Download GRATIS PDF dan 3 Video Kaya dari Properti TANPA MODAL

Wednesday, January 11, 2012

GUNAKAN KATA-KATA ANDA UNTUK MEMBERKATI ORANG LAIN

Hai...

Hmm...pengalaman yang diungkapkan Bo kali ini bisa jadi merupakan
pengalaman kita juga.
Mungkin dulu kita tidak habis pikir...kita tidak mengerti....mengapa
terjadi seperti itu.
Semoga tulisan Bo kali ini membantu kita untuk melihat dari sisi yang
lain, sekaligus juga membantu kita untuk tidak melakukan kesalahan
yang sama.

So, tunggu apa lagi....Anda pasti akan diberkati lewat tulisan ini.

God bless!

in Christ,
Jessica

-----------------------------------------------------------------------------

GUNAKAN KATA-KATA ANDA
UNTUK MEMBERKATI ORANG LAIN


Suatu hari, saya sedang memberi kotbah tentang lebih mengekspresikan
perasaan sayang kita.

Setelah kotbah, dua orang pria berambut abu-abu berjalan menghampiri
saya.

Pria pertama berkata, “Saudara Bo, sepanjang umur pernikahan saya,
tidak sekalipun saya pernah mengatakan pada isteri saya bahwa saya
mencintainya. Saya tidak pernah terlatih untuk menjadi ekspresif.”

Pria lainnya menambahkan, “Bo, saya tidak merasa suatu kebutuhan untuk
mengatakan ‘saya mencintaimu’ kepada isteri saya. Bukti apa lagi yang
ia butuhkan? Saya masih di sini beristerikan dia, ya kan? Rasanya
saya ingin tindakan saya berbicara lebih daripada kata-kata saya.”

Saya mempelajari kedua pria di depan saya. Dan saya mengerti mereka.

Karena saya menyadari dari jaman apa mereka berasal. Biar saya
gambarkan seberapa usia mereka: saya sedang menerka-nerka mereka
adalah teman sekelas Jose Rizal atau Emilio Aguinaldo. (Mereka adalah
pahlawan Filipin yang hidup di abad ke-19.)

Bercanda.

Mereka setua ayah saya.

Dan itulah sebabnya saya mengerti mereka.

Karena saya mengerti ayah saya.


KATA FAVORIT AYAH

Saya menyayangi ayah saya.

Dan saya tahu kalau ia sangat menyayangi saya.

Setiap hari, ia akan meluangkan waktu bersama saya. Ia mengisi hati
saya dengan kasih sayang.

Tapi ia tidaklah sempurna.

Seperti kedua pria yang lebih tua itu, saya ingat betapa Ayah tidak
banyak berbicara.

Kata favoritnya adalah sebuah dengusan.

Ia memiliki bahasa dengusan istimewa ini yang saya coba tafsirkan
selama bertahun-tahun.

Berikut adalah percakapan yang biasa saya lakukan bersamanya sebagai
seorang anak…

Bo kecil: “Hai Ayah!”

Ayah: “Mmm.” (Tatapan kosong.)

Bo kecil: “Di mana Ibu, Ayah?”

Ayah: “Mmm.” (Sedikit menyentak kepalanya ke arah dapur.)

Bo kecil: “Bisakah kita ke toko mainan Sabtu ini?”

Ayah: “Mmm.” (Mengangkat bahunya.)

Bo kecil: “Maukah Ayah membelikan saya sebuah robot Voltus V?”

Ayah: “Mmm.” (Mengernyitkan dahi.)

Bo kecil: “Bisakah Ayah menjelaskan teori Relativitas?”

Ayah: “Mmm.” (Tatapan kosong.)

Bo kecil: “Wow Ayah, semuanya jelas bagi saya sekarang.”

Ayah: “Mmm.” (Tatapan kosong lagi.)


APAKAH MEREKA MENGAJARKAN INI DALAM FATHERHOOD 101?

Saya pikir para ayah Filipin dari generasi itu dilatih dalam bahasa
“dengusan” istimewa ini. Ketika mereka mengikuti Fatherhood 101,
mereka diajarkan untuk menjadi kuat, kaku, dan tabah seperti sebuah
tembok abu-abu.

Jangan salah sangka. Saya ulangi: Ayah saya menyayangi saya. Sangat.

Tapi ia hanya tidak cukup baik dalam berkata-kata.

Dalam seluruh hidup saya, saya tidak ingat ayah mengatakan pada saya,
“Ayah menyayangimu”. Tidak sekalipun ia berkata pada saya, “Ayah
bangga terhadapmu” atau “Ayah senang kamu adalah anak ayah.”

Melihat ke belakang, saya berharap ia mengatakan kata-kata itu pada
saya. Jiwa saya mendambakan untuk menerima berkat itu darinya.

Jika Anda adalah orang tua, jangan menahan hanya karena Anda tidak
pernah melakukannya sebelumnya.

Anda mungkin akan mengatakan, “Tapi Bo, anak-anak saya sekarang sudah
dewasa. Saya rasa sudah terlalu terlambat.”

Tidak, sama sekali tidak. Tidak akan pernah terlalu terlambat.

Anda dapat mengangkat telepon dan mengatakan pada mereka betapa
berartinya mereka bagi Anda. Hargai mereka dan beri mereka berkat
itu.

Ingat: Anda adalah satu-satunya yang dapat melakukan itu. Anda adalah
satu-satunya yang dapat memberi mereka berkat istimewa ini.

Sebagai orang tua. Sebagai pasangan. Sebagai sahabat.

Saya tahu ini dari pengalaman pribadi…


DENGAN CARANYA YANG ANEH, IA MENGHARGAI SAYA

Saya sudah berumur delapan belas dan sudah berkotbah.

Tapi saya menerima begitu banyak undangan untuk memberi kotbah, dan
saya menolak mereka.

Maka suatu hari, Ayah memarahi saya. Ia berkata, “Bo, kamu mempunyai
karunia untuk berkotbah! Ayah tidak memilikinya. Ayah harap Ayah
punya. Tapi Ayah tidak. Kamu punya. Jika Ayah adalah kamu, Ayah
akan mengatakan ‘ya’ pada setiap undangan. Karena kamu harus
menggunakan karuniamu. Jika kamu tidak menggunakannya, Tuhan mungkin
akan mengambilnya darimu!”

Ada nada kemarahan dalam suaranya. Tapi dalam prosesnya, kata-kata
penghargaan terucap dari bibirnya. Dengan cara yang tidak biasa, ia
memuji saya. Dan jiwa saya bergembira. Meskipun ia tidak
mengatakannya, saya punya firasat betapa bangganya Ayah terhadap
saya. Kata-kata itu sangat berarti bagi saya, karena saya masih
mengingatnya hari ini – setelah lebih dari 20 tahun!


SUATU KERINDUAN YANG DALAM DI HATI SETIAP MANUSIA

Di sanalah saya, mendapat tepukan dari setiap orang di planet ini.

Para pendengar mengagumi saya. orang-orang memuji saya.

Tapi semua itu tidaklah cukup. Jauh di dalam, saya masih menginginkan
Ayah memuji saya. Saya ingin Ayah menghargai saya.

Saya percaya bahwa di dalam hati setiap manusia ada kerinduan yang
dalam untuk dihargai oleh orang tuanya. Setiap kita ingin mendengar
kata-kata ini: “Saya bangga dan senang engkau adalah anak saya.”

Teman, hargai orang-orang yang Anda sayangi dengan kata-kata Anda!

Jangan katakan, “Oh Bo, saya terlalu tua untuk belajar.”

Jangan macet di dalam cara-cara kuno Anda. Untuk kepentingan anak-
anak, Anda dapat berubah. Gunakan kata-kata Anda untuk memberkati
orang lain.

Ingat: Ketika Anda menghargai seseorang dengan kata-kata Anda, Anda
tidak hanya membuat orang tersebut merasa senang. Karena kata-kata
memiliki kuasa. Tuhan telah mengilhami kata-kata kita dengan kekuatan
daya cipta yang sangat besar. Kata-kata Anda dapat mempertunjukkan
mukjizat. Kata-kata Anda dapat menyembuhkan luka. Kata-kata Anda
dapat menyegarkan jiwa.

Namun saya tahu beberapa orang yang melakukan hal sebaliknya: Mereka
menggunakan kekuatan mereka yang luar biasa untuk mengutuk.


ANDA MEMILIKI KUASA UNTUK MEMBERKATI ATAU MENGUTUK

Suatu hari, seorang wanita menghampiri saya dan meminta didoakan. Ia
mengatakan seorang penyihir mengutuknya. Ia mengalami sakit selama
setahun, menderita kesakitan yang amat sangat di seluruh tubuhnya,
tapi para dokter tidak dapat menemukan apa yang salah pada dirinya.

Hal ini mungkin benar. Karena ketika tim doa kami mendoakannya,
kesembuhannya terjadi secara cepat. Ia tidak pernah mengalami
kesakitan lagi.

Tukang sihir ditakuti oleh setiap orang. Karena para penyihir ini
memiliki kekuatan untuk membunuh atau menyakiti hanya dengan mengutuk
musuh mereka.

Menakutkan bukan?

Saya mempunyai kabar untuk Anda: Anda tidak perlu menjadi seorang
penyihir untuk memiliki kekuatan ini. Semua kita memiliki kekuatan
ini.

Ketika orang tua berkata, “Kamu tidak berharga, kamu bodoh!”, mereka
sedang mengutuk anak-anak mereka. Mereka meramalkan malapetaka bagi
anak-anak mereka. Mereka bersikap persis seperti tukang tenung.

Kemarin, saya membaca tentang J. Paul Getty. Ia adalah seorang
miliarder. Ia memiliki lebih dari 200 perusahaan. Ia sangat berhasil
dalam bisnis tapi sangat gagal dalam keluarga.

Ia pernah menikah lima kali dan bercerai lima kali. Ia memiliki enam
orang putera. Tapi ia begitu sibuk membangun kerajaannya, ia tidak
pernah sungguh-sungguh meluangkan waktu dengan anak-anaknya. Ia juga
sangat kritis.

Sebagai contoh, puteranya Paul Junior menulis surat pada ayahnya.
Surat itu akan kembali dengan koreksi lafal dan kesalahan tata bahasa
– tapi tidak ada jawaban dari sang ayah. Paul kemudian menjadi
seorang pecandu heroin.

Puteranya yang lain, Gordon, berelasi dengan ayahnya hanya lewat
pengadilan, memperebutkan uang.

Puteranya yang lain, Ronald, masuk dalam industri perfilman, dan
ayahnya mencemoohnya.

Putera lainnya bekerja dengan ayahnya dalam bisnis keluarga. Tapi ia
mengambil nyawanya, menusuk dirinya di perut dan meminum pil hingga
overdosis.

Dalam arti, J. Paul Getty mengutuk anak-anaknya.

Anda juga memiliki kuasa untuk memberkati dan mengutuk orang dengan
menggunakan kata-kata Anda. Alkitab mengatakan bahwa hidup dan mati
ada di dalam kuasa lidah.

Mari saya bagikan sebuah kisah yang sangat aneh dari Alkitab.


SEBUAH KISAH YANG SANGAT ANEH

Ishak mempunyai anak kembar laki-laki – Yakub dan Esau.

Ketika beberapa orang Filipin mendengar “Esau”, mereka secara otomatis
merasa lapar. (Tolong, berfokuslah pada cerita.)

Ishak dan isterinya Ribkah pilih kasih. Yang mengakibatkan bencana.
Papa Ishak menyukai Esau sementara Mama Ribkah menyukai Yakub. (Orang
tua, jangan pilih kasih. Konflik Esau-Yakub berlanjut hingga hari ini
di Timur Tengah, sekitar lebih dari 3000 tahun kemudian!)

Ketika Ishak menjadi tua dan buta, ia memanggil puteranya Esau dan
berkata, “Aku akan segera mati. Aku ingin memberimu berkatku. Pergi
dan berburulah seekor binatang liar bagiku, masaklah seperti yang aku
gemari dan sajikanlah bagiku. Maka aku akan memberimu berkatku.”

Tapi Ribkah berada di luar tenda, menguping.

Dengan segera, ia memasak seekor kambing dari kawanan mereka. Ia
kemudian menyuruh Yakub untuk membawa makanan itu kepada ayahnya dan
berpura-pura menjadi Esau, maka ia bisa mendapatkan berkat.

Ishak, dengan kebutaannya, terperdaya. Ia mengira Yakub adalah Esau
dan memberi Yakub berkatnya. Ia berkata, “Kiranya engkau
berkelimpahan, bangsa-bangsa takluk padamu, siapa yang memberkatimu
akan diberkati, dan siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia.”

Ketika Yakub pergi, kakaknya Esau datang. Ishak begitu terkejut. Dan
ia berkata, “Maaf Esau, aku telah memberikan berkat kepada Yakub. Aku
tak dapat mengambilnya kembali.”


APA YANG DIPEREBUTKAN ORANG-ORANG INI?

Apa yang aneh? Kakak beradik tidak memperebutkan harta ayah mereka,
atau ternak ayah mereka, atau tanah ayah mereka.

Mereka memperebutkan kata-kata ayah mereka.

Mereka memperebutkan berkat seorang yang sudah tua.

Mengapa?

Karena dalam pemikiran Alkitab, kata-kata bukan hanya bunyi-bunyian
tanpa arti. Kata-kata bukan hanya keributan. Kata-kata memiliki
kekuatan kreatif. Kata-kata mendefinisikan realitas kita.

Ketika saya mengatakan pada putera saya, “Ayah begitu bahagia karena
engkau adalah anak Ayah. Ayah tahu engkau akan menjadi sangat sukses
dalam seluruh hidupmu dan semua yang kau sentuh akan menghasilkan”,
Saya tidak hanya menghargai putera saya, saya juga memberikan padanya
sebuah berkat supernatural.

Ketika saya mengatakan pada isteri saya, “Aku mencintaimu. Engkau
adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya”, saya tidak hanya
menghargai dia, saya juga memberinya sebuah berkat supernatural.

Bagian dari berkat supernatural adalah sebuah nubuatan…


ORANG AKAN NAIK KE TINGKAT YANG ANDA NUBUATKAN

Anda adalah seorang nabi.

Anda dapat membentuk nasib anak-anak Anda, teman-teman Anda, orang-
orang yang Anda sayangi dengan kata-kata Anda.

Inilah yang saya pelajari: Orang akan naik ke tingkat yang Anda
nubuatkan. Orang akan menyesuaikan kepada nubuatan Anda.

Ingat, jika tidak mengatakan pada anak-anak Anda siapa diri mereka dan
apa nasib mereka, orang lain akan melakukannya. Televisi akan
memberitahu mereka. Internet akan memberitahu mereka. Para
pengganggu di sekolah akan memberitahu mereka.

Jangan biarkan itu terjadi. Hargai anak-anak Anda!

Ini adalah kisah hidup saya.

Suatu ketika, saya berusia 13 tahun dan seorang murid yang payah di
sekolah. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan hidup
saya.

Namun suatu hari, wanita ini datang pada saya, bernubuat kepada saya
dan berkata, “Bo, kamu akan menerima karunia pengetahuan. Aku percaya
padamu. Kamu akan berkotbah Firman Tuhan kepada banyak orang.”
Kemudian ia meminta saya untuk memberi kotbah di persekutuan doa
kami. Ia melakukannya terus-menerus.

Dari bukan siapa-siapa, saya naik ke nubuatannya.


"TAPI BO, ORANG TUA SAYA TIDAK MENGHARGAI SAYA!"

Mungkin orang tua Anda gagal untuk memberikan berkat bagi Anda.

Lantas inilah yang Anda lakukan.

Datanglah kepada Tuhan dan terima berkat itu secara langsung dariNya.

Ketika Bapa memperkenalkan Yesus kepada dunia, Ia berkata, “Inilah
anakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” Apa yang sedang
dilakukan Bapa? Ia sedang menghargai dan memberkati PuteraNya.

Saya percaya Tuhan mengatakan kalimat yang sama kepada Anda. “Inilah
anakKu, kepadanya Aku berkenan!”

Anda mungkin merasa sulit untuk menelan kalimat itu. “Tidak Bo, saya
seorang pendosa besar. Saya telah mengecewakan Tuhan. Saya yakin Ia
tidak akan mengatakan itu tentang saya.”

Tapi itulah Rahmat. Ketika Tuhan memandang Anda, Ia tidak melihat
kesalahan Anda. Ia melihat kebaikan yang Ia ciptakan di dalam diri
Anda.

Hari Kamis lalu, saya mendengarkan Pastor Cantalamesa berkotbah.

Siapa dia? Pastor Cantalamesa adalah Pemimpin Retret dari Paus.
Setiap kali Paus melakukan retret, dialah orangnya yang memberikan
retret itu. Selama 30 tahun, ia telah menjadi pengkotbah bagi Rumah
Tangga Kepausan.

Pastor Cantalamesa mengatakan sesuatu yang membuat saya terpesona. Ia
mengatakan ia suka berkata pada Tuhan, “Bapa, lihat saya…dan bersuka!”

Wow.

Teman, Tuhan senang akan Anda.

Ia tidak hanya mengasihi Anda, Ia bersuka karena Anda. Ketika Tuhan
melihat Anda, saya percaya Ia sangat senang, Ia menyanyi, melompat,
dan menari karena gembira.


APA YANG ANDA LIHAT PADA ORANG-ORANG DI SEKELILING ANDA?

Pada suatu ketika, saya adalah seorang pemimpin rohani yang “negatif”.

Pertanyaan saya yang paling utama adalah, “Apa yang salah dengan
‘domba-domba’ saya?” Saya berfokus pada kesalahan-kesalahan mereka.
Saya melihat pada kelemahan-kelemahan mereka. Saya akan berkata,
“Komitmen mereka kurang sekali,” dan “Mereka sangat keras kepala…”

Maka saya memberi kotbah tentang rasa takut, berharap bahwa orang-
orang akan merasa cukup takut dan mengubah hidup mereka. Saya
memandang rendah para pendengar saya. Saya mengatakan pada mereka
untuk menjadi lebih baik atau…

Namun suatu hari, kepemimpinan saya berubah.

Karena saya berubah.

Saya percaya saya berubah ketika saya menjadi seorang ayah.

Karena saya belajar bahwa berfokus pada kelemahan anak-anak saya hanya
memperbanyak kelemahan mereka. Saya belajar untuk berfokus pada
kelebihan mereka, dan dengan melakukan itu, kelebihan mereka
bertambah. Kabar baiknya? Kelebihan mereka dengan spontan mendorong
keluar kelemahan mereka!

Maka saya menjadi seorang pemimpin rohani yang “positif”.

Sekarang, ketika saya melihat ‘domba-domba’ saya, saya bertanya, “Apa
yang hebat tentang mereka?” Kini, saya begitu kagum akan komitmen,
kemurahan hati, dan penuh kasihnya mereka. Saya tidak dapat meminta
keluarga rohani yang lebih baik!

Kini, saya berkotbah tentang cinta. Saya tidak bisa menahannya.
Tuhan telah memenuhi hati saya dengan begitu banyak cinta, dan cinta
itu meluap.

Mari saya ceritakan kisah terakhir saya…


YOU ARE MY SUNSHINE

Saya sangat menyukai kisah ini.

Suatu hari, Michael yang berumur 3 tahun berharap mendapatkan seorang
adik perempuan.

Maka ketika bayi di dalam kandungan ibunya dinyatakan perempuan, anak
kecil itu sangat gembira. Setiap hari, ia akan mengelus perut ibunya
dan menyanyi untuk adik perempuannya, You are my sunshine, You are my
sunshine, You make me happy, when stars are grey…

Namun ketika bayi tersebut dilahirkan, terjadi komplikasi. Bayi
tersebut berada dalam kondisi kritis.

Michael kecil menunggu di rumah, menerka-nerka mengapa ibu dan adik
bayinya belum juga tiba di rumah.

Beberapa hari kemudian, dokter memberitahu ibunya bahwa bayinya
mungkin tidak akan bertahan lama. Ibunya memutuskan untuk membawa
Michael ke ruang ICU dan melihat adik bayi perempuannya sebelum ia
meninggal.

Ibunya tahu hal itu melanggar aturan ICU, tapi ia tahu ia harus
melakukannya. Ia membawa masuk Michael kecil dan membiarkannya
berdiri di samping adik bayinya yang kondisinya memprihatinkan.

Saat itulah Kepala Perawat melihat Michael dan berteriak, “Anak-anak
dilarang masuk ke sini!”

Tapi sebelum mereka mendorongnya keluar ruangan itu, Michael kecil
bernyanyi untuk adik bayinya, You are my sunshine, You are my
sunshine. You make me happy, when stars are grey, You never know
dear, how much I love you, please don’t take my sunshine away…

Dengan segera, bayi itu menjadi tenang. Detak jantungnya, yang luar
biasa cepat, melambat.

Kepala Perawat memperhatikan apa yang terjadi dan berkata, “Anak
kecil, apapun yang kau lakukan, lakukanlah terus. Sesuatu sedang
terjadi pada bayi itu!”

Michael terus menyanyi bagi adiknya. Dan setiap hari, ia bertambah
baik. Hingga ia sembuh total.

Karena Michael kecil menggunakan kata-kata penghargaan untuk
memberkati adik perempuannya.

Teman, Anda juga dapat menyembuhkan orang lain.

Anda memiliki kuasa Tuhan dalam lidah Anda.

Gunakan kata-kata Anda untuk memberkati orang lain.


Semoga impian Anda menjadi kenyataan

Bo Sanchez

*) Sumber "Milis Bo Sanchez" dari Grup Google.