersama putera saya.
Semuanya, yang menyenangkan juga yang mengesalkan, saya akan simpan
selamanya dalam hati saya. Semua tahun-tahun berharga yang saya
habiskan bersama putera saya yangsekarang membantu saya untuk melewati
hari.
Karena itu, tolong Dr. Laura, jangan pernah berhenti menjangkau
para ibu muda yang merasa tidak dapat mengatasinya, yang merasa
bergumul untuk melewati hari, yang percaya bahwa mereka “perlu”
bekerja daripada berada bersama anak-anak mereka, betapa suatu hari
mungkin akan sangat berarti bagi mereka betapa mereka telah
menghabiskan saat-saat berharga itu bersama anak-anak mereka. Semoga
para ibu lain dapat mengingat kata-kata saya: Jangan biarkan siapapun
atau apapun mencegah Anda untuk memegang mereka, memeluk mereka,
bermain bersama mereka, mengingat senyuman mereka, gelak tawa mereka,
hati mereka.

- Lisa

Saya tidak mengatakan bahwa semua ibu harus menjadi ibu rumah tangga
secara penuh.

Tidak semua ibu dapat melakukan itu. Banyak ibu perlu bekerja dan
menjalankan usaha.

Tapi peran sebagai ibu adalah peranan terpenting Anda dalam hidup.


DENGARKAN DIRI ANDA YANG LEBIH TUA

Saya bekerja di rumah.

Ada keuntungan dan kerugian.

Keuntungan saya? Saya bekerja dengan mengenakan celana pendek dan
kaos oblong (sejuk karena beberapa lubang); saya tidak mengalami
kemacetan antara ranjang dan meja kerja saya; saya makan masakan rumah
yang sehat; dan saya bisa bermain dengan anak-anak saya kapanpun saya
mau.

Kerugian? Anak-anak dapat bermain bersama saya kapanpun mereka mau.

Sejurjurnya, ada hari-hari dimana saya tersiksa.

Seperti ketika saya sedang mengejar sebuah proyek besar atau
menyelesaikan sebuah buku.

Dan anak saya, Francis, yang berusia lima tahun melihat saya di depan
komputer. Ia akan menghampiri saya, duduk di pangkuan saya, dan
berkata, “Ayah, ayo main Dora (sebuah game komputer).”

Pada saat itu, saya harus membuat suatu keputusan besar.

Saya bisa berkata padanya, “Tentu sayang!” Atau saya bisa berkata
padanya, “Tidak sekarang Francis, Ayah sedang sibuk.”

Ada hari-hari dimana saya tersiksa di antara dua pilihan ini.

Maka saya mengikuti sebuah saran yang diberikan dalam bukunya John:
Ketika Anda harus membuat sebuah keputusan dalam hidup, mintalah
nasehat pada diri Anda yang lebih tua.

Orang yang lebih tua lebih bijaksana.

Karena mereka melihat kembali ke hidup mereka.

Saya membayangkan diri saya sebagai seorang pria berusia 99 tahun,
duduk di sebuah kursi goyang. Saya menghampirinya dan bertanya,
“Permisi. Menurutmu apa yang harus saya lakukan?”

Dan setiap kali, diri saya yang berusia 99 tahun akan berkata,
“Bermainlah dengan anak-anakmu. Pekerjaanmu akan selalu ada. Tapi
anak-anakmu tidak. Mereka akan bertumbuh besar, memiliki hidup mereka
sendiri, dan pergi meninggalkanmu. Bo, ketika kamu seumurku, kamu
akan menghargai waktumu bersama anak-anakmu. Kamu akan selalu
berharap kalau kamu menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka.”

Maju.

Lakukan hal yang paling penting di dunia.

Bangun relasi Anda.

Dan berbahagialah.


Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez
(Diterjemahkan oleh Jessica Jeanne P.)


*) सुम्बेर मिल्लिस बो Sanchez