Download GRATIS PDF dan 3 Video Kaya dari Properti TANPA MODAL

Monday, September 26, 2011

Sunday, September 25, 2011

SEGALA SESUATU YANG ANDA INGINKAN DITEMUKAN DALAM ZONA KEBERANIAN ANDA

Shalom!

Rasanya saya pernah bercerita kalau saya bukan seorang yang senang
dengan perubahan.
Dalam mengerjakan segala sesuatu saya punya sistem dan cara tersendiri
untuk melakukannya, dan sangat tidak mudah untuk membujuk saya agar
melakukannya dengan cara lain.
Kalau saya menuju suatu tempat, saya tidak akan memilih jalur lain
jikalau tidak terpaksa.
Ketika saya masuk ke dalam gereja, saya akan memilih barisan yang
sama, kursi yang sama yang akan saya duduki.
Terbayang bukan?

Namun, sejak menikah dan punya anak...saya belajar akan satu hal
penting dalam hidup.
Saya belajar menyukai perubahan.
Karena kalau tidak, saya akan mengalami stres dan depresi karena
ritmen kehidupan saya selalu berubah.
Dan ternyata, saya mulai menyukai perubahan.
Ternyata, perubahan itu terasa menyenangkan ketika saya belajar untuk
menerima setiap perubahan itu dengan cara pandang yang berbeda.

Jika Anda termasuk orang yang tidak menyukai perubahan, mungkin
artikel di bawah ini akan sangat membantu Anda untuk
mengerti.....bahwa perubahan itu perlu!

God bless.

in Christ,
Jessica

-------------------




Saya senang berbicara dengan orang-orang yang lebih tua.

Saya bertanya tentang kesuksesan mereka.

Dan saya belajar begitu banyak!

John Izzo mengatakan bahwa tidak seperti orang-orang muda, orang-orang
yang lebih tua sudah melihat kembali ke dalam kehidupan mereka.
Mereka lebih reflektif. Dan karena itu, beberapa dari mereka lebih
bijak.

Karena melihat ke belakang selalu lebih bijak daripada melihat ke
depan.

Sebenarnya, ada satu pepatah Rumania yang mengatakan, “Jika rumah
tidak memiliki orang tua, mereka harus membeli satu.”

Alkitab berkata, Seganilah dan hormatilah orang-orang tua. Hendaklah
kamu hormat dan takut kepadaKu, sebag Akulah Tuhan. (Imamat 19:32)

Ibu saya mengajar saya utnuk berdiri di hadapan orang yang lebih tua,
mengambil tangannya dan meletakkannya di dahi saya. Kita meminta
berkat dan kebijaksanaan dari orang yang lebih tua.

Jika ada seorang yang lebih tua di hadapan Anda (pastikan!),
berdirilah di depannya, dan mintalah berkat.


PENYESALAN APA YANG PALING UMUM?

Dan apa yang dapat diajarkan orang yang lebih tua kepada kita?

Penyesalan mereka.

John Izzo melakukan wawancara secara intensif kepada 235 orang di atas
usia 59 dan menanyakan penyesalan mereka dalam hidup.

Dan penyesalan apa yang paling umum yang ia temukan?

“Saya tidak cukup mengambil resiko.”

Itu seperti sebuah refren yang dikatakan berulang-ulang oleh para
orang tua yang diwawancarai.

Mereka mengatakannya dalam cara yang berbeda:

“Saya bermain terlalu aman.”

“Saya tidak cukup mencoba.”

“Saya dilumpuhkan oleh ketakutan.”

Dengan kata lain, mereka bahkan tidak mencoba untuk mendapat apa yang
mereka inginkan.

Mereka tidak mencoba untuk mengejar mimpi-mimpi mereka.

Saya mendengar pernyataan ini dari orang-orang tua yang saya temui:
Mencoba dan gagal adalah jauh lebih baik daripada tidak mencoba sama
sekali.

Mengapa kita tidak cukup mengambil resiko?

Karena rasa takut.

Saya percaya hidup adalah benar-benar suatu peperangan antara mimpi
dan ketakutan kita. Banyak kali, ketakutan kitalah yang menang.


ANDA HIDUP DI SALAH SATU DARI DUA ZONA

Anda hidup di salah satu dari dua tempat.

Banyak orang hidup dalam Zona Kenyamanan mereka.

Hidup mereka terbatas oleh batas-batas lingkaran ini.

Tapi inilah masalahnya: Semua kesuksesan ditemukan di luar lingkaran
kecil ini.

Saya akan berikan sebuah gambaran sempurna tentang Zona Kenyamanan
Anda: Itu sebuah Taman Peringatan.

Begitu damai. Begitu tenang. Begitu sepi. Begitu tak ada kehidupan.

Mengapa? Taman Peringatan adalah tentang mengingat masa lalu. Tidak
pernah tentang menghadapi masa depan.

Suatu hari, saya melakukan olahraga pagi saya di Taman Makam Manila di
Sucat, Paranaque. Orang bilang itu adalah salah satu pemakaman
terbesar di Filipin.

Pada pagi hari di sana sungguh indah – pepohonan, burung-burung, sinar
matahari pagi. Namun ketika berjalan, tiba-tiba sesuatu menghantam
saya (seperti seekor kelelawar menghantam kepala saya): Itu bukan
hanya sebuah tempat pemakaman bagi orang-orang yang meninggal. Itu
juga sebuah tempat pemakaman bagi mimpi-mimpi yang tidak terpenuhi.

Saya benar-benar berdiri di pemakaman mimpi-mimpi yang mati!

Banyak tindakan kasih tidak dilakukan.

Banyak pernikahan tidak diperkuat.

Banyak keluarga tidak dipersatukan.

Banyak buku tidak diterbitkan.

Banyak lagu tidak dinyanyikan.

Banyak tarian tidak ditarikan.

Banyak perjalanan tidak dilakukan.

Banyak bisnis tidak diluncurkan.

Banyak rumah tidak dibangun.

Banyak pelayanan tidak diciptakan.

Banyak pelukan tidak diberikan.

Teman, saya punya sebuah pesan untuk Anda: Tuhan tidak ingin Anda
memiliki penyesalan dalam hidup Anda. Tuhan tidak ingin Anda
meninggal dengan mimpi-mimpi Anda yang masih belum terpenuhi.
Sebenarnya, Tuhan memberi Anda mimpi-mimpi itu agar Anda dapat
menjadikannya kenyataan.

Apakah Anda berkecil hati?

Apakah masalah-masalah Anda membebani Anda?

Saya telah mempelajari prinsip ini: Jangan pernah berfokus pada
masalah Anda. Berfokuslah pada kemampuan Anda. Masalah akan menarik
Anda ke bawah. Kemampuan akan mendorong Anda ke atas.

Hari ini, Tuhan ingin Anda pindah dari Zona Kenyamanan Anda ke Zona
Keberanian Anda.


KEBERHASILAN TERLETAK DI TEPI

Pindah ke dalam Zona Keberanian Anda!

Zona Kenyamanan adalah seperti sebuah Taman Peringatan.

Tapi Zona Keberanian adalah seperti sebuah Pabrik Sihir.

Dalam Zona Kenyamanan Anda, mimpi Anda lenyap.

Dalam Zona Keberanian Anda, mimpi Anda menjadi kenyataan.

Dalam Zona Kenyamanan Anda, Anda terbangun untuk mati.

Dalam Zona Keberanian Anda, Anda terbangun untuk melayani dan
mencintai dan membangun Kerajaan Allah di dunia ini!

Omong-omong, hanya orang besar yang tinggal di Zona Keberanian. Orang
besar yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk hal-hal besar.
Mereka tidak punya waktu untuk memperebutkan hal-hal kecil.


KETIKA ANDA TIDAK BERUBAH, ANDA MULAI SEKARAT

Saya ulangi: Zona Kenyamanan adalah seperti sebuah Taman Peringatan.
 Pernikahan yang tinggal di Zona Kenyamanan menjadi pernikahan yang
tidak hidup.
 Keluarga yang tinggal di Zona Kenyamanan menjadi keluarga yang
terasing.
 Perusahaan yang tinggal di Zona Kenyamanan tidak pernah berinovasi,
menjadi Dinosaurus, dan menjadi musnah.
 Orang-orang yang tinggal di Zona Kenyamanan berhenti bertumbuh dan
kehilangan hobi mereka, dan sukacita mereka atas hidup.

Ketika Anda berhenti berubah, Anda mulai sekarat.

Anda tidak menginginkan ini.

Tuhan tidak ingin hal ini terjadi pada Anda.

Anda perlu membuat suatu keputusan.

Anda tidak ingin tinggal di sebuah Taman Peringatan.

Pindah!


BAGAIMANA ANDA MELANGKAH KE DALAM ZONA KEBERANIAN ANDA?

Hanya ada dua langkah:

Langkah 1: Mendefinisikan Keberhasilan Anda.

Langkah 2: Memiliki Suatu Pola Pikir Yang Bersifat Eksplorasi.


1. Mendefinisikan Keberhasilan Anda

Saya punya sebuah tugas untuk Anda.

Ambil sebuah pen dan secarik kertas.

Saya ingin Anda menuliskan apa yang betul-betul Anda inginkan bagi
hidup Anda.

Secara jelas. Secara eksplisit. Secara seksama.

Dengan kata lain, definisikan keberhasilan Anda.

(Berhenti membaca. Lakukan!)

Selesai?

Lihat kembali daftar di tangan Anda.

Ini yang saya ingin Anda ketahui: Segala sesuatu yang Anda inginkan
dalam hidup hanya di luar Zona Kenyamanan Anda. Semua keberhasilan
ditemukan dalam Zona Keberanian Anda.

Apakah Anda merasa macet dalam pekerjaan Anda?

Apakah Anda tidak pacaran untuk waktu yang lama?

Apakah Anda merasa terjebak dalam keterikatan Anda?

Apakah Anda berjalan di tempat dalam perjalanan rohani Anda?

Apakah Anda punya banyak hutang?

Apakah relasi keluarga Anda selalu tegang?

Apakah mimpi Anda masih belum terpenuhi?

Setiap mimpi Anda ditemukan dalam Zona Keberanian Anda. Ketika Anda
menyadari hal itu, Anda telah memenangkan setengah dari peperangan.

Inilah langkah kedua…


2. Memiliki Suatu Pola Pikir Yang Bersifat Eksplorasi

Banyak kali, saya punya sebuah ide yang samar-samar tentang ke mana
saya ingin pergi, tapi saya tidak tahu cara yang pasti untuk ke sana.

Apakah itu mengganggu saya?

Tidak. Itu membuat saya bersemangat!

Karena saya memiliki suatu pola pikir yang bersifat eksplorasi.

Saya punya suatu filosofi radikal tentang hidup: Tindakan mengawali
kejelasan.

Banyak orang ingin segala sesuatu jelas sebelum mereka bertindak.

Mereka tidak akan pernah berhasil dalam hidup.

Jika Anda ingin berhasil, Anda harus bertindak (dan bertindak dan
bertindak dan bertindak) sebelum segala sesuatu menjadi jelas.

Tentunya, Anda akan membuat banyak kesalahan.

Tapi itu bagus!

Karena lewat kesalahan Anda, jalan akan menjadi jelas.


SEMUA KEERHASILAN HANYA DI LUAR ZONA KENYAMANAN ANDA

Suatu hari, Joey sedang mengeluh tentang anak-anaknya yang beranjak
remaja.

“Mereka begitu memberontak!”

Setelah memberitahu saya sebuah daftar panjang akan hal-hal buruk yang
mereka lakukan, saya bertanya pada Joey, “Dan apa yang mereka katakan
tentang dirimu?”

“Tentang saya? Mereka pikir saya adalah Hitler. Bahwa saya melukai
mereka. Bahwa saya tidak mengerti mereka. Ya Tuhan! Jika mereka
menginginkan perang, mereka akan mendapatkannya!”

Dia marah. Rasanya saya melihat gas kemarahan keluar dari hidungnya.
Apakah itu tanduk yang tumbuh di kepalanya? Imajinasi saya sedang
bermain.

Saya bertanya padanya, “Joey, apa yang kamu inginkan terjadi?”

“Saya ingin mereka mengikuti saya!” cetusnya.

Saya mengangguk. “Hanya itu?”

Ia mulai tenang.

Setelah mengambil nafas panjang, ia berkata, “Sebenarnya Bo, saya
hanya…saya hanya ingin mereka menjadi anak-anak yang baik. Saya ingin
mereka bertumbuh dengan baik.”

Pada saat itu, ia mendefinisikan keberhasilannya.

Sekarang saya ingin dia mengeksplorasi tepinya.

Saya memberinya sebuah pertanyaan besar. “Joey, apakah kamu rela
melakukan apa saja – benar-benar apa saja – agar anak-anakmu berubah
menjadi baik?”

Ia mendesah, “Ya, Bo.”

“Kalau begitu keluar dari Zona Kenyamananmu. Saya tebak kamu telah
menggunakan kemarahan selama ini. Itu adalah alat yang kamu pilih dan
tidak bekerja dengan baik. Saya usul kamu mulai menggunakan alat yang
lain.”

“Seperti apa?” tanyanya.

“Seperti meminta maaf kepada anak-anakmu untuk saat-saat dimana kamu
telah melukai mereka.”

Dia ternganga.

Ia melihat saya seakan saya mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal,
seperti “Bakar rumahmu” atau “Telan seekor kodok” atau “Tebaslah
tanganmu.”

“Sangat jelas bahwa kamu melukai mereka,” kata saya, “Sebagai ayah,
kamu adalah pemimpin. Dan pemimpin berkorban. Hanya pemimpin yang
kuat yang mempunyai kapasitas untuk meminta maaf.”

Ia tergagap, “Bo, saya…ah…saya tidak pernah melakukan ini sebelumnya.
Orang tua saya tidak pernah meminta maaf kepada saya.”

Saya mengatakan padanya, “Segala sesuatu yang kamu inginkan hanya di
luar Zona Kenyamananmu. Anak-anak yang hebat, keluarga yang luar
biasa, relasi yang baik – semua ini tidak ditemukan dalam Zona
Kenyamananmu. Semua ini ditemukan di Zona Keberanian.”

Seminggu kemudian, ia datang pada saya dalam Feast dan memberitahu
saya bahwa ia telah melakukannya. Ia datang kepada anak-anaknya dan
meminta maaf.

Untuk pertama kalinya dalam relasi mereka, anak-anaknya menginginkan
perang tapi ia memberi mereka cinta. Meskipun jalan yang harus
ditempuh masih panjang, ia begitu gembira karena penyembuhan mereka
telah dimulai.

Mengapa Joey mengalami kemenangan?

Sederhana. Karena ia meninggalkan Zona Kenyamanannya dan pergi ke
Zona Keberaniannya.


TUHAN INGIN ANDA MENGALAHKAN KETAKUTAN ANDA

Seluruh Alkitab adalah sebuah cerita tentang Tuhan memanggil orang
keluar dari Zona Kenyamanan mereka dan masuk ke dalam Zona Keberanian
mereka.

Abraham sangat nyaman di Tanah Ur.

Ia lahir di sana. Ia bermain kelereng di sana. Ia menikah di sana.
Semua temannya di sana. Semua kenangannya di sana.

Tapi suatu hari, Allah berkata, “Pindah ke Kanaan.”

Dan buuummm, pergilah ia tinggal di tanah asing.

Musa sangat nyaman berada di antara orang-orang Mesir.

Karena dia adalah seorang pangeran. Ia tinggal di istana Firaun. Ia
memiliki para pelayan yang melayaninya 24 jam sehari. Karir
politiknya begitu cerah dan mempunyai prospek yang baik.

Tapi suatu hari, Allah memanggilnya untuk masuk ke Zona
Keberaniannya. Allah memintanya memimpin seluruh bangsa budak untuk
keluar dari Mesir. Melewati laut merah. Melewati gurun yang
menghanguskan. Melewati 40 tahun berikutnya! Gila!

Petrus sangat nyaman dengan kapal penangkap ikannya.

Saudaranya adalah seorang nelayan. Ayahnya adalah nelayan. Dan
kakeknya adalah nelayan. Buset, semua leluhurnya adalah nelayan.
Hidupnya begitu tenang. Ia melihat dirinya menangkap ikan sampai
pensiun.

Tapi suatu hari, Tuhan memanggilnya untuk masuk ke Zona
Keberaniannya. Tuhan memintanya untuk menjadi penjala manusia – dan
menjadikannya sebagai kepala Gereja.


DARI ANAK-ANAK HINGGA PENGKOTBAH

Ketika saya berusia 13 tahun, saya sangat nyaman sebagai seorang anak
menonton film kartun kesukaan saya dan membaca buku-buku komik. Tapi
suatu hari, Tuhan memanggil saya untuk tinggal di dalam Zona
Keberanian saya.

Ia memanggil saya untuk menjadi seorang pengkotbah.

Satu-satunya waktu saya memberikan pidato adalah dalam kontes pidato
di sekolah. Guru saya mengambil nama saya secara acak dan saya tak
punya pilihan. Saya harus ikut.

Saya keluar sebagai juara kedua.

Tapi hanya ada dua kontestan. (Serius!)

Dengan kata lain, saya bukanlah seorang pembicara yang hebat.

Namun pimpinan persekutuan doa saya berkata, “Bo, Tuhan memanggilmu
untuk berkotbah. Berkotbahlah pada persekutuan doa kita berikutnya.”

Saya seperti seorang pembicara yang hebat, saya menyembuhkan penyakit
insomnia orang-orang.

Tapi saya tidak berhenti.


DARI PENGKOTBAH HINGGA "AYAH"

Ketika saya berusia 14 tahun, Light of Jesus terbentuk.

Tuhan tidak hanya ingin saya menjadi seorang Pengkotbah. Ia
menginginkan saya menjadi seorang “Ayah” dari sebuah keluarga rohani.

Mudah untuk berkotbah. Anda masuk, Anda memberi kotbah, dan Anda
pergi. Anda “dibayar” untuk melakukan suatu pekerjaan.

Tapi sebagai seorang “Ayah”, Anda masuk…dan Anda tidak pernah
meninggalkan.

Dan saya tidak meninggalkan.

Hari ini, kami merayakan ulang tahun ke-30 sebagai sebuah komunitas.


DARI "AYAH" HINGGA PENULIS

Saya mulai merasa nyaman sebagai pemimpin.

Tapi sepuluh tahun kemudian, saya merasa Tuhan mengatakan pada kami
untuk memulai sebuah pelayanan media. Kami menyebutnya Shepherds
Voice. Kami mulai dengan satu majalah, Kerygma, dengan 2000
eksemplar.

Hari ini, pelayanan ini menerbitkan bacaan inspiratif yang paling
banyak dibaca di seluruh negeri.

Setiap keberhasilan dalam perjalanan saya adalah hasil dari melangkah
ke dalam Zona Keberanian saya. Setiap langkah! Tanpa terkecuali.

Ketika kami membangun Anawim.

Ketika kami membangun pelayanan kami lainnya bagi kaum miskin.

Ketika kami membangun Feast...


PICC, KAMI DATANG

Bulan depan, kami mulai sebuah Feast baru di PICC (Philippine
International Convention Center). Percayalah, gerakan ini adalah
langkap untuk masuk ke dalam Zona Keberanian. Saya percaya Tuhan
sedang memanggil kami untuk melayani lebih banyak orang dengan kasih
Tuhan. Karena itu kami ke sana.

Teman, sudahkah Tuhan memberi Anda sebuah mimpi tapi Anda belum
melakukan apapun terhadapnya?

Apakah Anda tinggal di dalam Zona Kenyamanan Anda?

Apakah Anda tertahan karena rasa takut?

Tuhan mengatakan, “Jangan takut. Aku memenuhi hatimu dengan
keberanian. Aku akan menyertaimu. Aku tidak akan pernah
meninggalkanmu.”

Saya tahu seorang wanita yang mendengar kata-kata ini dalam hidupnya.

Namanya adalah Tes Barcelona.


SEORANG WANITA YANG SELALU HIDUP DALAM ZONA KEBERANIANNYA

Tes adalah isteri dari sahabat saya Alvin Barcelona. (Alvin adalah
Pengkotbah pada Feast di Marilao, Bulacan.)

Tes berasal dari sebuah keluarga miskin.

Dari daerah, ia datang ke Manila untuk sekolah. Ia tinggal di rumah
seorang kerabat dan melayani mereka, mencuci pakaian mereka dan
membersihkan rumah – hanya agar ia dapat sekolah.

Dan agar ia bisa memiliki uang untuk membayar biaya sekolah, ia
bekerja sebagai seorang part-time: Ia adalah tukang bersih-bersih di
sekolahnya. Dari jam 6 pagi hingga 3 sore, gadis SMA ini akan menyapu
lantai sekolahnya. Ia menerima bayaran sebesar Rp 15.000,- setiap
minggunya. Tapi Tes tidak membelanjakannya. Ia akan menabung setiap
rupiah untuk membayar biaya sekolahnya.

Ia begitu miskin, ia ingat hanya memandang cupcake yang sedang dimakan
teman sekelasnya – dan ia hanya bisa mencium baunya. Karena ia tidak
mampu untuk membelinya.

Ia pulang dari sekolah dengan tubuh sangat letih. Tapi ia tetap tak
bisa istirahat. Pada malam hari, ia masih harus mencuci baju dari
keluarga yang ia layani.

Tapi ia bertahan selama SMA dan kuliah.

Ketika akhirnya ia lulus, ia menjadi seorang guru.

Ketika ia menerima gaji pertamanya, ia membeli 24 cupcake!

Tapi ia tidak memakannya.

Ia pulang ke rumah dan memberikan semua kue itu kepada keluarganya.

(Untuk melihat foto Tes Barcelona, silahkan klik:
http://milis-bo-sanchez.googlegroups.com/web/Everything+You+Want+Is+Found+In+Your+Courage+Zone+-+Pics.pdf?hl=id&gda=cDijiXAAAADyVr80AdC68hqJ79Ah0MwbCtetjVYPPl69SrK5jHXoBZk-kfuzGfbDVlIYoCU9ttNewWNPRhWaI0E4RUlHiEKSve-cDzNk9shVjZhfRPiVjwYJVcMTt-el-mr_Exxo8VdTosGdcxZsd-vGuSvpuBuQ&gsc=RhBungsAAAB4QpbXiSdiACDMUNsoCOzy)


AROMA MANIS KEBERHASILAN

Saya telah mengenal Tes bertahun-tahun.

Percayalah, Tes adalah seseorang yang tidak pernah tinggal dalam Zona
Kenyamanannya. Ia tidak suka hidupnya terlalu nyaman.

Mengapa? Saya percaya penderitaan Tes di masa mudahnya memaksanya
untuk hidup dalam Zona Keberaniannya. Dan ia tahu tak ada cara lain
untuk hidup.

Seberapa beraninya ia?

Ketika ia berusia 24 tahun, Tes mendirikan sekolahnya sendiri –
Powerkids Academy. Ia mulai dengan 33 murid di sebuah sekolah
darurat. (Pertanyaan: Seberapa banyak dari Anda yang akan memulai
sebuah sekolah ketika Anda berumur 24?)

Beberapa tahun kemudian, Tes membuka sebuah cabang lain dari
sekolahnya.

Hari ini, hanya 14 tahun kemudian, Powerkids Academy telah berkembang
dengan lebih dari 700 murid di 2 lokasi. Tahun lalu, ia membangun
sebuah gedung bertingkat 4 untuk sekolahnya.

Tapi ketika sentuhan akhir dari gedung baru masih dibuat, Tes membuka
sebuah sekolah lain lagi di lokasi berbeda.

Baru-baru ini ia membeli sebuah gedung sekolah baru bertingkat 4
seharga 20M!

Catatan: Ia membelinya sekalipun ia tidak mempunyai uang! Mereka
meminjam uang dari bank.

Judul kisah Tes?

Dari Pembersih Sekolah Hingga Direktur Sekolah!

Suatu kehormatan bagi saya untuk menyaksikan setiap langkah dari
perjalanan ini. Setiap kali mereka membuat sebuah keputusan besar,
Alvin dan Tes akan berkonsultasi dengan saya. Kami akan duduk bersama
untuk makan malam dan berdoa bersama.

Mengapa Tes begitu berhasil?

Karena Tes mencoba.

Karena Tes mengambil resiko.

Ia melawan tradisi. Ia membuat banyak kesalahan. Ia mengalami banyak
kegagalan. Namun setiap kali, ia akan bangkit dan mencoba lagi.


BAGAIMANA UNTUK TIDAK MENGAMBIL RESIKO

Inilah masalahnya.

Orang-orang tidak tahu bagaimana mengambil resiko.

Itu wilayah asing.

Makanya, mereka mengambil resiko yang salah.
Ini adalah petunjuk sederhana saya: Tinggalkan Zona Kenyamanan Anda,
masuk ke dalam Zona Keberanian Anda, tapi jangan pernah keluar dari
Zona Inti Anda. Zona Inti Anda adalah area dari Potensi Inti Anda.

Saya adalah seorang komunikator. Saya keluar dari Zona Kenyamanan
saya dan sekarang berkomunikasi lewat Internet dan bentuk lain dari
Media.

Tapi saya tidak akan mengajar menari.

Saya tidak akan mengajar memasak.

Karena semua itu bukan Potensi Inti saya.

Tes adalah seorang Pengajar. Ia keluar dari Zona Kenyamanannya dan
membangun tiga sekolah di Bulacan.

Tapi ia tidak akan membangun salon kecantikan.

Dia tidak akan membuka toko pakaian di mal.

Dia akan tetap berkaitan dengan Pendidikan.

Saya ulangi: Tinggal di dalam Zona Keberanian Anda dengan Zona Inti
Anda.


PERTANYAAN BESAR TERAKHIR

Teman, saya punya sebuah pertanyaan besar bagi Anda: Di mana Anda
tinggal?

Apakah Anda tinggal di Zona Keberanian Anda atau di Zona Kenyamanan
Anda?

Jika Anda ingin berhasil, Anda tahu dimana seharusnya Anda tinggal.

Sampai ketemu di Zona Keberanian!


Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez
(Diterjemahkan oleh Jessica Jeanne P.)
*) सुम्बेर: मिल्लिस बो सांचेज़ गूगल group

Friday, September 23, 2011

MENANAM DI MUSIM SEMI ATAU MEMOHON DI MUSIM GUGUR

Apakah Anda ingin menjadi makmur?

Kalau begitu simpanlah pesan yang kuat ini dalam hati: Menanam Di
Musim Semi Atau Memohon Di Musim Gugur. Jim Rohn yang mengatakan kata-
kata bijak tersebut dan saya tidak akan pernah melupakannya.

Teman, hidup adalah selalu sebuah pilihan.

Tuhan tidak memaksakan rencana kelimpahanNya kepada Anda.

Anda perlu mengatakan YA pada rencana kelimpahan itu jika Anda
menginginkannya.

Apakah Anda mengatakan YA hari ini?

Saya akan ceritakan pada Anda kisah tentang dua orang nenek…


KISAH NENEK PENNY

Saya punya seorang teman yang pensiun 7 tahun lalu.

Sebut saja dia Nenek Penny.

Sebenarnya, nama aslinya Nenek Penang. Ia berlibur ke Amerika, ketika
ia kembali, sekarang ia dipanggil Nenek Penny.

Nenek Penny adalah seorang janda dengan 4 anak dan 6 cucu.

Selama 38 tahun, Penny bekerja sebagai seorang akuntan, menghitung
angka-angka bagi perusahannya. Karena ia seorang akuntan yang sangat
baik, ia terus dipromosikan dan menjadi manajer dari seluruh divisi.

Dan ia mendapat penghasilan yang sangat baik.

Tapi Penny mengatakan pada saya bahwa sekalipun ia mendapatkan
penghasilan yang sangat baik, ia hidup dari gaji ke gaji.

Hal ini membawa saya pada sebuah prinsip yang sangat penting:
Penghasilan tidak sama dengan Kekayaan. Bukan seberapa banyak
penghasilan Anda yang membuat Anda kaya. Tapi seberapa besar Anda
berinvestasi dari apa yang Anda hasilkan yang membuat Anda kaya.

Ya, ia juga menabung. Tapi seperti kebanyakan orang Filipina, ia
menabung hanya untuk biaya-biaya yang besar: Ia menabung untuk membeli
sebuah rumah. Ia menabung untuk membayar biaya sekolah anak-anak. Ia
bahkan menabung untuk pernikahan anak-anak. Tapi ia gagal menabung
untuk biaya terbesar dari segalanya: Pensiun.

Seperti orang kebanyakan, ia betul-betul bergantung pada uang pensiun
dari perusahaannya.

Ketika ia pensiun 7 tahun lalu, Penny mendapat 600 juta.

Untuk tahun pertama, rasanya seperti surga di bumi.

Setiap Minggu, ia membawa cucu-cucunya ke mal untuk membelikan mereka
mainan.

Dan di saat anak-anaknya membutuhkan uang, mereka akan datang padanya.

“Ibu, bisakah kami pinjam uang untuk memperbaiki mobil kami?”

“Ibu, kami kurang 4 juta untuk membayar biaya les Junior. Ibu bisa
bantu?”

“Ibu, cucumu akan bertanding dalam kompetisi berenang di Singapura.
Bisakah Ibu membayarkan tiket pesawatnya?”

Tapi dengan segera, uangnya habis.

Setelah 7 tahun pensiun, Nenek Penny tidak memiliki sepeser pun.


INI BUKAN HANYA SEBUAH CERITA;
INI ADALAH KENYATAAN YANG KEJAM

Hari ini, Nenek Penny betul-betul bergantung pada 4 anaknya yang
memberinya uang. Tapi dia tahu kalau mereka juga mempunyai masalah
finansial mereka sendiri.

Satu kali, ia tanpa sengaja mendengar puterinya berdebat dengan kakak
laki-lakinya di telepon. Apa yang ia dengar mengoyak hatinya.

Dengan nada penuh amarah, puterinya berkata, “Kakak, sekarang
giliranmu untuk memberi uang pada Ibu! Saya yang mengurus Ibu di
rumah! Saya yang mengeluarkan uang untuk makannya setiap hari! Dan
saya yang membelikannya obat. Minggu lalu, saya menghabiskan 600 ribu
untuk obatnya! Suami saya sudah mengeluh mengapa kita selalu tidak
punya uang!”

Ketika Nenek Penny mendengar puterinya mengeluh, ia mulai menangis.

Kata-kata menyakitkan yang ia dengar hari itu seperti banyak pisau
yang ditusukkan ke dadanya.

Nenek Penny merasa ia hanya sebuah beban bagi anak-anaknya.

Dan ia ingin mati saat itu juga.

Inilah ironisnya: Sepanjang hidupnya, sebagai seorang akuntan, Penny
sangat baik dalam mengatur keuangan perusahaannya – tapi ia tidak
pernah mengatur keuangannya sendiri.

Ini bukan hanya sebuah cerita.

Ini adalah kenyataan yang kejam: Menurut survei, 98% dari orang-orang
berusia 65 ke atas sama seperti Nenek Penny.

Mereka bergantung pada anak-anak mereka, atau mereka bergantung pada
uang pensiun mereka yang kecil, atau mereka bergantung pada organisasi
sosial, atau mereka harus tetap bekerja – atau mereka tidak punya
apapun untuk dimakan.

Hanya 2% dari orang-orang berusia 65 tahun ke atas yang bebas secara
finansial.

Seperti Nenek Pilar.


KISAH NENEK PILAR

Anda bisa pensiun dengan dua cara.

Anda bisa pensiun seperti Nenek Penny atau Anda bisa pensiun seperti
Nenek Pilar.

Penny adalah nama samaran. Itu bukan nama sesungguhnya.

Tapi Nenek Pilar bukanlah nama samaran.

Pilar adalah ibu saya.

Ia berusia 85 tahun.

Hari ini, saya memberi ibu saya uang jajan bulanan yang baik.

Saya melakukannya bukan karena ia membutuhkannya, tapi karena saya
membutuhkannya. Saya perlu menunjukkan cinta saya kepadanya.

Tapi kenyataannya, ibu saya tidak membutuhkan uang saya.

Saya akan jelaskan alasannya.

Beberapa tahun lalu, ibu saya bekerja di sebuah toko musik kecil
sebagai seorang kasir. Gajinya 24 ribu sebulan. Setelah bekerja
selama 19 tahun, ia menerima sebuah pembayaran terpisah: Suatu jumlah
yang sangat besar, 400 ribu!

Ia menginvestasikan 400 ribu itu di Pasar Saham.

Itu terjadi di Tahun 1966.

Dan setiap kali ia punya uang lebih, ia akan menginvestasikan di
perusahaan yang sangat terkenal. Orang tua saya membeli saham dari
perusahaan-perusahaan besar pada jamannya: San Miguel. Ayala. Dan
lain-lain.

Ayah saya pensiun di usia 65. Ia meninggal di usia 88. Selama 23
tahun itu, orang tua saya menjual sebagian dari saham-saham mereka –
sedikit demi sedikit – untuk biaya-biaya mereka yang besar.

Setelah ayah meninggal, ibu mengumumkan, “Saya akan menjual semua
saham saya.” Saya terkejut bahwa ia masih memiliki 200 juta dari
penjualan terakhirnya itu – sekalipun mereka sudah mengambil uang
mereka sedikit demi sedikit dari situ.

Saya bertanya padanya, “Apakah Ibu menjual semuanya?”

Ibu berkata, “Ya, sudah. Tapi, saya menyisakan remah-remah…”


REMAH-REMAH?

“Remah-remah apa?” tanya saya.

Ia menjelaskan, “Oh, saya meninggalkan investasi-investasi yang sangat
kecil yang tersebar di berbagai perusahaan. Mereka sangat kecil.
Tidak banyak.”

Percakapan itu terjadi tiga tahun lalu.

Baru dua bulan lalu, saya mengatakan padanya, “Bu, Ibu sudah 85.
Sebaiknya Ibu menjual semua yang Ibu sisakan di Pasar Saham. Ya, saya
tahu mereka remah-remah. Tapi biar bagaimanapun ambil saja uangnya.”

Ia setuju. Ia menelepon broker sahamnya dan berkata, “Bisakah Anda
menjual semua saham-saham kecil saya yang masih tersisa?”

Ia mengharapkan 2 juta. Paling banyak, 4 juta.

Tapi ia mendpat kejutan dalam hidupnya. Broker sahamnya mengatakan
padanya, “Nyonya Sanchez, nilai saham Anda adalah 240 juta.”

Ibu berbalik kepada saya dan berkata, “Bo, saya kaya!”

Saya mengatakan padanya, “Ibu, Ibu selalu kaya. Ibu hanya berpikir
Ibu miskin.”

Empat puluh lima tahun lalu, ibu saya menanam 400 ribu di Pasar
Saham. Dan selama bertahun-tahun, ia menanam benih-benih kecil 10
ribu, 20 ribu, dan 40 ribu di perusahaan-perusahaan besar.

Karena ia menanam di musim semi, hari ini, ia tidak memohon di musim
gugur.

Dalam sepanjang hidupnya, ibu saya tidak pernah menerima uang dalam
jumlah sangat besar. Ia tidak pernah menerima warisan uang. Ia tidak
pernah memenangkan lotere. Ia hanya membangun kekayaannya secara
perlahan.

Ingatlah kebenaran ini yang saya dengar dari David Bach: Kekayaan
tidak dibangun dalam hitungan hari; Kekayaan dibangun dalam hitungan
tahun.

Ada dua cara untuk pensiun dalam hidup: Apakah Anda akan menjadi
seperti Nenek Penny atau Nenek Pilar?

Tuhan menaruh dua jalan di hadapan Anda.

Kemiskinan Penny atau Kemakmuran Pilar?

Anda pilih.


TUHAN KATAKAN, "RENCANAKAN KE DEPAN!"

Orang-orang sekarang hidup lebih lama.

Jika Anda hidup hingga 90 tahun, apakah Anda punya cukup uang untuk
kebutuhan Anda? Atau akankah Anda bergantung pada anak-anak Anda?

Tuhan sedang mengatakan pada Anda, “Rencanakan ke depan.”

Ingat: Tak seorangpun berencana untuk gagal. Kita hanya gagal dalam
membuat rencana.

Yesus berkata, “Kalau seorang dari kalian mau membangun sebuah menara,
tentu ia akan duduk menghitung dahulu biayanya supaya ia tahu apakah
uangnya cukup untuk mneyelesaikan menara itu atau tidak. Sebab kalau
ternyata ia tak dapat menyelesaikannya, padahal pondasinya sudah
dibuat, maka semua orang yang melihat pekerjaan itu akan
menertawakannya. Mereka akan berkata, ‘Iih, orang ini membangun,
tetapi tidak dapat menyelesaikannya!’” (Lukas 14:28-30)

Sekarang, pikirkan tentang “menara” kehidupan finansial Anda.

Tuhan mengundang kita untuk menjadi seperti semut. Alkitab
mengatakan, …Pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah
bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya, atau penguasanya,
ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya
pada waktu panen. (Amsal 6:6-8)

Dengan kata lain?

Semut menanam di musim semi. Maka ia tidak memohon di musim gugur.


BERENCANA UNTUK MENJADI PENDONOR, BUKAN PENERIMA!

Anawim adalah rumah kami bagi orang-orang tua terlantar. Saya
membangunnya 13 tahun lalu.

Saya tahu itu adalah sebuah tempat yang indah. Begitu indahnya,
beberapa orang mengatakan pada saya, “Bo, jika saya sudah tua, saya
bermimpi untuk tinggal di sana.”

Tidak, saya tidak ingin Anda tinggal di sana. Tempat itu
diperuntukkan bagi yang termiskin dari yang miskin. Orang-orang tua
yang gagal menanam di musim semi dan sekarang memohon di musim gugur.

Jangan bermimpi untuk menjadi penghuni Anawim. Bermimpilah untuk
menjadi seorang pendonor Anawim.

Bagaimana?

Rahasianya ada dalam bacaan berikut…


JANGAN MEMINJAM, MULAILAH MEMBERI PINJAMAN

Setiap kali saya berbicara tentang finansial, saya bertanya pada para
pendengar, “Berapa banyak dari Anda yang mempunyai hutang?”
Tanggapannya mengagetkan. Jawabannya seperti saya menanyakan, “Berapa
banyak dari Anda adalah manusia?”

Hampir setiap orang punya hutang.

Dan orang-orang Filipina menyukai kenyataan bahwa mereka dapat
meminjam.

Seorang wanita berkata pada saya, “Saya meminjam uang dari SSS.” Saya
bertanya, “Mengapa?” Dia berkata, “Sayang jika saya tidak meminjam.”

Hah? Saya tidak mengerti.

Alkitab mengatakan, Apabila Tuhan, Allahmu, memberkati engkau, seperti
yang dijanjikanNya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada
banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman…
(Ulangan 15:6)

Apakah Anda melihat apa yang saya lihat dalam ayat itu? Ayat itu
berkata ada dua tanda bahwa Tuhan memberkati Anda:
1. Ketika Anda berhenti meminjam.
2. Ketika Anda mulai memberi pinjaman.

Teman, berhentilah meminjam. (Catatan: Tidak masalah meminjam untuk
usaha; Tapi tidak baik meminjam untuk biaya hidup Anda.)

Sebaliknya, mulailah memberi pinjaman.

Kepada siapa Anda memberi pinjaman?

99% orang-orang Filipina “memberi pinjaman” kepada bank. Bagaimana?
Anda menyimpan tabungan Anda di sana.

Tapi itu bukan sebuah pilihan yang baik. Masalahnya dengan bank
adalah bahwa mereka membayar Anda bunga yang sangat kecil yang kurang
dari 1% per tahun.

Saya menyarankan Anda “memberi pinjaman”
uang Anda kepada yang lain yang dapat memberi Anda pengembalian yang
lebih tinggi.

Contohnya? Perusahaan-perusahaan besar.

Anda dapat melakukan itu lewat Pasar Saham atau Reksa Dana.

Jika Anda betul-betul menyukai bank, maka jangan menyimpan uang Anda
di bank itu sendiri. Tapi, belilah saham dari bank itu. Jadilah
seorang pemilik. Bagaimana caranya? Belilah saham Metrobank, Banco
de Oro, Bank of the Philippine Islands… Setelah periode 20 tahun,
yang akan Anda terima kembali dalam jumlah yang jauh lebih besar!


ALAM SEMESTA SENANG MEMPERBANYAK

Apakah Anda ingin makmur?

Anda perlu belajar kata-kata penting ini dari Alkitab: Segala sesuatu
memperbanyak menurut jenisnya.

Seekor kucing menghasilkan kucing lainnya.

Seekor anjing menghasilkan anjing lain.

Saya akan menjadi sangat kuatir jika seekor kucing menghasilkan seekor
anjing.

Jika hal itu terjadi, akhir jaman sudah dekat.

Dari ilmu pengetahuan saya yang terbatas, seekor kucing menghasilkan
kucing lain, seekor anjing menghasilkan anjing lain, dan seekor
penguin menghasilkan penguin lain. Begitulah cara kerja alam semesta
ciptaan Tuhan.

Alkitab mengatakan segala sesuatu menghasilkan menurut jenisnya
(Kejadian 1:11). Sebenarnya, kalimat ini muncul enam kali dalam bab
pertama Kitab Kejadian. Dan Anda melihatnya dalam seluruh Alkitab.

Ketika seorang janda di Sarfat memberi Elia minyak dan tepungnya, apa
yang ia dapat? Lebih banyak minyak dan tepung. Bukan pakaian. Bukan
kayu. Tapi minyak dan tepung.

Ketika Yesus memberi makan kepada orang banyak, ia melakukannya dengan
(kejutan, kejutan) menggandakan 5 roti dan 2 ikan.

Ia tidak mengubah batu menjadi roti.

Ia tidak mengubah batu menjadi emas, dan lalu membeli roti.

Ia mengubah roti menjadi lebih banyak roti.

Yesus – Putera Allah yang hidup – membutuhkan roti untuk menghasilkan
lebih banyak roti.

Mengapa?

Karena ini adalah prinsip yang mengoperasikan seluruh alam semesta.

Segala sesuatu menghasilkan sesuai jenisnya.

Jika Anda menjadi makmur, Anda perlu belajar cara untuk menggandakan
sedikit uang yang Anda miliki.

Pada Tahun 1966, Ibu saya menginvestasikan uangnya sebesar 400 ribu.
45 tahun kemudian, 400 ribu itu menjadi milyar jumlahnya. (Omong-
omong, 1966 adalah tahun yang sangat baik bagi Ibu. Ia tidak hanya
menerima 400 ribu, ia juga melahirkan putera kesayangannya. Ehem.)

Belajar untuk menggandakan sedikit uang yang Anda miliki dan Anda akan
makmur!


SUPIR SAYA SEKARANG BERINVESTASI
DI PASAR SAHAM

Saya akan akhiri dengan satu cerita terakhir.

Karena buku terlaris saya, My Maid Invest In The Stock Market,
sekarang pembantu-pembantu saya menjadi pembantu paling terkenal di
seluruh dunia. (Haha!) Ya, mereka telah berinvestasi di Pasar Saham
selama setahun sekarang dan melakukannya dengan sangat baik.

Tapi supir saya baru mulai dua bulan lalu.

Alasan: Ia seorang pria menikah berusia 33 tahun. Ia memiliki 4 orang
anak. Istrinya adalah ibu rumah tangga, jadi seluruh keluarga
bergantung pada gajinya yang berjumlah 2,4 juta sebulan.

Itu belum semuanya. Keluarga besarnya dan keluarga besar istrinya
bergantung pada kemurahan hatinya bila terjadi keadaan darurat. Dan
hal itu terjadi setiap kali mereka bernafas.

Dengan kata lain, 2,4 jutanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
seluruh desa.

Jadi bagaimana ia bisa menabung dan menyisihkan dengan semua biaya
itu?

Saya tidak memaksanya.

Sebaliknya, saya hanya membiarkannya mendengarkan cerita-cerita
tentang para pembantu saya.

Anda tahu, setiap minggu, saya memimpin sebuah persekutuan doa kecil
dengan 3 pembantu dan supir. Dan hampir setiap pertemuan, ketiga
pembantu saya menceritakan bagaimana Tuhan memberkati investasi mereka
di Pasar Saham.

Saya mengatakan pada para pembantu saya bahwa jika mereka terus
berinvestasi dengan cara seperti yang mereka lakukan tahun lalu,
mereka akan mencapai milyaran pertama mereka dalam waktu 7 tahun. Hal
itu menarik perhatian supir saya. Akhirnya, ia berkata, “Saya tidak
mau menjadi satu-satunya yang bukan milyuner. Saya akan mulai
berinvestasi juga!”

Setiap bulan, sekarang ia menyisihkan 600 ribu dari gajinya untuk
investasinya di Pasar Saham. Dan untuk pertama kalinya dalam
hidupnya, ia memiliki pengharapan. Ia tahu kalau suatu hari nanti ia
akan menjadi seorang milyuner juga.

Sekarang, ketika seorang anggota keluarga atau tetangga memohon
pinjaman uang, dan ia tidak punya uang lagi di sakunya, ia dapat
dengan jujur berkata, “Maaf, sekarang saya tidak punya uang.”

Nyatanya, tak seorang pun bertanya padanya, “Bukankah kamu punya uang
di Pasar Saham?

Tak seorang pun tahu akan hal ini. (Ssstttt!)

Catatan: Dengan melakukan ini, ia juga mengajar mereka untuk tidak
lagi menjadi parasit. (Tapi itu topik lain lagi.)

Saya merasa sangat gembira untuknya.

Ia berusia 33 tahun sekarang. Jika dia menginvestasikan 600 ribu di
Pasar Saham setiap bulan dengan 12% hingga ia pensiun di usia 60, ia
akan pensiun dengan 1,4 milyar.

Tapi para penganalisa telah memundurkan sejarah Pasar Saham Filipina.
Jika 20 tahun lalu, Anda berinvestasi di 5 perusahaan terbesar, nilai
pertumbuhan rata-rata Anda akan menjadi 20% per tahun.

Jadi jika pertumbuhan investasi supir saya 20% per tahun (khususnya
dengan bimbingan saya), pada saat ia pensiun, supir saya akan memiliki
7,4 milyar.

Dengan 600 ribu per bulan!

Jika Anda pensiun dalam keadaan miskin, itu bukan salah Tuhan.

Tuhan memberi Anda sebuah pilihan hari ini.

Apakah Anda akan menanam di musim semi atau memohon di musim gugur?


Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

(Diterjemahkan oleh: Jessica Jeanne Pangestu)

*) सुम्बेर: "Milis Bo Sanchez" dari Grup Google

Wednesday, September 7, 2011

1million.jpg


Dear Members,

Our quest for excellence in everything we do is never-ending. Come rain, come shine, we journey on, strong in our belief of self-propelled journey of enterprise, excitement and achievement.

And as is true with every quest, milestones become important signposts.

We have hit the ONE MILLION MEMBER mark in Indonesia. An occasion which demands that we create a perfect platform for you to get in touch with your abilities.


A MILLION REASONS
Think beyond individual gain, think societal windfall. Think empowerment. The ability to change lives and contribute to a better world. We could go on…A million people have experienced the TVI Network Marketing magic. Now, it is your turn.



REGISTER TODAY
The TVI Million Smilestone Celebration will be the perfect opportunity for you to network with like minded individuals, gain fresh insights and take your business to new heights. We look forward to you joining us in a meeting of minds and our shared quest for redefining success.

Date: Oct 8th, 2011

Venue: Jitec Mangga Dua Square, North Jakarta

Time: 12.00 - 17.00 hours

Entry fee: IDR 100.000

Capacity of the venue: 6000 pax

Prime Attraction of the event: Reog Ponorogo


Book your slot now before the seats last.

Sincerely,

TVI Express Indonesia
Touching Lives Globally!


العربية , български , 中文(简体) , 中文(繁體) , Hrvatski , Česky , Dansk , Nederlands , Filipino , Suomi , Français , Deutsch , Ελληνική , עברית , हिन्दी , Indonesia , Italiano , 日本語 , 한 국어 , latviešu , Lietuvių , Norsk , Polski , Português , Română , Русский , српски , slovenčina , slovenščina , Español , Svenska , slovenčina , Tiếng Việt