Download GRATIS PDF dan 3 Video Kaya dari Properti TANPA MODAL

Thursday, November 4, 2010

TUHAN MENGATAKAN MASA DEPAN ANDA INDAH

TUHAN MENGATAKAN
MASA DEPAN ANDA INDAH


Suatu hari, Josua lulus dari Ateneo. Ia mempunyai banyak impian dan sangat girang membayangkan masa depannya.
Setelah perayaan kelulusan, ia naik taksi.
Supir taksi menyapa anak muda ini, “Apa kabar Anda hari ini?”
“Saya merasa luar biasa,” kata lulusan baru itu, sambil menyodorkan tangannya, “Saya Josua, Ateneo, Angkatan 2010.”
“Selamat!” kata supir taksi, “Saya Carlos, Ateneo, Angkatan 1976.”
(Catatan: Ini sebuah lelucon. Saya lulusan Ateneo!)


Hari Ini, Tuhan Ingin Memberi Harapan Pada Anda

Tuhan ingin memberikan harapan pada Anda.
Bagaimana? Ia akan melakukannya dengan memberi Anda mengintip ke masa depan Anda.
Ia akan memberi Anda sekilas tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pesan saya bagi Anda hari ini sangat sederhana: Bab terakhir hidup Anda telah ditulis, dan memiliki akhir yang bahagia.
Tak pelak lagi, Anda harus memilih akhir yang bahagia ini.
Ini tidak akan terjadi jika Anda tidak memilihnya.
Tapi apa yang ingin saya katakan adalah pilihan itu tersedia.
Anda dapat memiliki sebuah masa depan yang bahagia.
Ya, Anda mungkin mengalami masa yang sulit sekarang. Mungkin ada tumpukan hutang yang harus Anda bayar. Atau hasil pemeriksaan medis tidak baik. Atau ada konflik dalam keluarga Anda. Atau Anda mungkin tidak senang dengan pekerjaan Anda.
Apapun itu, percaya bahwa Anda dapat memiliki masa depan yang bahagia itu.


Bab Terakhir Hidup Anda Telah Ditulis,
Dan Akhirnya Adalah Bahagia

Ambil kasus teman saya Pablo.
Pablo mempunyai sebuah masalah: Pacarnya meninggalkannya.
Teman-temannya mengatakan padanya, “Pablo, itu hanya masalah kecil.”
Tapi Pablo roboh di bawah tekanan masalah itu.
Ia merasa hidupnya tidak ada harapan dan ia ingin mati.
Untuk menyembunyikan identitasnya, saya tidak akan menunjukkan fotonya.
Tapi, saya hanya akan menggambar sebuah karikatur Pablo…
Ketika saya masih kecil, saya sangat sering menggambar. 10% dari buku catatan saya adalah catatan pelajaran, dan 90%nya adalah gambar. (Kepada para ibu: Jika anak-anak Anda memenuhi catatan mereka dengan gambar, jangan hentikan mereka. Mungkin suatu hari nanti mereka akan menjadi seorang pengkotbah!)
(Gambar lihat pada lampiran.)
Tapi suatu hari, seseorang mengundang Pablo ke acara Feast. (Itu sebutan untuk persekutuan doa mingguan kami karena rasanya seperti sebuah pesta. Dan ia tercantol. Ia tidak pernah absen.
Setiap minggu, ia mendengar firman Tuhan.
Setelah 6 bulan, hidup Pablo betul-betul berubah.
Tapi ironisnya, ia mempunyai lebih banyak masalah sekarang!
Pertama, ia tetap tidak punya pacar.
Kedua, perusahaan tempatnya bekerja dalam keadaan kritis dan akan segera tutup.
Ketiga, orang tuanya bertengkar gara-gara uang lagi.
Keempat, jerawatnya bermunculan.
Tapi inilah karikatur Pable setelah 6 bulan…
(Gambar lihat pada lampiran.)
Pablo mempunyai lebih banyak masalah sekarang.
Namun ia tersenyum!
Bagaimana bisa?
Ia punya lebih banyak masalah sekarang.
Seharusnya ia lebih sering menangis.
Tapi ia tidak.
Inilah alasannya…
(Gambar lihat pada lampiran)
Hanya ada satu perbedaan dari kedua gambar di atas: Selama beberapa bulan terakhir, Pablo telah bertumbuh dalam Pengharapan.
Ia tahu bahwa masalahnya hanya sementara. Ia tahu bahwa masa depannya lebih cerah dari masa lalunya. Ia tahu bahwa pada akhirnya, ia akan menang.



Kebahagiaan Tidak Ada Hubungannya
Dengan Tidak Adanya Masalah


Apakah Anda ingin bahagia?

Menjadi bahagia tidak ada urusannya dengan ukuran masalah Anda. Menjadi bahagia berhubungan dengan ukuran harapan Anda. Dan itulah yang Anda terima dari Tuhan.

Teman, apakah Anda seperti Pablo?

Apakah Anda dibebani oleh sebuah daftar masalah yang panjang?

Mempunyai banyak masalah bukanlah masalah.

Kehilangan pengharapan Anda barulah masalah.

Jangan menyerah.

Jangan kehilangan pengharapan.

Karena ketika Anda kehilangan pengharapan, Anda kehilangan hidup.

Pabli tersenyum karena ia memiliki pengharapan.

Ia tahu sesuatu yang tidak diketahuinya sebelumnya: Bahwa Tuhan menyelesaikan apa yang ia mulai.

Dengarkan Tuhan dalam hati Anda. Ia sedang berbicara dalam hati Anda dan berkata, “Bab terakhir hidupmu telah ditulis, dan memiliki akhir yang bahagia.”





Kekuatan Pengharapan Untuk Memberkati Hidup Anda


Nilai pengharapan berada di bawah.

Alkitab mengatakan bahwa di antara iman, pengharapan, dan kasih, kasih adalah hal yang paling penting di dunia ini. Dan saya setuju.

Dan iman? Itu sangat penting untuk keselamatan.

Jadi dari mana asalnya pengharapan? Sebuah bonus tambahan.

Mereka juga mengatakan bahwa di Surga, Anda tidak memerlukan pengharapan lagi.

Tapi justru itulah intinya: Kita belum berada di Surga. (Untuk meyakinkan, cubitlah tangan Anda. Jika Anda merasa sakit, berarti Anda belum berada di sana.)

Di Bumi, pengharapan sangat penting untuk bertahan hidup.

Kenyataannya, itu sangat penting untuk semua jenis keberhasilan.





Apakah Anda Mempunyai Lebih Banyak Masalah
Ketika Anda Lebih Dekat Kepada Tuhan?


Suatu hari, Pablo bertanya pada saya, “Bo, mengapa ketika saya lebih dekat kepada Tuhan, saya mempunyai lebih banyak masalah sekarang. Apakah ini ujian dari Tuhan? Ataukah ini gangguan dari si iblis?”

Saya mengatakan padanya, “Bukan keduanya. Saya yakin engkau mengalami suatu kehidupan yang normal. Karena masalah adalah bagian dari hidup. Saya yakin engkau akan mempunyai masalah baik engkau dekat ataupun jauh dari Tuhan. Pilihanmu adalah ini: Apakah engkau akan menanggung masalahmu dengan pengharapan atau tanpa pengharapan?”

Pablo hampir berterika, “Dengan pengharapan!”

Dan itulah yang terjadi ketika orang-orang menghadiri Feast setiap minggu. Mereka pulang dengan hati yang penuh pengharapan. Dengan kata lain, mereka menerima sebuah pengalaman “Gunung Tabor”…





Yesus Mengangkat Tirai Antara Surga Dan Bumi


Suatu hari, Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes ke Gunung Tabor. Ketika mereka mencapai puncak, sebuah transfigurasi yang hebat terjadi.

Mereka melihat Yesus memancarkan cahaya berkilauan.

Dan di sampingnya adalah Musa dan Elia, yang juga memancarkan cahaya.

Hal itu begitu luar biasa, Petrus berkata, “Yesus! Mari kita bangun 3 tenda. Satu untukMu, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia.”

Ia tidak tahu apa yang diucapkannya.

Penampakan itu begitu membuat tercengang, ia hanya asal bicara saja.

Karena di Gunung Tabor, Yesus mengangkat tirai yang memisahkan surga dan bumi.

Ini pertanyaan saya: Mengapa Yesus melakukan hal itu?

Untuk pamer? Sepertinya bukan.

Ia melakukan ini untuk memberi mereka pengharapan.

Yesus tahu bahwa begitu mereka turun dari Gunung Tabor, hidup akan terasa sulit. Murid-muridNya akan melihat Yesus berdarah. Dipukuli dengan cambuk. Dianiaya seperti seorang penjahat. Mereka akan melihatNya wafat di salib.

Maka di Gunung Tabor, Yesus memberi mereka mengintip ke masa depan.

Ia memberi mereka sekilas tentang bab terakhir.

Ia mengatakan pada mereka, “Bab terakhir hidupmu sudah ditulis, dan memiliki akhir yang bahagia.”





Anda Membutuhkan Pengalaman “Gunung Tabor”
Dalam Hidup Anda


Saya merasa setiap Feast adalah suatu pengalaman “Gunung Tabor”.

Dalam acara Feast mingguan kami, orang-orang bertemu Tuhan. Mereka mendengar firman Tuhan. Mereka pulang dengan pengharapan yang besar dalam hati mereka.

Karena di dalam Feast, orang-orang mencicipi rasa dari masa depan mereka.

Tahukah Anda bahwa Pengharapan adalah juga sebuah teleskop?

Ya. Tapi itu adalah sebuah teleskop istimewa.

Bukan melihat melalui ruang, tapi melihat melalui waktu.

Pengharapan adalah sebuah teleskop “waktu”.

Ia dapat melihat masa depan.

Pengharapan berbisik dalam hati Anda, “Masa depan Anda indah. Anda akan menang. Anda akan mampu mengatasi.”





“Anda Tidak Akan Pernah Menjadi Seorang Pembicara”


Saya tidak akan pernah melupakan satu momen sulit ini dalam hidup saya.

Saya berusia empat belas tahun, sudah berkotbah di sana sini di berbagai persekutuan doa.

Suatu hari, saya diundang untuk berbicara di sebuah seminar.

Ada kurang dari 20 orang yang duduk sebagai pendengar.

Tapi ketika saya berdiri di depan mereka, saya tidak tahu mengapa, tapi saya merasa begitu gelisah. Saya merasa gugup dan mulai berkeringat. Dan kotbah saya dibom.

Setelah saya berbicara selama kurang lebih 20 menit, saya duduk. Saya merasa sangat malu atas apa yang telah saya lakukan.

Hal itu tidak membantu ketika penyelenggara berdiri dan berkata, “Apa yang hendak disampaikan oleh Bo adalah ini…” Lalu ia mulai kembali mengulang kotbah saya.

Setelah seminar itu, ia menghampiri saya dan berkata, “Bo, saya rasa Anda seharusnya tidak berbicara dalam seminar-seminar seperti ini.”

Oohh.

Dalam benak saya, saya mendengar sebuah suara mengatakan, “Saya tahu. Siapa yang saya bohongi? Saya tidak akan pernah menjadi seorang pembicara.”

Hari itu, pada dasarnya saya menyerah atas diri saya. Saya berpikir untuk menolak undangan-undangan yang saya terima.

Namun ketika saya kembali ke persekutuan doa kecil saya, pimpinan persekutuan doa saya, Aida Manongdo, tidak pernah menyerah atas diri saya. Mungkin ia tahu saya merasa sedih. Ia memanggil saya sendirian dan berkata, “Bo, saya ingin mengatakan sesuatu padamu.”

Ia berkata, “Bo, Tuhan berbicara pada saya lagi. Ia mengatakan kamu sungguh mempunyai urapan. Suatu hari, kamu akan berkotbah di banyak negara di seluruh dunia.”

Apa yang sedang ia lakukan? Ia sedang memberi saya pengharapan.

Ia mengatakan, “Tuhan akan menyelesaikan apa yang telah Ia mulai. Bab terakhir hidupmu telah ditulis, dan memiliki akhir yang bahagia.”

Hari ini, kata-kata itu telah menjadi kenyataan.

Selama 31 tahun sampai saat ini, saya telah berkotbah di lebih dari 20 negara.

Ketika Anda merasa sedih dan ingin menyerah, sekarang saya menyadari bahwa Tuhan akan mengirim seorang Aida pada Anda yang akan memberi Anda pengharapan.

Saya adalah Aida bagi Anda sekarang.

Tuhan telah mengirim saya untuk mengatakan pada Anda bahwa masa depan Anda lebih cerah dari masa lalu Anda. Anda mungkin berada dalam masa Jumat Agung saat ini tapi saya katakan pada Anda bahwa Minggu Paskah Anda akan tiba. Anda akan memiliki akhir yang bahagia. Anda akan memiliki masa depan yang mulia.





Orang Seperti Apakah Anda?


Mari saya akhiri dengan satu kata terakhir.

Ada dua macam orang di dunia: Orang yang memberi pengharapan dan orang yang mengambil pengharapan.

Orang seperti apakah Anda?

Ketika Anda berelasi dengan anak Anda, apakah Anda memberi pengharapan? Apakah Anda seperti Yesus yang mengangkat “tirai” antara keadaannya sekarang dan masa depan yang cerah? Apakah Anda mengatakan pada anak Anda, “Bab terakhir hidupmu telah ditulis, dan memiliki akhir yang bahagia.”

Hari ini, saya ingin Anda menerima pengharapan.

Dan menjadi seperti Yesus.

Beri pengharapan.



Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh Jessica Jeanne P.)


Sumber "Milis Bo Sanchez" dari Grup Google.