Download GRATIS PDF dan 3 Video Kaya dari Properti TANPA MODAL

Wednesday, October 26, 2011

MENULARKAN SECARA ROHANI

Shalom,

Kebanyakan kita bergumul dalam hal mengajak keluarga atau orang-orang terdekat kita untuk mengenal atau lebih mendekat kepada Tuhan. Rasanya semua cara sudah kita coba, namun hasilnya nihil. Yang ada, rasa frustasi yang membuat kita tidak lagi ingin berusaha.

Kali ini Bo Sanchez mengajak kita untuk melakukannya dengan cara yang mungkin belum pernah kita lakukan. Memang, ada sikon khusus yang mengharuskan kita berhati-hati. Tapi intinya, kita perlu melakukannya dengan cara seperti Yesus melakukannya.

God bless.

in Christ,

Jessica

------------

MENULARKAN SECARA ROHANI

Apakah Anda ingin membawa orang-orang yang Anda sayangi lebih dekat kepada Tuhan?

Banyak orang bertanya pada saya, “Bo, tolong doakan agar putera saya (atau puteri, atau suami, atau paman, atau teman, atau teman sekelas, atau rekan kerja) mencari Tuhan.”

Cara apa yang paling baik untuk membawa keluarga dan teman Anda kepada Tuhan?

Cara apa yang paling baik untuk menularkan secara rohani?

Saya mengajukan tiga langkah sederhana tapi ampuh, yang akan saya bagikan pada Anda selama tiga minggu ke depan.

Langkah 1: Bertemanlah dengan Mereka

Langkah 2: Layanilah Mereka

Langkah 3: Bimbinglah Mereka

Pada akhir seri revolusioner ini, saya berdoa agar Anda dapat menjadi sangat menularkan secara rohani!

"Tuhan Masih Memakai Orang Yang Tidak Sempurna

Untuk Membagikan KasihNya Yang Sempurna"

Bacalah apa yang dikatakan Yesus…

Matius 28:19-20

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman.

Saya punya sebuah pengumuman besar.

Misi Anda dalam hidup bukanlah untuk menghasilkan uang.

Misi Anda bukanlah untuk menikmati hidup.

Misi Anda bukanlah untuk mempunyai waktu yang menyenangkan.

Misi Anda bahkan bukan untuk bahagia.

Semua tujuan itu bukannya tidak baik. Semua itu tujuan yang baik. (Ya, seperti kebanyakan ayah, Tuhan ingin anak-anakNya bahagia.)

Tapi semua itu bukan tujuan mulia mengapa Anda dilahirkan.

Teman, misi Anda adalah untuk menjadikan murid.

Saya bisa mendengar Anda. “Bo, kamu gila! Saya bukan seorang pastor. Saya bukan seorang suster. Saya bukan seorang pengkotbah sepertimu. Saya hanya seorang Katolik biasa.”

Ah, di situlah letak kesalahan Anda.

Tidak ada yang namanya orang Katolik biasa.

Setiap orang Katolik mempunyai misi, dan misi itu adalah untuk menjadikan murid. Misi Anda adalah untuk membawa orang lain mendekat kepada Tuhan.

Bagaimana?

Yesus adalah contoh Anda.

Yesus menjadikan murid dengan cara yang sangat istimewa…

"Langkah 1: Bertemanlah dengan Mereka"

Inilah pesan utama saya bagi Anda hari ini: Cara yang paling ampuh untuk membawa seseorang mendekat kepada Tuhan adalah lewat persahabatan.

Lihatlah apa yang dilakukan Yesus…

Markus 2:15-17

Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-muridNya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-muridNya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

"Apakah Anda Sahabat Orang Berdosa?"

Saya ingat Anna menceritakan pada saya tentang kisah ini.

Anna mengatakan bahwa ketika ia bergabung dengan Light of Jesus (komunitas saya), ia berhenti makan siang dengan teman-teman makan siangnya yang biasa, karena mereka belum mengalami pembaruan rohani. Ia lebih memilih makan siang bersama dengan rekan kerja lainnya yang merupakan anggota dari Couples for Christ.

Anna mengatakan ia kehilangan minat terhadap teman-teman makan siangnya karena mereka membicarakan hal-hal duniawi. Tapi dengan teman rohani barunya, mereka hanya berbicara tentang Tuhan. Mereka berbicara dengan “bahasa” yang sama. Mereka mengutip ayat-ayat yang sama. Mereka berbagi cerita yang sama.

Tapi setelah setahun, ia merasa seolah Tuhan mengetok kepalanya. Ia mendengar Tuhan berkata padanya, “Kembalilah kepada teman-teman lamamu. Kasihi mereka.”

Anna menyadari ia membuat satu kesalahan. Maka ia pergi bersama teman-teman makan siangnya yang lama lagi. Dan mereka mengatakan padanya, “Kami merasa sakit ketika kamu tiba-tiba meninggalkan kami. Seakan kami tidak cukup kudus bagimu.” Ia meminta maaf. Dan mereka menyambutnya kembali.

Sekarang, Anna bisa membawa Kasih Tuhan kepada teman-temannya. Dan beberapa dari mereka sekarang menghadiri acara Feast, persekutuan doa mingguan kami.

"Kekesalan atau Penerimaan?"

Saya akan beritahu Anda sebuah kenyataan menyedihkan: Menurut survei, semakin lama seseorang ke gereja, semakin ia mengisolasi dirinya dari orang-orang yang tidak ke gereja.

Orang-orang Kristen seperti Anna tidak lagi menghadiri organisasi sosial. Ia tidak lagi keluar bersama rekan kerjanya.

Sebagai gantinya, ia hanya bertemu dengan orang-orang dari gerejanya.

Karena ia merasa kesal dengan tingkah laku orang-orang non Kristen.

Contoh?

o “Saya tidak suka lelucon kotor mereka.”

o “Saya tidak tahan dengan kutukan yang mereka lontarkan.”

o “Mereka percaya dengan hal-hal seperti New Age.”

o “Teman lama saya merokok. Saya tidak tahan dengan bau asap.” (Daniel dan tiga temannya dibuang ke dalam nyala api karena iman mereka, dan kita takut dengan bau asap?)

Tiba-tiba, bukti pertumbuhan rohani adalah “kekesalan”. Seberapa kesalnya Anda terhadap sikap orang-orang non Kristen? Semakin Anda merasa kesal, semakin rohani Anda mestinya.

Tapi ini gila.

Yesus makan bersama para pelacur, pemungut cukai, dan pemabuk. Anda bisa pastikan ada lebih banyak yang lain daripada sekedar kutukan dan lelucon kotor ketika mereka berkumpul. Tapi Yesus menjadikan mereka temanNya. Itulah sebabnya orang-orang rohani menyebutnya sebagai seorang “sahabat orang berdosa” (Lukas 7:34).

Ia makan di rumah Zakeus, kepala pemungut cukai.

Ia membiarkan seorang pelacur mencuci dan mengurapi kakinya.

Bukti bahwa Anda bertumbuh secara rohani bukanlah kekesalan tapi penerimaan. Inilah bukti nyata bahwa Anda bertumbuh secara rohani: Jika Anda menerima orang berdosa. Jika Anda tidak menghakimi orang berdosa. Jika Anda sahabat orang berdosa.

Sama seperti Yesus.

"Teman-teman Saya Yang Luar Biasa Sekarang"

Sekarang, saya menikmati teman-teman yang tidak ke gereja.

Sekarang, saya bertemu secara rutin dengan orang-orang yang tidak pernah masuk ke gereja. Saya punya teman seorang wanita yang tidak pernah ke Misa Minggu selama bertahun-tahun. Dua teman saya lesbi. Seorang teman menjalin relasi perselingkuhan. Dan kemudian ada seorang pengikut New Age yang terlibat dalam okultisme.

Saya mengasihi mereka. Dan saya senang bersama mereka.

Saya tidak menghakimi mereka. Karena saya tahu bahwa Yesus tidak menghakimi mereka.

Coba tebak: Secara perlahan, karena persahabatan kami, mereka jadi lebih dekat kepada Tuhan.

Oh, sangat menyenangkan melihat hal itu terjadi!

Peringatan: Jelas, ada situasi dimana Anda perlu berhati-hati. Tidak dianjurkan bagi seorang peminum yang telah sembuh untuk meluangkan waktu bersama dengan teman-teman minumnya ketika mereka sedang minum. Atau seorang pecandu seks yang telah sembuh meluangkan waktu bersama para pelacur. Hati-hatilah.

"Apa Senjata Penginjilan Anda Yang Paling Ampuh?"

Yohanes 13:34-35

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.

Bagaimana orang akan tahu kalau Anda seorang murid?

Bukan dari berapa lamanya Anda berdoa.

Bukan dari berapa banyaknya ayat Alkitab yang Anda tahu.

Bukan dari berapa banyaknya skapulir yang tergantung di leher Anda.

Bukan dari berapa banyaknya rosario yang tergantung di kaca spion Anda.

Orang-orang akan tahu Anda seorang murid jika Anda mencintai seperti Yesus.

Dan kejutan, kejutan! Cinta yang sama ini akan menjadi alat Anda yang paling penting dalam memenangkan seseorang bagi Yesus. Saya ulangi: Cara Anda yang paling ampuh untuk membawa seseorang lebih dekat kepada Tuhan adalah persahabatan Anda.

"Sebelas Tahun Kemudian"

Ketika saya masih kuliah, saya mempunyai seorang teman makan siang hampir setiap hari selama dua tahun. Sebut saja namanya Bill.

Selama makan siang sepanjang waktu itu, saya ingat usaha saya untuk menceritakan iman saya kepadanya.

Tapi tidak peduli seberapa banyak kali saya mencoba, kelihatannya saya tidak bisa meyakinkan Bill untuk mengikut Yesus. Ia mengatakan kalau ia mempunyai banyak keraguan. Ia mempunyai banyak masalah lain dan ia tidak siap untuk membuat komitmen. Tapi sekalipun kami tidak sepaham dalam hal rohani, kami sangat menikmati persahabatan kami.

Kami tidak dapat berbicara tentang hal-hal rohani (karena kami tidak sependapat tentang semua itu), tapi kami berbicara tentang hal-hal lain seperti: olahraga, wanita, mobil, wanita, musik, dan…apakah saya sudah menyebut wanita? (Biar bagaimanapun, kami adalah mahasiswa!)

Saya keluar dari universitas dan kami kehilangan kontak.

Dan saya tidak pernah lagi mendengar tentang Bill.

Sebelas tahun kemudian, saya sedang berjalan di sebuah mal dan tebak siapa yang saya lihat – Bill! Saya menanyakan kabarnya, dan ia memberi saya kejutan tentang hidupnya. Ia mengatakan ia adalah seorang misionaris Kristiani!

Saya tidak percaya pada apa yang saya dengar.

Kemudian ia mengatakan tujuh kata yang membuat hati saya melonjak gembira. “Terima kasih telah menunjukkan Yesus pada saya.”

Selama dua tahun itu saya makan siang dengannya, kelihatannya tidak ada apapun yang terjadi.

Tapi itu tidak benar.

Apa yang menunjukkan Yesus kepadanya?

Persahabatan kami.

"Siapa Yang Memperkenalkan Saya Kepada Tuhan?"

Ketika saya berumur 12 tahun, ayah saya berkata pada saya, “Bo, ayo kita ke persekutuan doa.”

Saya berjalan masuk, menyukainya, dan tidak pernah meninggalkannya. Sebagai seorang bocah berumur 12 tahun, saya jatuh cinta pada Tuhan, dan hidup saya tidak pernah sama lagi.

Orang-orang bertanya pada saya, “Satu ajakan dari orang tuamu dan kamu mengatakan ‘ya’?”

Sebenarnya, saya tidak mendapat satu ajakan. Sepanjang hidup saya, ayah sudah mengajak saya – dengan cara yang sangat hening – untuk mengalami Kasih Tuhan.

Bagaimana? Dengan kekuatan relasi.

Ketika saya masih anak-anak, saya ingat kalau ayah memperlakukan saya dengan istimewa. Setiap kali ia pulang kerja, ia akan mencari saya.

Ayah akan mengajak saya untuk jogging bersamanya.

Ia bukanlah seorang pejoging yang hebat. Kami jogging mengelilingi mobil yang diparkir di garasi kami.

Setelah jogging, ia akan duduk dan membiarkan saya duduk di pangkuannya. Ia akan membacakan saya 4 komik yang ada di koran: Tarzan, Blondie, Beetle Bailey, dan Peanuts.

Itu terjadi setiap malam.

Saya ingat bagaimana sepanjang siang, saya menunggu malam tiba. Malam hari sangat istimewa bagi saya. Karena ayah pulang dan meluangkan satu jam yang berharga itu bersama saya.

Itu belum semuanya.

Setiap Sabtu, ayah saya akan mengajak saya keluar. Ia membawa saya makan pizza. Atau menonton film. Atau pergi ke toko mainan.

Lewat berelasi dengan saya dengan cara yang penuh kasih, ayah memberi saya sebuah gambaran tentang Tuhan. Jika ayah saya menganggap saya istimewa, maka mungkin Ayah saya di Surga juga menganggap saya istimewa. Jika ayah saya senang meluangkan waktu bersama saya, maka mungkin Ayah saya di Surga juga senang meluangkan waktu bersama saya.

Catatan: Ayah tidak banyak bicara tentang Tuhan. Ia sama sekali bukan seorang yang senang bicara. Kata favoritnya adalah “Hmmph”. Ketika saya menyapanya, “Hai ayah!” maka ia mendengus, “Hmmph.”

Tapi lewat relasi kasih yang ia miliki bersama saya, secara perlahan saya “dimuridkan”.

"Jadilah Yesus Lain Di Dunia"

Anda dapat membawa keluarga dan teman-teman Anda lebih dekat kepada Tuhan.

Bagaimana saya tahu? Karena Tuhan memberi Anda sebuah misi: Untuk menjadikan murid.

Anda tidak perlu menjadi seorang pengkotbah, seorang penulis, seorang penyanyi.

Yang perlu Anda lakukan adalah menjadi seorang sahabat yang mengasihi. Dengan persahabatan Anda, mereka akan mengalami Kasih Tuhan.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh: Jessica Jeanne Pangestu)

*) सुम्बेर मिल्लिस बो Sanchez

Friday, October 21, 2011

BAGAIMANA MENIKMATI KEKAYAAN ANDA

Selama 3 minggu, saya telah mensharingkan 4 bagian seri pengajaran tentang uang.

Inilah sharing saya yang terakhir: Bagaimana Menikmati Kekayaan Anda.

Sebelum saya memberitahu Anda caranya, berikut dua ayat Alkitab tentang menikmati kekayaan Anda.

Pengkotbah 5:18 mengatakan, Jika seorang menerima kekayaan dan harta benda dari Allah, dan ia diizinkan menikmati kekayaan itu, haruslah ia merasa bersyukur dan menikmati segala hasil kerjanya. Itu adalah juga pemberian Allah.

Beberapa merasa terkejut dengan ayat tersebut.

Ini satu lagi…

Sirakh 15:5-6 mengatakan, Seseorang yang keras terhadap dirinya sendiri, terhadap siapakah ia baik hati, ia malah tidak sampai menikmati harta miliknya sendiri! Tidak ada seorangpun yang lebih buruk dari pada yang iri kepada dirinya. Itulah ganjaran kejahatannya sendiri!

Ya, Tuhan ingin Anda menikmati kekayaan Anda.

Tapi Anda harus menikmatinya dengan suatu cara tertentu.

Dengan cara apa?

Dengan cara Tuhan!

Ingatlah 3 Investasi Ini

Saya telah mengatakan hal ini sebelumnya, tapi saya perlu mengatakannya lagi. Bagilah uang Anda menjadi 3 investasi:

Langkah 1: Investasikan 10% untuk Kekekalan Anda.

Langkah 2: Investasikan 20% untuk Kedewasaan Anda.

Langkah 3: Investasikan 70% untuk Keluarga Anda.

Kenyataannya, segala sesuatu merupakan sebuah investasi.

Langkah 1: Investasikan 10% untuk Kekekalan Anda. Anda adalah seorang makhluk rohani. Anda akan hidup selamanya. Ketika Anda memberi perpuluhan, Anda menyatakan hanya melewati dunia ini dan bahwa Surga adalah rumah masa depan Anda.

Langkah 2: Investasikan 20% untuk Kedewasaan Anda. Pengeluaran terbesar Anda bukanlah mobil atau rumah Anda. Pengeluaran terbesar Anda adalah masa pensiun Anda. Anda tidak ingin menjadi tua dan miskin. Anda bahkan tidak ingin menjadi tua dan kaya. (Percayalah, itu tidak asik juga.) Anda ingin menjadi tua, kaya, dan murah hati.

Langkah 3: Investasikan 70% untuk Keluarga Anda. Jangan berinvestasi dalam benda. Berinvestasilah dalam orang. Jangan berinvestasi dalam barang. Berinvestasilah dalam relasi. Karena investasi terbaik di dunia bukanlah obligasi, saham, minyak, perak, atau emas. Investasi terbaik di dunia adalah cinta.

Sekarang saya akan berikan pada Anda 2 aturan saya tentang menikmati kekayaan dengan cara Tuhan.

Ikuti 3 Aturan Ini

Aturan 1: Berinvestasi pada masa depan Anda daripada masa sekarang.

Aturan 2: Nikmati yang sederhana daripada yang rumit.

Aturan 3: Nikmati orang daripada barang.

Aturan 1:

Berinvestasi Pada Masa Depan Anda Daripada Masa Sekarang

Hanya ada 2 Strategi Uang di dunia.

Beritahu saya Strategi Uang mana yang Anda gunakan, dan saya akan memberitahu Anda (dengan ketepatan 90%) apakah Anda akan menjadi kaya atau miskin dalam usia tua Anda.

Strategi Uang Orang Miskin

Metode ini akan membuat Anda miskin – tidak peduli berapapun banyaknya uang yang Anda hasilkan.

Inilah dia:

Pendapatan – Pengeluaran = Perpuluhan & Investasi

Arti dari rumus tersebut adalah: Di saat Anda menerima penghasilan Anda, pertama-tama kurangi pengeluaran Anda, kemudian lakukan investasi dan perpuluhan dari berapapun sisanya.

Pertanyaan: Inikah Strategi Uang Anda yang utama?

Jika ya, Anda perlu merasa sangat takut.

Anda akan menjadi tua dan miskin.

Mari saya bagikan pada Anda tentang Strategi Uang yang lain…

Strategi Uang Orang Kaya

Sebenarnya hanya masalah urutan yang benar.

Jika Anda melakukan dengan cara ini, Anda akan menjadi kaya.

Inilah dia:

Pendapatan – Perpuluhan & Investasi = Pengeluaran

Inilah yang dimaksud oleh rumus kemenangan ini: Di saat Anda menerima penghasilan Anda, pertama-tama Anda mengurangi perpuluhan dan investasi Anda, kemudian habiskan dari berapapun yang tersisa.

Dengan kata lain, Anda perlu berinvestasi pada masa depan Anda daripada Anda berinvestasi pada masa sekarang.

Kisah Bapak Presiden

Saya tahu seorang presiden direktur dari sebuah perusahaan yang – beberapa tahun lalu – menghasilkan 40 juta sebulan. Hal ini terjadi pada jaman 40 juta adalah 40 juta.

Bapak Presiden memiliki sebuah rumah yang bagus, tiga mobil bagus, saham di beberapa club, dan sering bepergian dalam setahun.

Sekarang ia sudah pensiun dan hidup dengan gaya hidup yang sangat berbeda.

Tidak ada lagi mobil bagus, tidak ada lagi saham di club, dan tidak ada uang lagi. Sekarang ia bergantung pada anak-anaknya untuk makannya sehari-hari.

Alasan? Hari ini ia miskin karena ia menggunakan Strategi Uang Orang Miskin. Ia berinvestasi pada masa sekarang daripada ia berinvestasi pada masa depan.

Ia tidak sendirian.

Kita berpikir bahwa semua pemain NBA kaya.

Inilah kenyataannya: Enam puluh persen (60%) dari pemain NBA, setelah lima tahun pensiun, menjadi bangkrut. Enam puluh persen!

Scottie Pippen, rekan Michael Jordan dari Chicago Bulls, berpenghasilan $120 juta dalam karir basketnya. Tapi ia menjadi bangkrut.

Hal yang lebih parah terjadi dalam NFL. Delapan puluh persen (80%) dari pemain sepakbola, setelah dua tahun pensiun, menjadi bangkrut.

Evander Holyfield berpenghasilan $250 juta dalam karir bertinjunya. Tapi ia juga bangkrut.

Mike Tyson, berpenghasilan $400 juta dalam karir bertinjunya. (Hanya untuk membuat Anda merasakan banyaknya uang tersebut – nilainya sama dengan Rp 3,6 trilyun.) Ya, ia juga bangkrut.

Mengapa?

Karena mereka semua menggunakan Strategi Uang Orang Miskin.

Hari ini, saya mendorong Anda untuk menggunakan Strategi Uang Orang Kaya:

Pendapatan – Perpuluhan & Investasi = Pengeluaran

Jika Anda melakukannya, Anda mendapat dua Bonus fantastis ini…

Bonus #1:

Tidak Ada Lagi Anggaran

Saya akan mengejutkan Anda: Saya tidak membuat anggaran untuk uang saya.

Paling tidak, tidak dengan cara orang-orang menjelaskannya.

Oh, saya mencoba. Percayalah. Tapi hal itu sangat menjemukan, sangat makan waktu, dan sangat membosankan, saya menyerah.

Tapi jika Anda adalah tipe yang suka membuat anggaran, lengkap dengan tabel berwarna-warni dan grafik 3 dimensi, tentu saja, silahkan lanjutkan!

Inilah yang menyentak saya: Bahkan jika saya tidak membuat anggaran – mengapa saya masih menjadi semakin kaya?

Saya menyadari alasannya: Saya benar-benar membuat anggaran. Tapi anggaran saya adalah sebuah anggaran yang sangat sederhana: 10%, 20%, dan 70%. Itu saja!

Karena setiap bulan, saya menyisihkan Perpuluhan saya (10%) dan Investasi (20%), yang harus saya lakukan hanyalah hidup dengan 70% dari penghasilan saya. Itu adalah anggaran sederhana saya!

Bonus #2:

Tidak Ada Lagi Pertengkaran

Pada tahun pertama pernikahan kami, saya sering bertengkar soal uang dengan isteri saya.

Saya akan bertanya padanya, “Apakah kamu betul-betul harus membeli barang itu?”

Dan duarrrr – Perang Dunia III akan mulai.

Inilah berita baiknya. Selama bertahun-tahun sekarang, kami tidak pernah lagi bertengkar soal uang.

Apa yang terjadi?

Saya mulai menggunakan Strategi Uang Orang Kaya.

Karena saya sudah menyisihkan investasi kami untuk masa depan, saya menyadari sekarang dia dapat melakukan apapun yang ia ingin lakukan dengan sisa uang kami. Mengapa bertengkar untuk hal-hal kecil seperti itu?

Belakangan, saya menyadari isteri saya adalah seorang manajer keuangan yang hebat. Saya dibutakan oleh kebutuhan saya untuk mengontrol.

Pernikahan kami jauh lebih baik sekarang.

Hal itu betul-betul membebaskan.

Aturan 1 adalah Berinvestasi pada masa depan Anda daripada masa sekarang.

Berikut Aturan 2…

Aturan 2:

Nikmatilah Yang Sederhana Daripada Yang Rumit

Suatu hari, ketika berjalan di sebuah mal, saya hampir pingsan ketika saya melihat harga sebuah tas wanita.

Saya memberitahu isteri saya tentang hal itu. “Sayang, saya baru melihat sebuah tas seharga 50 juta!”

Ia mengangkat bahunya, “Bo, itu tidak terlalu mahal.”

Saya ternganga. “Tidak terlalu mahal?”

“Tas mahal harganya berkisar 200 juta hingga 600 juta satunya.”

Apa? Saya tidak percaya pada apa yang saya dengar.

Saya bersyukur pada Tuhan kalau isteri saya tidak membeli tas seperti itu. Ia mengikuti Aturan 2. Ia menikmati yang sederhana daripada yang rumit.

Ketika saya pulang, saya mencari info dari internet, “Tas yang paling mahal”.

Ternyata 600 juta sangat murah. Karena tas wanita termahal seharga 33 milyar.

Ini yang ingin saya sampaikan. Jika Anda tidak menyederhanakan hidup Anda, Anda akan mencari jalan untuk menghabiskan uang Anda - berapa pun banyaknya uang yang Anda miliki.

Belajar untuk menikmati hal-hal sederhana. Atau Anda tidak akan pernah merasa berpenghasilan cukup.

Jangan salah sangka.

Saya tidak mengatakan jangan menikmati hal-hal yang lebih baik dalam hidup.

Anda bisa melakukannya…tapi pada saat yang tepat.

Kunci Menuju Kekayaan: Tangguhkan Kepuasan

Saya akan berikan sebuah contoh.

Bulan lalu, saya membeli sebuah TV layar lebar 42 inchi. (Hanya 7 juta!) Ya, versi yang lebih rendah dan merek yang tidak terkenal, tapi TV itu berfungsi dengan sempurna.

Tapi inilah alasannya mengapa saya mengatakan hal itu: Semestinya saya bisa membeli TV itu 7 tahun lalu – ketika saya mulai mempunyai penghasilan yang baik. Semestinya saya bisa membeli itu 6 tahun lalu, 5 tahun lalu, 4 tahun lalu… Tapi saya tidak melakukannya. Sebaliknya, saya menginvestasikan kekayaan saya. Baru bulan lalu saya membeli TV layar lebar.

Namun selama 8 tahun itu, saya bertemu orang-orang yang tidak mempunyai investasi, tapi memiliki sebuah TV layar lebar di ruang keluarga mereka, dan sebuah mobil BMW di garasi mereka.

Dua Garis Kekayaan

Ada dua garis yang dapat menentukan kekayaan Anda: garis Berkat Anda dan garis Pengeluaran Anda (atau gaya hidup).

Inilah Hukum untuk mendapatkan kekayaan: Sebagaimana Berkat Anda bertumbuh, Pengeluaran Anda harus bertumbuh dengan cara yang lebih lambat.

Lakukan itu dan Anda akan menjadi kaya.

Ini bukan kasus bagi 80% orang. Kebanyakan orang mengembangkan Pengeluaran mereka (atau gaya hidup) sejalan dengan Berkat mereka.

Jangan lakukan itu!

Ini adalah pengalaman pribadi saya. Selama bertahun-tahun, penghasilan saya bertambah. Tapi saya tidak membiarkan pengeluaran saya bertambah sejalan dengan penambahan penghasilan saya.

Setelah bertahun-tahun melakukan ini, sekarang saya hanya menghabiskan 10% dari penghasilan saya untuk pengeluaran saya sehari-hari. 90% dari penghasilan saya disalurkan ke Perpuluhan dan Investasi.

Mengapa? Karena saya menikmati yang sederhana daripada yang rumit.

Merasa Puaslah

Alkibat mengatakan, Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. (1 Timotius 6:6)

Jika Anda ingin menjadi kaya, Anda perlu merasa puas.

Beberapa dari Anda mungkin bertanya, “Tapi Bo, Anda baru saja mengajar kami untuk menghasilkan sebanyak yang kami bisa. Bukankah itu berlawanan dengan apa yang Anda katakan sekarang?”

Tidak. Jangan merasa puas dengan apa yang Anda hasilkan, tapi merasa puaslah dengan apa yang Anda miliki. Jangan merasa puas dengan apa yang Anda hasilkan, karena Anda tidak hanya memikirkan diri Anda sendiri. Anda ingin menghasilkan sebanyak yang Anda bisa karena Anda ingin memberi sebanyak yang Anda bisa.

Tapi merasa puaslah dengan apa yang Anda miliki.

Jangan biarkan hal-hal materi menentukan siapa diri Anda. Jangan ditentukan oleh arloji yang Anda pakai, baju yang Anda kenakan, dan mobil yang Anda kendarai.

Biarlah Anda ditentukan oleh relasi Anda dengan Tuhan.

Anda tidak membutuhkan sebuah Rolex untuk merasa baik. Anda tidak memerlukan sebuah Jaguar untuk merasa baik. Anda tidak membutuhkan sebuah Armani untuk merasa baik.

Saya merasa baik karena saya diampuni. Saya merasa baik karena saya diurapi. Saya merasa baik karena saya diutus. Saya merasa baik karena Tuhan saya yang memanggil saya sebagai sahabat.

Hati-hati

Jika Anda menikmati hal-hal sederhana, Anda akan menghindari berbelanja karena dorongan hati.

Amsal berkata, Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. (Amsal 21:5)

Ketika Anda pergi berbelanja, miliki sebuah rencana. Bawalah sebuah daftar belanja. Dan mengaculah pada daftar itu. orang yang tidak membawa sebuah daftar akan menghabiskan 30% lebih banyak dari mereka yang melakukannya.

Katakan “tidak” pada berbelanja karena dorongan hati.

Bebas Dari Hutang

Alkitab juga mengatakan bahwa Yang berhutang menjadi budah dari yang menghutangi (Amsal 22:7).

Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tapi saya tidak mau menjadi seorang budak.

Tapi setiap orang yang hidup dalam hutang yang tiada akhir akan memberitahu Anda bahwa itulah kenyataan yang mereka alami. Itulah hidup mereka.

Inilah kisah mengerikan itu: 20% dari pemegang kartu kredit tidak dapat membayar hutang mereka. Dan sebanyak 70% dari pemegang kartu kredit hanya membayar pembayaran minimum setiap bulan.

Itu kebodohan belaka.

Meminjam hanya untuk bisnis (dan hanya jika Anda tahu apa yang sedang Anda lakukan). Tapi jangan pernah meminjam untuk hal-hal konsumer. Karena menjadi seorang budak tidaklah asik.

Jika Anda tidak memiliki kedisiplinan, robeklah kartu kredit Anda.

Inilah Aturan ketiga…

Aturan 3:

Nikmati Orang Daripada Barang

Seandainya Anda bertanya-tanya, semua pesan ini bukanlah tentang menjadi orang kikir.

Saya bukanlah seorang kikir. Dan saya tidak ingin Anda menjadi seorang kikir.

Anda tidak ingin menjadi seperti Hetty Green.

Pada Tahun 1916, Hetty Green adalah wanita terkaya di dunia. Ia adalah seorang taipan bisnis yang berinvestasi dalam penangkapan ikan paus, perdagangan China, rel kereta api, dan obligasi pemerintah.

Tapi dia adalah seorang yang kikir. Ia memakai baju dan rok hitam yang sama sampai robek. Ia hampir selalu makan pai yang harganya 300 Rupiah. Ia menyuruh tukang cucinya untuk mencuci bagian yang paling kotor saja dari bajunya (bagian kerah) untuk menghemat uang sabun cuci.

Dan ketika ia menderita karena penyakit hernia, ia tidak suka operasi karena hal itu akan membuatnya mengeluarkan uang sebesar 1,5 juta.

Menjadi kikir terhadap diri Anda sendiri sudah cukup buruk. Tapi ia juga kikir terhadap anggota keluarga.

Lihatlah betapa pelitnya dia: Ketika puteranya mengalami patah kaki, ia membawanya ke klinik sosial.

Tapi berapa banyak yang ia miliki? Ketika ia meninggal di Tahun 1916, ia memiliki $200 juta. Disesuaikan dengan jaman kita, ia memiliki $3,8 milyar. Memang, wanita terkaya pada jamannya.

Tapi ia tidak bahagia.

Ia dipanggil “Nenek sihir dari Wallstreet” karena ia selalu terlihat marah dan sedih.

Tuhan tidak ingin Anda menjadi seorang kikir.

Tuhan ingin Anda menikmati kekayaan Anda.

Inilah kuncinya: Simpanlah uang Anda, ya, tapi habiskan uang Anda untuk menikmati hal-hal yang lebih dalam dari hidup. Dengan kata lain, nikmati orang daripada barang.

Pada akhirnya, orang-oranglah yang akan membuat Anda bahagia.

Menghemat barang. Menghemat benda. Tapi jangan menghemat cinta.

Berinvestasi Dalam Cinta

Saya tidak memakai Rolex.

Saya tidak membeli baju-baju mahal. (Jika Anda melihat saya memakai kemeja mahal, Anda bisa yakin kalau itu merupakan hadiah.)

Saya tidak mengendarai Jaguar.

Tapi saya menghabiskan banyak uang dalam relasi saya.

Saya ulangi: Cintai investasi terbaik di dunia.

Saya menghabiskan banyak uang hanya untuk mengajak keluarga dan teman-teman saya bersama.

Saya pergi berkencan setiap minggu bersama isteri saya, anak-anak saya, ibu saya, kakak-kakak perempuan saya dan keluarga mereka. Setiap tahun, saya mengambil 10 kali liburan bersama keluarga dan teman-teman saya.

Pada akhirnya, orang-oranglah yang membuat Anda bahagia.

Saya ingat hari dimana ayah saya meninggal.

Saya berada di depan peti jenazahnya – dan saya merasa begitu damai.

Mengapa? Kaerna sebelum ia meninggal, saya mampu menghabiskan waktu, tenaga, dan uang saya bersamanya. Saya sering mengunjunginya. Saya sering melayaninya. Saya sering mengajaknya pergi berdua.

Dengan kata lain, saya berinvestasi dalam relasi kami.

Karena itu habiskan uang Anda pada hal-hal yang berarti.

Teman, Tuhan menginginkan Anda untuk menikmati kekayaan.

Tapi jangan menikmatinya sendirian.

Nikmatilah bersama orang lain.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh: Jessica Jeanne Pangestu)
*) Sumber Millis Bo Sanchez

Monday, October 10, 2011

JANGAN MENIPU DIRI SENDIRI DARI HADIAH PERPULUHAN

Shalom,

Sangat sedikit, atau kalau boleh lebih jujur...tidak ada pengajaran
yang pernah kita dengar dalam Gereja Katolik mengenai "Perpuluhan".
Kata yang seringkali mungkin kita identikkan dengan saudara-saudari
seiman kita yang non Katolik.

Saya yakin kita semua tidak ragu dengan kekatolikan seorang Bo
Sanchez. Karena itu, saya juga yakin tulisannya kali ini akan
membukakan mata kita...sebagai umat Katolik...untuk lebih mengerti
tentang topik yang satu ini. Dan tentunya, kita tidak diharapkan
hanya berhenti pada "mengerti" saja...tapi kita diharapkan, didorong,
disemangati...dipaksa (kalau perlu) untuk mempraktekkannya dalam hidup
kita.

Seperti yang pernah Bo katakan, banyak dari kita yang takut untuk
memberi, karena kita berpikir ketika kita memberi kita akan
kekurangan. Tapi justru di sinilah kuncinya. Semakin banyak kita
diberi, semakin banyak kita akan menerima. (Ingat Hukum Tabur Tuai
yang dijelaskan dengan sangat baik dalam bukunya "8 Secrets of the
Truly Rich".)

Bagi saya pribadi, tulisan Bo kali ini juga menjawab beberapa
pertanyaan yang selama ini tersimpan dalam benak saya...seperti: ke
mana saya harus memberi perpuluhan, apakah pemberian saya kepada orang
miskin bisa diperhitungkan sebagai perpuluhan, dsb...dsb...

Untuk lebih jelasnya, silahkan baca terjemahan tulisannya di bawah
ini...

God bless.

in Christ,
Jessica

-------------

JANGAN MENIPU DIRI SENDIRI
DARI HADIAH PERPULUHAN


Saya ingin membuat sebuah pengakuan.

Ketika saya masih anak-anak, saya tidak suka mandi.

Itu adalah cara saya yang unik untuk mengatasi kekurangan air di
dunia. Saya merasa mandi itu sangat tidak perlu – suatu riasan yang
diterapkan oleh orang jaman sekarang.

Ketika saya belajar sejarah, dugaan saya benar.

Contohnya, para rahib di jaman pertengahan merasa mandi itu tidak
berguna. Santo Fransiskus dari Asisi percaya bahwa menjadi kotor
merupakan tanda orang suci. Bahkan Santo Benediktus menganjurkan
kepada mereka yang muda dan kuat untuk jarang mandi. Dikatakan bahwa
Santa Catherine dari Siena menghindari mencuci. Dan Santa Agnes, yang
meninggal di usia 13, tidak pernah mandi.

Ratu Isabella dari Spanyol dengan bangga mengatakan bahwa dia hanya
mandi sebanyak dua kali seumur hidupnya.

Dan Ratu Elizabeth dari Inggris terlihat sebagai seorang wanita yang
sangat sia-sia pada jamannya. Mengapa? Karena ia mandi sekali
sebulan.

Saya berargumen kalau saya bahkan lebih percuma. Saya rela mandi
sekali seminggu.

Tapi Ibu mengatakan pada saya, “Mandi setiap hari atau awas!”

Jadi saya harus mandi.

“Ibu sangat kejam,” kata saya pada diri sendiri. “Saya sedang
menikmati film kartun favorit saya, dan pas ketika 5 pesawat luar
angkasa baru akan menyatu dan berubah menjadi sebuah robot raksasa dan
menghancurkan musuh dengan pedangnya – ia memanggil saya untuk mandi!”

Di rumah Sanchez, ada sebuah aturan saya harus mandi – atau kalau
tidak… Konsekuensi dari melanggar aturan itu sangat mematikan: Kelima
kakak perempuan saya akan mengejar saya dengan seember air, sabun dan
busa (untuk menggosok dakit).


DARI ATURAN KE CINTA

Puji Tuhan, saya keluar dari tahap itu dalam hidup saya.

Dalam sekejap mata, hal itu terjadi begitu saja. Secara tiba-tiba,
saya suka mandi setiap hari.

Mengapa saya berubah?

Karena saya menyukai teman sekelas yang cantik bernama Mercedes, yang
memiliki lesung pipit dan wanginya seperti coklat kacang.

Mandi bukan lagi sebuah Aturan bagi saya.

Itu adalah sebuah Cinta.

Tentu saja, tak peduli apapun yang saya lakukan, Nona Coklat Kacang
tidak pernah melihat lagi pada saya. Karena saya begitu jelek saat
itu. (Memang, masa lalu Anda tidak menentukan masa depan Anda.)

Tetap saja, lesung pipitnya memberi saya alasan baik untuk mandi
setiap hari.

Sekarang saya akan berikan pesan utama saya…


PERPULUHAN ADALAH SEBUAH HUKUM PERJANJIAN LAMA

Saya seorang Katolik. (Saya mencintai Gereja kita – noda, dosa, dan
cacat. Itu semakin membuat saya yakin akan belas kasih Tuhan.)

Selama bertahun-tahun sebagai seorang Katolik, saya belum pernah
mendengar pengajaran tentang Perpuluhan. Inilah sebabnya: Karena
Teologi Katolik mengatakan kita tidak terikat oleh Hukum Perpuluhan
dalam Perjanjian Lama, tapi oleh Hukum Kemurahan Hati dalam Perjanjian
Baru.

Saya setuju. Tapi kita juga gagal dalam kemurahan hati!

Umat Katolik terkenal sebagai pemberi persembahan yang paling berisik
di dunia. “Klang, kleng, kling, klong, klung…” Karena setiap orang
memberi koin.

Seorang pria berkata, “Umat Katolik bukan Pemberi Perpuluhan, tapi
mereka Pemberi Tip.”

Banyak umat Katolik yang bahkan tidak tahu apa itu Perpuluhan.

Karena itu, kita kehilangan banyak berkat dari Perpuluhan.


KEGAGALAN DALAM PENGAJARAN

Ini adalah pendapat pribadi saya tentang hal ini: Saya setuju dalam
Teologi Katolik bahwa Perpuluhan bukan lagi sebuah Hukum. Tapi dari
sudut pandang “Pelaksanaan”, kita telah gagal total dalam mengajarkan
kemurahan hati.

Saya adalah seorang komunikator. Saya telah menjadi seorang
komunikator selama kurang lebih 30 tahun. Dan inilah aturan dalam
komunikasi: Selalu spesifik, jangan pernah tidak jelas. Saya telah
belajar akan hal itu setiap kali saya mengajar orang lain sesuatu yang
tidak jelas, mereka akan sulit melakukannya.

Ya, kita telah mengajar umat Katolik untuk bermurah hati. Tapi apa
arti “murah hati”? Pilihannya tidak terhitung. Dan semakin banyak
pilihan yang Anda berikan, semakin orang menjadi bingung. Dan semakin
orang menjadi bingung, semakin tidak terjadi tindakan apapun.

Apa arti murah hati?

Apakah murah hati berarti bahwa umat Katolik mengeluarkan (paling
tidak) selembar cek? Seorang teman mengatakan pada saya bahwa sebelum
dia bergabung dengan Feast (pertemuan mingguan kami), ia merasa sangat
bangga ia memberi lima ribu setiap hari Minggu, sekalipun dia
berpenghasilan dua juta sebulan.

Apakah murah hati berarti bahwa umat Katolik memberi sampai merasa
sakit? Sampai terasa menyakitkan? Saya tahu seorang milyuner yang
merasa sakit ketika ia tidak bisa menemukan lembaran lima ribu di
dompetnya, ia “terpaksa” memberi sepuluh ribu.

Ini yang ingin saya sampaikan: Sekalipun jika Perpuluhan bukan lagi
sebuah Hukum, kita perlu mengajarkan Perpuluhan sebagai Cinta. Hukum
adalah tentang ketakutan. Cinta adalah tentang keinginan. Karena hal
itu akan memberkati hidup mereka secara berlimpah!

Daripada memberi tapi dengan instruksi tidak jelas seperti…

“Berilah yang bisa Anda beri dengan gembira”

“Berilah sebagaimana Anda dibisikkan oleh Roh Kudus…”

“Berilah sesuai keinginan hati Anda…”

Mengapa tidak mengajarkan: “Berilah 10% atau lebih dari penghasilan
Anda.”

Titik.

Saya kuatir. Umat Katolik tidak menerima berkat dari Perpuluhan
karena kita tidak mengajarkannya.


PENGALAMAN PRIBADI SAYA

Inilah yang ingin saya sampaikan: Saya melihat Perpuluhan sebagai cara
yang paling praktis untuk mengajarkan kemurahan hati kepada orang-
orang.

Saya telah memberi Perpuluhan selama lebih dari 30 tahun dalam hidup
saya.

Saya memulainya ketika berumur 12. Mengapa? Pemimpin persekutuan doa
saya mengajarkan saya bagaimana melakukan perpuluhan. Jadi sebagai
seorang anak berumur 12 tahun, saya memberikan 10% dari uang jajan
harian saya kepada Tuhan.

Dan sejak itu saya tidak pernah berhenti memberikan Perpuluhan.

Saya memberi Perpuluhan bukan karena itu sebuah Hukum.

Saya memberi Perpuluhan karena itu adalah Cinta.

Saya senang memberikan perpuluhan! Hal itu memberikan sukacita besar
bagi saya.

Saya tidak bisa hidup tanpa memberikan Perpuluhan.

Karena saya melihat Perpuluhan sangat memberkati hidup saya.


JANGAN MENGUTUK DIRI SENDIRI

Ayat paling populer dalam Alkitab tentang Perpuluhan ditemukan dalam
Maleakhi 3:8-9. Ya, itu adalah Hukum Perpuluhan dalam Perjanjian
Lama. Tapi Anda bisa mengambil prinsip umum yang sangat berkuasa yang
dapat Anda praktekkan sekarang.

Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu
berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai
persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena
kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!

Ayat ini mengatakan bahwa ketika Anda tidak melakukan perpuluhan, Anda
menipu Tuhan. Katakan pada saya: Bisakah Anda benar-benar menipu
Tuhan?

Tidak juga. Saya jamin, kamera CCTV Tuhan dan alarm anti pencurinya
jauh lebih baik dari milik kita.

Inilah kebenaran umum: Ketika Anda tidak memberi, Anda betul-betul
menipu diri sendiri. Anda menipu diri sendiri dari berkat luar biasa
yang seharusnya Anda terima karena memberi.

Dan percayalah, Tuhan tidak mengutuk kita ketika kita tidak memberi.
(Ini adalah bahasa Alkitab purba.) Inilah kebenarannya: Ketika kita
tidak memberi, kita mengutuk diri sendiri. Kita mengutuk diri sendiri
dengan kutukan kehilangan berkat.

Saya akan berbagi dengan Anda tentang 5 berkat luar biasa dari
Perpuluhan…


5 BERKAT DARI MEMBERI PERPULUHAN

• Kebiasaan
• Kebahagiaan
• Kekudusan
• Rasa Lapar
• Tuaian


1. Kebiasaan

Inilah bedanya memberi dan perpuluhan.

Memberi mungkin sesuatu yang Anda lakukan sesekali.

Tapi Perpuluhan adalah sesuatu yang Anda lakukan secara rutin.

Karena Perpuluhan berarti bahwa setiap kali Anda mendapatkan
penghasilan, Anda memberi 10% atau lebih kepada Tuhan.

Ijinkan saya menanyakan pada Anda sebuah pertanyaan besar: Apakah Anda
ingin ganjaran Anda datang sesekali atau secara rutin?

Anda putuskan.


2. Kebahagiaan

Berikut adalah sebuah latihan kecil.

Sebutkan 5 orang yang paling bahagia yang Anda tahu dalam hidup Anda.

Bayangkan wajah mereka. Selesai?

Saya bertaruh: Mereka semua adalah Pemberi.

Karena orang-orang yang memberi adalah orang yang bahagia.

Sungguh menyenangkan rasanya ketika memberi!

Ketika Anda memberi perpuluhan, Anda merasakan kebahagiaan itu secara
rutin karena Anda memberi secara rutin. Seperti yang Alkitab katakan
dalam Kitab Maleakhi di atas, Maka segala bangsa akan menyebut kamu
berbahagia…


3. Kekudusan

Keserakahan akan menghancurkan Anda dengan materialisme.

Tapi kemurahan hati akan melepaskan Anda dari materialisme.

Dengan memberi Perpuluhan, Anda mendapatkan kebebasan.

Dengan memberi Perpuluhan, Anda mendapatkan kasih yang lebih besar
untuk Tuhan.

Dalam Bahasa Yunani, kata “Kekudusan” adalah “Hagios”; yang berarti
“memisahkan diri Anda untuk Tuhan”. Memberi Perpuluhan adalah persis
bahwa – memisahkan sejumlah tertentu untuk Tuhan.

Ketika saya masih kecil, ayah saya menggunakan sebuah sendok perak,
kuno, besar. Tak seorangpun boleh menggunakan sendok itu. Itu adalah
kudus baginya dan hanya dia.

Sendok itu begitu besar, dan hanya pas di mulut ayah. Yang lebih
penting, sendok itu terbuat dari perak. Yang lainnya menggunakan
sendok stainless steel yang murah. Ia layak mendapatkan yang terbaik.

Memberi Perpuluhan persis seperti itu.

Perpuluhan kita adalah suci. Perpuluhan kita adalah kudus. Mereka
dipisahkan untuk Tuhan. Tak seorangpun boleh menyentuhnya. Dan kita
selalu mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan.


4. Rasa Lapar

Bagaimana rasa lapar bisa menjadi sebuah berkat?

Percayalah, seseorang tanpa rasa lapar adalah seorang yang mengerikan
yang menjalani hidup tanpa arti.

Ya, rasa lapar adalah sebuah berkat besar!

Ketika Anda memberi perpuluhan, Anda mengaduk rasa lapar dalam diri
Anda.

Minggu lalu, seseorang bertanya pada saya, “Bo, Anda seorang pengusaha
dan misionaris. Jika Anda hanya seorang pengusaha, Anda mungkin lebih
kaya sepuluh kali lipat!”

Jawabannya begitu jelas. Tidak! Jika saya bukan seorang misionaris,
saya akan sepuluh kali lipat lebih miskin. Karena jika saya bukan
seorang misionaris, saya tidak akan memiliki rasa lapar yang besar
seperti yang saya miliki sekarang.

Ini tebakan saya: Setelah keberhasilan usaha saya, saya akan merasa
puas. Saya akan mengatakan pada diri sendiri, “Mengapa harus
mempunyai penghasilan lebih? Mengapa bekerja lebih keras?” Tidak ada
tujuannya.

Tapi karena target saya adalah mencari uang untuk pelayanan saya, rasa
lapar ini mendorong saya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih.

Saya betul-betul kaya sekarang karena saya memberi perpuluhan – dan
memberi lebih dari perpuluhan saya.

Dan saya mempunyai begitu banyak mimpi untuk pekerjaan Tuhan. Mimpi-
mimpi ini membakar rasa lapar saya.

Saya telah bertemu orang-orang yang sudah berpenghasilan besar dan
sudah kehilangan gairah mereka untuk hidup. Karena mereka sudah
kehilangan rasa lapar mereka. Mimpi mereka sudah terpenuhi dan mereka
tidak mempunyai mimpi yang baru.

Tapi itu karena mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri.

Dua minggu lalu, saya mengatakan pada para pendengar saya, “Saya
mendapat kabar buruk, kabar baik, dan kabar buruk. Kabar buruk:
Akuntan saya mengatakan dibutuhkan sangat banyak uang untuk menjadikan
mimpi kami untuk membangun 1000 Feast menjadi kenyataan. Kabar baik:
Sekarang kami mempunyai uang yang dibutuhkan untuk membangun 1000
Feast. Puji Tuhan! Dan akhirnya, inilah Kabar Buruknya: Semua uang
itu masih di dalam saku Anda.”

Saya percaya bahwa jika umat Katolik mulai memberi perpuluhan, kita
akan mempunyai uang untuk melakukan pekerjaan Tuhan.


5. Tuaian

Beberapa orang mengatakan pada saya, “Saya mengalami sedikit kesulitan
saat ini. Jika penghasilan saya bertambah, saat itulah saya akan
memberikan perpuluhan.”

Ini adalah cara berpikir kekurangan. Dan seorang yang memiliki cara
berpikir kekurangan tidak dapat memberi perpuluhan.

Memberi perpuluhan itu seperti menanam benih. Anda tidak menunggu
waktu yang baik sebelum Anda menanam benih. Anda menabur di masa
kelaparan. Karena itulah satu-satunya cara untuk memutuskan rantai
kemiskinan.

Memberi perpuluhan adalah pernyataan kelimpahan. Anda percaya bahwa
berkat Tuhan akan mengalir kembali kepada Anda.

Maleakhi mengatakan…
Ujilah Aku… apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit
dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Ijinkan saya sekarang menjawab dua pertanyaan yang sangat umum yang
saya terima.


1. “KE MANA SAYA MEMBERI PERPULUHAN SAYA?"

Banyak orang bertanya pada saya, “Bo, saya membantu kerabat saya yang
miskin. Dapatkah saya memperhitungkan itu sebagai Perpuluhan?”

Saya akan berbicara sebagai seorang Katolik. Karena bagi kita
Perpuluhan bukanlah sebuah Hukum tapi sebuah Kasih, maka betul-betul
tidak aturan hitam putih tentang hal ini.

Tapi saya akan berikan sebuah pengarahan. Maleakhi mengatakan
“bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu”. Itu
berarti prioritas pertama Anda adalah mendukung keluarga rohani yang
memelihara Anda dalam pertumbuhan rohani Anda. Mendukung pekerjaan
Tuhan dengan membagikan kasihNya kepada dunia.

Saya tidak dapat membebani Anda untuk melakukan seperti saya, tapi
inilah yang saya lakukan: Saya memberi Perpuluhan saya kepada
pekerjaan Tuhan dan saya memberi Derma saya kepada orang miskin. Saya
menyisihkan sebuah jumlah terpisah dari pekerjaan amal saya. Saya
mampu melakukan hal itu karena cara Tuhan telah memberkati saya.

Saya ulangi: Tidak ada aturan hitam putih. Pada akhirnya, Anda harus
memutuskan ke mana untuk memberikan Perpuluhan Anda.

Tiga pembantu rumah saya, seperti kebanyakan pembantu rumah, mengirim
sebagian besar gaji mereka kepada keluarga. Tapi di samping itu, saya
tetap mendorong mereka untuk memberi perpuluhan kepada pekerjaan
Tuhan.

Memberi kepada kerabat yang miskin merupakan hal luar biasa dan saya
mendorong mereka untuk tetap melakukan hal itu. Tapi ketika mereka
juga memberi kepada pekerjaan Tuhan – itu meregangkan pikiran mereka.
Suatu perubahan terjadi dalam diri mereka. Mereka mulai membuang cara
pikir kekurangan dan mengambil cara pikir kelimpahan.


2. “APAKAH SAYA HARUS MEMBEI PERPULUHAN BERDASARKAN PENDAPATAN BERSIH
ATAU KOTOR?"

Ke manapun saya pergi, orang-orang mengajukan pertanyaan ini.

Dan ini adalah sebuah pertanyaan yang sangat sah.

Jika Bill berpenghasilan 10 juta sebulan, dan pajaknya 30% -
sebenarnya ia hanya membawa pulang 7 juta. Jika Perpuluhan adalah
10%, apakah Bill harus memberi kepada Tuhan sebesar 1 juta atau 700
ribu?

Saya menjawabnya begini: Bagaimana Anda ingin diberkati? Apakah Anda
ingin diberkati berdasarkan penghasilan bersih atau kotor?

Kembali, karena Perpuluhan bukanlah sebuah Hukum tapi Cinta, hal ini
betul-betul terserah Anda.

Dan pertanyaan ini menjadi tidak perlu ketika Anda menantang diri Anda
untuk meningkatkan perpuluhan Anda sebagaimana Tuhan memberkati Anda.

Rick Warren, penulis Purpose Driven Life, memberi perpuluhan
sebaliknya. Karena royaltinya yang besar dari bukunya yang laris,
sekarang ia mampu memberi 90% dari penghasilannya dan hanya menyimpan
yang 10%.


HADIAH TERAKHIR

Saya akan akhiri dengan dua cerita.

Cerita pertama adalah tentang seorang pria yang meninggal dan pergi ke
Surga.

Dia bertemu Santo Petrus di Gerbang Surga yang mengatakan, “Selamat
datang!” Dan Santo Petrus mengajak pria itu berjalan di sepanjang
jalan emas. Ketika mereka berjalan bersama, ia melihat rumah-rumah
yang sangat luas yang letaknya saling bersebelahan. Hingga mereka
tiba di ujung jalan dimana mereka berhenti di depan sebuah pondok
bambu yang sangat kecil. “Ini rumahmu,” kata Santo Petrus.

Pria itu kecewa. Ia bertanya pada Santo Petrus, “Mengapa saya
mendapat sebuah pondok bambu?”

Santo Petrus menjawab, “Saya melakukan yang terbaik dengan uang yang
Anda kirimkan kepada kami.”

Pesan yang ingin disampaikan?

Apapun yang Anda beri merupakan sebuah investasi kekal.

Satu-satunya cara untuk memelihara kekayaan Anda adalah dengan
memberi.

Berilah dan Anda akan melihatnya lagi di Kerajaan Surga.


PENGALAMAN PRIBADI SAYA

Cerita terakhir saya adalah tentang pengalaman saya dalam memberi
Perpuluhan.

Dulu, saya miskin.

Dua puluh tahun lalu, saya begitu miskin, hingga ada hari-hari dimana
saya tidak punya cukup uang untuk menggunting rambut. Ada hari-hari
dimana saya tidak punya uang untuk makan. Ada hari-hari dimana saya
bahkan tidak punya cukup uang untuk naik bis untuk pergi berkotbah di
sebuah persekutuan doa.

Tapi dalam kemiskinan saya, saya tetap memberi Perpuluhan dari
berapapun yang saya terima.

Sekarang, Tuhan telah memberkati saya dengan beberapa bisnis kecil.
Setelah banyak kegagalan, sekarang saya seorang pengusaha sukses.

Bulan lalu, saya mendonasikan 200 juta untuk pelayanan. (Saya tidak
suka menceritakan itu kepada Anda karena saya tahu saya kehilangan
poin di Surga. Saya menceritakannya bukan untuk menyombongkan diri.
Saya menceritakannya untuk menekankan suatu maksud yang sangat
penting.)

Hal itu adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Selama
bertahun-tahun, saya bermimpi untuk menulis sebuah cek senilai 200
juta.

Bulan lalu, hal itu terjadi.

Saya percaya dalam Perpuluhan.

Jika Anda tidak percaya pada saya, coba saja.

Dengan kata lain, cobalah, dan lihat apa yang terjadi.

Tuhan berkata, Ujilah Aku…apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-
tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan…


Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh: Jessica Jeanne Pangestu)
*) Sumber Millis Bo Sanchez