Download GRATIS PDF dan 3 Video Kaya dari Properti TANPA MODAL

Friday, September 23, 2011

MENANAM DI MUSIM SEMI ATAU MEMOHON DI MUSIM GUGUR

Apakah Anda ingin menjadi makmur?

Kalau begitu simpanlah pesan yang kuat ini dalam hati: Menanam Di
Musim Semi Atau Memohon Di Musim Gugur. Jim Rohn yang mengatakan kata-
kata bijak tersebut dan saya tidak akan pernah melupakannya.

Teman, hidup adalah selalu sebuah pilihan.

Tuhan tidak memaksakan rencana kelimpahanNya kepada Anda.

Anda perlu mengatakan YA pada rencana kelimpahan itu jika Anda
menginginkannya.

Apakah Anda mengatakan YA hari ini?

Saya akan ceritakan pada Anda kisah tentang dua orang nenek…


KISAH NENEK PENNY

Saya punya seorang teman yang pensiun 7 tahun lalu.

Sebut saja dia Nenek Penny.

Sebenarnya, nama aslinya Nenek Penang. Ia berlibur ke Amerika, ketika
ia kembali, sekarang ia dipanggil Nenek Penny.

Nenek Penny adalah seorang janda dengan 4 anak dan 6 cucu.

Selama 38 tahun, Penny bekerja sebagai seorang akuntan, menghitung
angka-angka bagi perusahannya. Karena ia seorang akuntan yang sangat
baik, ia terus dipromosikan dan menjadi manajer dari seluruh divisi.

Dan ia mendapat penghasilan yang sangat baik.

Tapi Penny mengatakan pada saya bahwa sekalipun ia mendapatkan
penghasilan yang sangat baik, ia hidup dari gaji ke gaji.

Hal ini membawa saya pada sebuah prinsip yang sangat penting:
Penghasilan tidak sama dengan Kekayaan. Bukan seberapa banyak
penghasilan Anda yang membuat Anda kaya. Tapi seberapa besar Anda
berinvestasi dari apa yang Anda hasilkan yang membuat Anda kaya.

Ya, ia juga menabung. Tapi seperti kebanyakan orang Filipina, ia
menabung hanya untuk biaya-biaya yang besar: Ia menabung untuk membeli
sebuah rumah. Ia menabung untuk membayar biaya sekolah anak-anak. Ia
bahkan menabung untuk pernikahan anak-anak. Tapi ia gagal menabung
untuk biaya terbesar dari segalanya: Pensiun.

Seperti orang kebanyakan, ia betul-betul bergantung pada uang pensiun
dari perusahaannya.

Ketika ia pensiun 7 tahun lalu, Penny mendapat 600 juta.

Untuk tahun pertama, rasanya seperti surga di bumi.

Setiap Minggu, ia membawa cucu-cucunya ke mal untuk membelikan mereka
mainan.

Dan di saat anak-anaknya membutuhkan uang, mereka akan datang padanya.

“Ibu, bisakah kami pinjam uang untuk memperbaiki mobil kami?”

“Ibu, kami kurang 4 juta untuk membayar biaya les Junior. Ibu bisa
bantu?”

“Ibu, cucumu akan bertanding dalam kompetisi berenang di Singapura.
Bisakah Ibu membayarkan tiket pesawatnya?”

Tapi dengan segera, uangnya habis.

Setelah 7 tahun pensiun, Nenek Penny tidak memiliki sepeser pun.


INI BUKAN HANYA SEBUAH CERITA;
INI ADALAH KENYATAAN YANG KEJAM

Hari ini, Nenek Penny betul-betul bergantung pada 4 anaknya yang
memberinya uang. Tapi dia tahu kalau mereka juga mempunyai masalah
finansial mereka sendiri.

Satu kali, ia tanpa sengaja mendengar puterinya berdebat dengan kakak
laki-lakinya di telepon. Apa yang ia dengar mengoyak hatinya.

Dengan nada penuh amarah, puterinya berkata, “Kakak, sekarang
giliranmu untuk memberi uang pada Ibu! Saya yang mengurus Ibu di
rumah! Saya yang mengeluarkan uang untuk makannya setiap hari! Dan
saya yang membelikannya obat. Minggu lalu, saya menghabiskan 600 ribu
untuk obatnya! Suami saya sudah mengeluh mengapa kita selalu tidak
punya uang!”

Ketika Nenek Penny mendengar puterinya mengeluh, ia mulai menangis.

Kata-kata menyakitkan yang ia dengar hari itu seperti banyak pisau
yang ditusukkan ke dadanya.

Nenek Penny merasa ia hanya sebuah beban bagi anak-anaknya.

Dan ia ingin mati saat itu juga.

Inilah ironisnya: Sepanjang hidupnya, sebagai seorang akuntan, Penny
sangat baik dalam mengatur keuangan perusahaannya – tapi ia tidak
pernah mengatur keuangannya sendiri.

Ini bukan hanya sebuah cerita.

Ini adalah kenyataan yang kejam: Menurut survei, 98% dari orang-orang
berusia 65 ke atas sama seperti Nenek Penny.

Mereka bergantung pada anak-anak mereka, atau mereka bergantung pada
uang pensiun mereka yang kecil, atau mereka bergantung pada organisasi
sosial, atau mereka harus tetap bekerja – atau mereka tidak punya
apapun untuk dimakan.

Hanya 2% dari orang-orang berusia 65 tahun ke atas yang bebas secara
finansial.

Seperti Nenek Pilar.


KISAH NENEK PILAR

Anda bisa pensiun dengan dua cara.

Anda bisa pensiun seperti Nenek Penny atau Anda bisa pensiun seperti
Nenek Pilar.

Penny adalah nama samaran. Itu bukan nama sesungguhnya.

Tapi Nenek Pilar bukanlah nama samaran.

Pilar adalah ibu saya.

Ia berusia 85 tahun.

Hari ini, saya memberi ibu saya uang jajan bulanan yang baik.

Saya melakukannya bukan karena ia membutuhkannya, tapi karena saya
membutuhkannya. Saya perlu menunjukkan cinta saya kepadanya.

Tapi kenyataannya, ibu saya tidak membutuhkan uang saya.

Saya akan jelaskan alasannya.

Beberapa tahun lalu, ibu saya bekerja di sebuah toko musik kecil
sebagai seorang kasir. Gajinya 24 ribu sebulan. Setelah bekerja
selama 19 tahun, ia menerima sebuah pembayaran terpisah: Suatu jumlah
yang sangat besar, 400 ribu!

Ia menginvestasikan 400 ribu itu di Pasar Saham.

Itu terjadi di Tahun 1966.

Dan setiap kali ia punya uang lebih, ia akan menginvestasikan di
perusahaan yang sangat terkenal. Orang tua saya membeli saham dari
perusahaan-perusahaan besar pada jamannya: San Miguel. Ayala. Dan
lain-lain.

Ayah saya pensiun di usia 65. Ia meninggal di usia 88. Selama 23
tahun itu, orang tua saya menjual sebagian dari saham-saham mereka –
sedikit demi sedikit – untuk biaya-biaya mereka yang besar.

Setelah ayah meninggal, ibu mengumumkan, “Saya akan menjual semua
saham saya.” Saya terkejut bahwa ia masih memiliki 200 juta dari
penjualan terakhirnya itu – sekalipun mereka sudah mengambil uang
mereka sedikit demi sedikit dari situ.

Saya bertanya padanya, “Apakah Ibu menjual semuanya?”

Ibu berkata, “Ya, sudah. Tapi, saya menyisakan remah-remah…”


REMAH-REMAH?

“Remah-remah apa?” tanya saya.

Ia menjelaskan, “Oh, saya meninggalkan investasi-investasi yang sangat
kecil yang tersebar di berbagai perusahaan. Mereka sangat kecil.
Tidak banyak.”

Percakapan itu terjadi tiga tahun lalu.

Baru dua bulan lalu, saya mengatakan padanya, “Bu, Ibu sudah 85.
Sebaiknya Ibu menjual semua yang Ibu sisakan di Pasar Saham. Ya, saya
tahu mereka remah-remah. Tapi biar bagaimanapun ambil saja uangnya.”

Ia setuju. Ia menelepon broker sahamnya dan berkata, “Bisakah Anda
menjual semua saham-saham kecil saya yang masih tersisa?”

Ia mengharapkan 2 juta. Paling banyak, 4 juta.

Tapi ia mendpat kejutan dalam hidupnya. Broker sahamnya mengatakan
padanya, “Nyonya Sanchez, nilai saham Anda adalah 240 juta.”

Ibu berbalik kepada saya dan berkata, “Bo, saya kaya!”

Saya mengatakan padanya, “Ibu, Ibu selalu kaya. Ibu hanya berpikir
Ibu miskin.”

Empat puluh lima tahun lalu, ibu saya menanam 400 ribu di Pasar
Saham. Dan selama bertahun-tahun, ia menanam benih-benih kecil 10
ribu, 20 ribu, dan 40 ribu di perusahaan-perusahaan besar.

Karena ia menanam di musim semi, hari ini, ia tidak memohon di musim
gugur.

Dalam sepanjang hidupnya, ibu saya tidak pernah menerima uang dalam
jumlah sangat besar. Ia tidak pernah menerima warisan uang. Ia tidak
pernah memenangkan lotere. Ia hanya membangun kekayaannya secara
perlahan.

Ingatlah kebenaran ini yang saya dengar dari David Bach: Kekayaan
tidak dibangun dalam hitungan hari; Kekayaan dibangun dalam hitungan
tahun.

Ada dua cara untuk pensiun dalam hidup: Apakah Anda akan menjadi
seperti Nenek Penny atau Nenek Pilar?

Tuhan menaruh dua jalan di hadapan Anda.

Kemiskinan Penny atau Kemakmuran Pilar?

Anda pilih.


TUHAN KATAKAN, "RENCANAKAN KE DEPAN!"

Orang-orang sekarang hidup lebih lama.

Jika Anda hidup hingga 90 tahun, apakah Anda punya cukup uang untuk
kebutuhan Anda? Atau akankah Anda bergantung pada anak-anak Anda?

Tuhan sedang mengatakan pada Anda, “Rencanakan ke depan.”

Ingat: Tak seorangpun berencana untuk gagal. Kita hanya gagal dalam
membuat rencana.

Yesus berkata, “Kalau seorang dari kalian mau membangun sebuah menara,
tentu ia akan duduk menghitung dahulu biayanya supaya ia tahu apakah
uangnya cukup untuk mneyelesaikan menara itu atau tidak. Sebab kalau
ternyata ia tak dapat menyelesaikannya, padahal pondasinya sudah
dibuat, maka semua orang yang melihat pekerjaan itu akan
menertawakannya. Mereka akan berkata, ‘Iih, orang ini membangun,
tetapi tidak dapat menyelesaikannya!’” (Lukas 14:28-30)

Sekarang, pikirkan tentang “menara” kehidupan finansial Anda.

Tuhan mengundang kita untuk menjadi seperti semut. Alkitab
mengatakan, …Pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah
bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya, atau penguasanya,
ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya
pada waktu panen. (Amsal 6:6-8)

Dengan kata lain?

Semut menanam di musim semi. Maka ia tidak memohon di musim gugur.


BERENCANA UNTUK MENJADI PENDONOR, BUKAN PENERIMA!

Anawim adalah rumah kami bagi orang-orang tua terlantar. Saya
membangunnya 13 tahun lalu.

Saya tahu itu adalah sebuah tempat yang indah. Begitu indahnya,
beberapa orang mengatakan pada saya, “Bo, jika saya sudah tua, saya
bermimpi untuk tinggal di sana.”

Tidak, saya tidak ingin Anda tinggal di sana. Tempat itu
diperuntukkan bagi yang termiskin dari yang miskin. Orang-orang tua
yang gagal menanam di musim semi dan sekarang memohon di musim gugur.

Jangan bermimpi untuk menjadi penghuni Anawim. Bermimpilah untuk
menjadi seorang pendonor Anawim.

Bagaimana?

Rahasianya ada dalam bacaan berikut…


JANGAN MEMINJAM, MULAILAH MEMBERI PINJAMAN

Setiap kali saya berbicara tentang finansial, saya bertanya pada para
pendengar, “Berapa banyak dari Anda yang mempunyai hutang?”
Tanggapannya mengagetkan. Jawabannya seperti saya menanyakan, “Berapa
banyak dari Anda adalah manusia?”

Hampir setiap orang punya hutang.

Dan orang-orang Filipina menyukai kenyataan bahwa mereka dapat
meminjam.

Seorang wanita berkata pada saya, “Saya meminjam uang dari SSS.” Saya
bertanya, “Mengapa?” Dia berkata, “Sayang jika saya tidak meminjam.”

Hah? Saya tidak mengerti.

Alkitab mengatakan, Apabila Tuhan, Allahmu, memberkati engkau, seperti
yang dijanjikanNya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada
banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman…
(Ulangan 15:6)

Apakah Anda melihat apa yang saya lihat dalam ayat itu? Ayat itu
berkata ada dua tanda bahwa Tuhan memberkati Anda:
1. Ketika Anda berhenti meminjam.
2. Ketika Anda mulai memberi pinjaman.

Teman, berhentilah meminjam. (Catatan: Tidak masalah meminjam untuk
usaha; Tapi tidak baik meminjam untuk biaya hidup Anda.)

Sebaliknya, mulailah memberi pinjaman.

Kepada siapa Anda memberi pinjaman?

99% orang-orang Filipina “memberi pinjaman” kepada bank. Bagaimana?
Anda menyimpan tabungan Anda di sana.

Tapi itu bukan sebuah pilihan yang baik. Masalahnya dengan bank
adalah bahwa mereka membayar Anda bunga yang sangat kecil yang kurang
dari 1% per tahun.

Saya menyarankan Anda “memberi pinjaman”
uang Anda kepada yang lain yang dapat memberi Anda pengembalian yang
lebih tinggi.

Contohnya? Perusahaan-perusahaan besar.

Anda dapat melakukan itu lewat Pasar Saham atau Reksa Dana.

Jika Anda betul-betul menyukai bank, maka jangan menyimpan uang Anda
di bank itu sendiri. Tapi, belilah saham dari bank itu. Jadilah
seorang pemilik. Bagaimana caranya? Belilah saham Metrobank, Banco
de Oro, Bank of the Philippine Islands… Setelah periode 20 tahun,
yang akan Anda terima kembali dalam jumlah yang jauh lebih besar!


ALAM SEMESTA SENANG MEMPERBANYAK

Apakah Anda ingin makmur?

Anda perlu belajar kata-kata penting ini dari Alkitab: Segala sesuatu
memperbanyak menurut jenisnya.

Seekor kucing menghasilkan kucing lainnya.

Seekor anjing menghasilkan anjing lain.

Saya akan menjadi sangat kuatir jika seekor kucing menghasilkan seekor
anjing.

Jika hal itu terjadi, akhir jaman sudah dekat.

Dari ilmu pengetahuan saya yang terbatas, seekor kucing menghasilkan
kucing lain, seekor anjing menghasilkan anjing lain, dan seekor
penguin menghasilkan penguin lain. Begitulah cara kerja alam semesta
ciptaan Tuhan.

Alkitab mengatakan segala sesuatu menghasilkan menurut jenisnya
(Kejadian 1:11). Sebenarnya, kalimat ini muncul enam kali dalam bab
pertama Kitab Kejadian. Dan Anda melihatnya dalam seluruh Alkitab.

Ketika seorang janda di Sarfat memberi Elia minyak dan tepungnya, apa
yang ia dapat? Lebih banyak minyak dan tepung. Bukan pakaian. Bukan
kayu. Tapi minyak dan tepung.

Ketika Yesus memberi makan kepada orang banyak, ia melakukannya dengan
(kejutan, kejutan) menggandakan 5 roti dan 2 ikan.

Ia tidak mengubah batu menjadi roti.

Ia tidak mengubah batu menjadi emas, dan lalu membeli roti.

Ia mengubah roti menjadi lebih banyak roti.

Yesus – Putera Allah yang hidup – membutuhkan roti untuk menghasilkan
lebih banyak roti.

Mengapa?

Karena ini adalah prinsip yang mengoperasikan seluruh alam semesta.

Segala sesuatu menghasilkan sesuai jenisnya.

Jika Anda menjadi makmur, Anda perlu belajar cara untuk menggandakan
sedikit uang yang Anda miliki.

Pada Tahun 1966, Ibu saya menginvestasikan uangnya sebesar 400 ribu.
45 tahun kemudian, 400 ribu itu menjadi milyar jumlahnya. (Omong-
omong, 1966 adalah tahun yang sangat baik bagi Ibu. Ia tidak hanya
menerima 400 ribu, ia juga melahirkan putera kesayangannya. Ehem.)

Belajar untuk menggandakan sedikit uang yang Anda miliki dan Anda akan
makmur!


SUPIR SAYA SEKARANG BERINVESTASI
DI PASAR SAHAM

Saya akan akhiri dengan satu cerita terakhir.

Karena buku terlaris saya, My Maid Invest In The Stock Market,
sekarang pembantu-pembantu saya menjadi pembantu paling terkenal di
seluruh dunia. (Haha!) Ya, mereka telah berinvestasi di Pasar Saham
selama setahun sekarang dan melakukannya dengan sangat baik.

Tapi supir saya baru mulai dua bulan lalu.

Alasan: Ia seorang pria menikah berusia 33 tahun. Ia memiliki 4 orang
anak. Istrinya adalah ibu rumah tangga, jadi seluruh keluarga
bergantung pada gajinya yang berjumlah 2,4 juta sebulan.

Itu belum semuanya. Keluarga besarnya dan keluarga besar istrinya
bergantung pada kemurahan hatinya bila terjadi keadaan darurat. Dan
hal itu terjadi setiap kali mereka bernafas.

Dengan kata lain, 2,4 jutanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
seluruh desa.

Jadi bagaimana ia bisa menabung dan menyisihkan dengan semua biaya
itu?

Saya tidak memaksanya.

Sebaliknya, saya hanya membiarkannya mendengarkan cerita-cerita
tentang para pembantu saya.

Anda tahu, setiap minggu, saya memimpin sebuah persekutuan doa kecil
dengan 3 pembantu dan supir. Dan hampir setiap pertemuan, ketiga
pembantu saya menceritakan bagaimana Tuhan memberkati investasi mereka
di Pasar Saham.

Saya mengatakan pada para pembantu saya bahwa jika mereka terus
berinvestasi dengan cara seperti yang mereka lakukan tahun lalu,
mereka akan mencapai milyaran pertama mereka dalam waktu 7 tahun. Hal
itu menarik perhatian supir saya. Akhirnya, ia berkata, “Saya tidak
mau menjadi satu-satunya yang bukan milyuner. Saya akan mulai
berinvestasi juga!”

Setiap bulan, sekarang ia menyisihkan 600 ribu dari gajinya untuk
investasinya di Pasar Saham. Dan untuk pertama kalinya dalam
hidupnya, ia memiliki pengharapan. Ia tahu kalau suatu hari nanti ia
akan menjadi seorang milyuner juga.

Sekarang, ketika seorang anggota keluarga atau tetangga memohon
pinjaman uang, dan ia tidak punya uang lagi di sakunya, ia dapat
dengan jujur berkata, “Maaf, sekarang saya tidak punya uang.”

Nyatanya, tak seorang pun bertanya padanya, “Bukankah kamu punya uang
di Pasar Saham?

Tak seorang pun tahu akan hal ini. (Ssstttt!)

Catatan: Dengan melakukan ini, ia juga mengajar mereka untuk tidak
lagi menjadi parasit. (Tapi itu topik lain lagi.)

Saya merasa sangat gembira untuknya.

Ia berusia 33 tahun sekarang. Jika dia menginvestasikan 600 ribu di
Pasar Saham setiap bulan dengan 12% hingga ia pensiun di usia 60, ia
akan pensiun dengan 1,4 milyar.

Tapi para penganalisa telah memundurkan sejarah Pasar Saham Filipina.
Jika 20 tahun lalu, Anda berinvestasi di 5 perusahaan terbesar, nilai
pertumbuhan rata-rata Anda akan menjadi 20% per tahun.

Jadi jika pertumbuhan investasi supir saya 20% per tahun (khususnya
dengan bimbingan saya), pada saat ia pensiun, supir saya akan memiliki
7,4 milyar.

Dengan 600 ribu per bulan!

Jika Anda pensiun dalam keadaan miskin, itu bukan salah Tuhan.

Tuhan memberi Anda sebuah pilihan hari ini.

Apakah Anda akan menanam di musim semi atau memohon di musim gugur?


Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh: Jessica Jeanne Pangestu)

*) सुम्बेर: "Milis Bo Sanchez" dari Grup Google