Download GRATIS PDF dan 3 Video Kaya dari Properti TANPA MODAL

Wednesday, October 5, 2011

PEMENANG MEMILIKI KECENDERUNGAN UNTUK BERTINDAK

Lucu!

Itu kesan pertama yang muncul ketika saya menterjemahkan bagian awal
tulisan Bo kali ini.
(Refer ke tontonan menarik yang disuguhkan Bo.)

Selanjutnya...Anda akan tetap dipuaskan oleh tulisannya yang sarat
dengan pengajaran namun dikemas dengan gaya menghibur yang selalu
menjadi ciri khasnya.

Selamat membaca dan merenungkan!

God bless!

in Christ,
Jessica

--------------------------------------------------



Apakah Anda perhatikan?

Hal-hal buruk terjadi pada orang baik.

Setiap waktu.

Apakah Anda terjebak dalam kemacetan minggu ini?

Atau apakah Anda kehilangan handphone – semua nomor dan data hilang
selamanya?

Atau pernahkah Anda mengalami kejadian buruk komputer Anda rusak – dan
semua file Anda lenyap selama-lamanya?

Atau pernahkah Anda mengalami atasan Anda berteriak pada Anda atas
sesuatu yang bukan kesalahan Anda?

Atau pernahkah Anda mengalami sakitnya ditinggalkan pacar karena yang
lain?

Saya ulangi. Hal-hal buruk terjadi pada orang baik sepanjang waktu.

Saya tidak dapat menjawab mengapa semua itu terjadi.

Namun ini pertanyaan saya yang lebih besar: Apa yang Anda lakukan
ketika hal buruk terjadi pada Anda?

Apakah Anda mengambek?

Apakah Anda mengeluh?

Apakah Anda hanya diam dan tidak melakukan apa-apa?

Atau apakah Anda memiliki kecenderungan untuk bertindak?

Inilah pesan saya yang sederhana namun besar bagi Anda hari ini:
Pemenang memiliki kecenderungan untuk bertindak. Itulah sebabnya
mengapa mereka menjadi pemenang.

Saya ingin Anda menonton video singkat ini. Durasinya kurang dari
satu menit. Ini betul-betul lucu.

Tapi pelajarannya sangat mendalam.

Silahkan lihat di http://www.youtube.com/watch?v=ZYexOlC0CXw

Edan, bukan?

Tapi Anda akan terkejut bahwa banyak orang melakukan hal yang sama
persis ketika hal buruk terjadi pada mereka.

Mereka terpaku.

Mereka terjebak.

Mereka hanya diam di tempat.

Mereka mengeluh.

Mereka mengeluh kepada dunia.

Teman, apakah hal buruk terjadi pada Anda?

Jangan terjebak.

Jangan mengeluh. Percuma.

Berdiri.

Daripada mengeluh, lakukan sesuatu.

Jika Anda tidak bisa lari, berjalanlah. Jika Anda tidak kuat
berjalan, jalanlah dengan tertatih. Jika Anda tidak bisa berjalan
dengan tertatih, merangkaklah. Tersandung membawa Anda pada hal-hal
besar.

Mengapa? Karena Tuhan tidak pernah mengatakan bahwa Anda tidak akan
pernah mengalami hal buruk. Tapi inilah janjiNya yang besar: Bahwa
setiap kali suatu hal buruk terjadi padamu, hal baik akan terjadi
kemudian. Setiap kali! Karena Roma 8:28 mengatakan bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka
yang mengasihi Dia.


BAGAIMANA ANDA BEREAKSI TERHADAP API?

Suatu hari, seorang wanita muda datang kepada kakeknya dan menangis di
bahunya. Ia menceritakan pada kakeknya semua masalah yang ia hadapi.
Ia merasa begitu kewalahan menghadapi semua itu. Sepertinya segala
sesuatu dalam hidupnya tidak beres.

Setelah ia menangis beberapa saat, kakeknya berkata padanya, “Mari ke
dapur. Aku punya sesuatu untukmu.”

Di dapur, sang kakek menyiapkan tiga panci air seperti untuk memasak.
Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Pada panci kedua, ia
memasukkan telur. Pada panci ketiga, ia memasukkan biji kopi. Dan ia
menyalakan api di bawah ketiga panci tersebut.

Selama dua puluh menit, mereka duduk diam sembari api memanaskan
panci. Setelah dua puluh menit, sang kakek berkata, “Jika kamu
perhatikan, api di bawah ketiga panci itu sama. Sama besarnya. Sama
temperaturnya. Namun kamu akan melihat perbedaan setiap benda
bereaksi terhadap api.”

Ia menyendok wortel dan menaruhnya di sebuah mangkok. Ia menyodorkan
pada cucunya untuk menyentuh wortel itu.

“Lembek,” kata cucunya.

Ia mengambil telur, memecahkannya, dan memberikan pada cucunya.

“Keras,” kata cucunya.

Akhirnya, ia membuka panci kopi – harumnya memenuhi seluruh ruangan.
Ia menuangkan secangkir untuk cucunya yang kemudian menyeruputnya.

“Enak,” katanya, “Terima kasih Kakek. Tapi apa artinya semua ini?”

Kakeknya berkata, “Cucuku, engkau sedang melewati api. Engkau sedang
melewati cobaan. Setiap orang mengalami hal yang sama. Tapi
bagaimana engkau bereaksi? Apakah engkau seperti wortel yang berpikir
dirinya keras dan kuat, tapi ketika api datang, ia menjadi lembek dan
kehilangan kekuatannya? Atau engkau seperti telur yang memiliki
semangat yang mudah dibentuk dan hati yang lembut, tapi ketika cobaan
datang, mengeraskan hatinya? Atau engkau seperti biji kopi? Api
melepaskan rasa dan aromanya. Cobaan yang engkau hadapi dapat
melepaskan karunia dan mimpimu. Cobaan yang kamu hadapi dapat
membebaskanmu. Jadi katakan, apakah engkau sebuah wortel, sebutir
telur, atau biji kopi?”


COBAAN ANDA DAPAT MEMBEBASKAN ANDA

Apakah pacar Anda meninggalkan Anda untuk gadis lain? Sekarang Anda
bebas untuk menemukan seorang pria yang lebih baik yang akan setia
pada Anda.

Apakah Anda di-PHK? Sekarang Anda bebas untuk mencari pekerjaan yang
lebih baik di sebuah perusahaan yang lebih baik atau menjadi seorang
wiraswasta.

Apakah saat ini Anda sakit? Ini adalah panggilan untuk membangunkan
Anda. Tubuh Anda sedang mengatakan pada Anda, “Sudah saatnya untuk
peduli padaku.” Sekarang Anda bebas untuk menjadi orang tersehat yang
bisa Anda lakukan.

Sebelas tahun lalu, seorang teman saya menderita kanker payudara.
Tapi kanker itu membebaskannya. Karena kanker itu, ia lebih melayani
Tuhan, ia lebih mencintai keluarganya, dan ia lebih memperhatikan
kesehatannya. Ia mulai makan buah dan sayuran. Sebelas tahun
kemudian, ia menjadi seorang yang lebih sehat, ia menjadi seorang yang
lebih menyenangkan, dan ia menjadi seorang yang lebih rohani.
Kankernya membebaskannya.

Apakah usaha Anda gagal? Sekarang Anda bebas untuk memulai lagi dari
awal dan membuatnya lebih baik.

Itulah yang terjadi pada saya.


TIGA PRIA MELEWATI API

Dalam Alkitab, kita membaca tentang Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.

Mereka juga melewati api. Yang sesungguhnya.

Karena para pria ini tidak mau menyembah berhala, raja menjadi sangat
marah, ia melempar mereka ke dalam perapian – dan meminta prajuritnya
yang paling kuat untuk mengikat mereka.

Tapi ketika berada di dalam api, Allah menyelamatkan mereka. Mereka
terlindungi. Bahkan pakaian mereka pun tidak terbakar. Mereka
berjalan keluar tanpa luka sedikit pun.

Tapi inilah bagian yang menakjubkan: Tak ada yang terbakar kecuali
tali yang mengikat mereka.

Api tersebut membuat mereka menjadi orang yang bebas.

Dari pengalaman saya, ketika saya berjalan melewati api, cobaan yang
saya alami menyingkirkan belenggu saya. Ketakutan saya. Pikiran saya
yang sempit. Mimpi-mimpi kecil saya.

Hei, saya tetap tidak menyukainya.

Api tetap api. Menyakitkan. Membakar.

Tapi ketika saya keluar dari api itu, saya menjadi satu pribadi yang
lebih baik.

Seperti biji kopi, aroma dan cita rasa saya dilepaskan.

Saya bahkan lebih bebas untuk memberi dampak kepada dunia.


MAJU TERUS!

Mazmur 23:4 mengatakan, Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku…

Anda tidak tinggal di lembah.

Anda tidak mengambek di lembah.

Anda berjalan melewati lembah.

Anda terus maju. Anda melangkahkan satu kaki ke depan kaki lainnya
hingga Anda keluar dari lembah tersebut.

1 Petrus 1:13 mengatakan, Sebab itu siapkanlah akal budimu.

Milikilah kecenderungan untuk bertindak.


DARI EKSEKUTIF HINGGA PETANI

Ketika saya berpikir tentang tindakan, saya ingat teman saya Rudy
Mallari.

Pada tahun 90-an, Rudy berada di posisi puncak dunia. Teman saya ini
adalah salah satu figur kunci dalam industri ekspor pakaian. Ia
menjalankan sebuah perusahaan besar dan mendapat upah yang sangat
tinggi.

Namun dalam sekejap mata, seperti seseorang menarik karpet dari bawah
seluruh industri ini. China mengambil alih. Dan (hampir) seluruh
industri ekspor pakaian mati.

Dan dalam waktu semalam, Rudy kehilangan pekerjaan dan bisnisnya.

Dari posisi di puncak dunia, sekarang ia berada di dasar.

Apakah Rudy mengambek? Apakah ia dengan mudahnya menyerah dan
menggantung sarung tangannya? Apakah ia merasa depresi karena tangan
yang semula menyuapinya mendadak menghilang?

Sangat jauh dari itu.

Karena Rudy memiliki kesukaan yang lain: Bertani.

Ia tetap bekerja, tetap bertindak, tetap membuat kesalahan.

Dari menjadi seorang eksekutif, sekarang ia adalah seorang “petani”.

Sebenarnya ia tidak betul-betul mengelola sebuah pertanian. Tapi ia
bekerja dengan banyak petani kecil mandiri –dan ia mengajarkan mereka
bertani organik. Dan kemudian membantu mereka menjual hasil produksi
mereka.

Selama bertahun-tahun, ia bertemu dengan orang-orang berjas, berdasi,
dan bertas kantor. Sekarang, ia bertemu dengan orang-orang berbaju
sobek, bertopi jerami dan bersepatu bot berlumpur.

Dan dalam berurusan dengan petani-petani kecil dan orang-orang miskin
lainnya, ia bertumbuh dalam gairahnya untuk menolong orang miskin.
Karena itu, ia bergabung dengan Alay Buhay – suatu organisasi yang
menolong pengusaha kecil di seluruh negeri.

Tragedinya berubah menjadi kemenangan – tidak hanya untuk dirinya tapi
juga untuk banyak orang lain.


SEBUAH KISAH NYATA YANG AKAN SANGAT MENYENTUH ANDA

Saya akan menceritakan pada Anda sebuah kisah nyata tentang seorang
wanita yang mengalami sebuah cobaan yang paling mengerikan. Ketika
Anda membaca kisahnya, Anda akan menyadari bahwa cobaan Anda sangat
tidak ada artinya dibanding dengan apa yang dialami gadis ini.

Kala itu 25 September 2000.

Maricel Apatan adalah seorang anak berusia 11 tahun di Zamboanga.

Pada hari itu, gadis kecil ini pergi bersama pamannya untuk mengambil
air.

Di perjalanan, empat orang pria bertemu mereka. Mereka membawa pisau
panjang. Mereka mengatakan pada pamannya untuk menelungkup ke tanah.
Dan mereka membacok lehernya dan membunuhnya.

Maricel betul-betul mengalami shock. Apalagi keempat pria itu adalah
tetangga mereka. Ia berusaha lari, tapi para pria itu mengejarnya.

Ia menangis, “Jangan membunuh saya! Kasihani saya!”

Tapi mereka tidak mendengarkan. Dengan sebilah pisau panjang, seorang
pria menyayat lehernya juga.

Maricel jatuh ke tanah dan tidak sadarkan diri.

Ketika ia bangun, ia melihat banyak sekali darah.

Ia juga melihat kaki para pria itu di sekelilingnya, tapi ia berpura-
pura mati.

Ketika mereka berlalu, Maricel berlari pulang.


TANGANNYA JUGA DIBACOK

Tapi sepanjang jalan, ia melihat kedua tangannya jatuh. Karena para
pria itu membacoknya juga. Ia menangis tapi ia terus berlari.

Terkadang, ia pingsan dan jatuh ke tanah. Namun ia mendapatkan
kembali kesadarannya dan berlari lagi.

Ketika ia sudah dekat rumahnya, Maricel memanggil ibunya.

Melihat puterinya, ibunya menjerit histeris. Ia membungkus anaknya
yang berdarah dengan sebuah selimut dan membawanya ke rumah sakit.

Inilah masalahnya: Dari rumahnya ke jalan raya, jaraknya 12
kilometer.

Dibutuhkan waktu 4 jam untuk mereka bisa mencapai jalan raya.

Ketika mereka tiba di rumah sakit, para dokter berpikir Maricel akan
meninggal.

Tapi selama 5 jam, mereka mengoperasinya. Dibutuhkan 25 jahitan untuk
menjahit kembali luka pisau panjang tersebut di leher dan punggungnya.

Maricel hampir tidak selamat.

Dan ia kehilangan kedua tangannya.

Ironisnya, hari berikutnya adalah ulang tahun Maricel.

Ia berusia 12 tahun.

Tapi aduh, tragedi tidak berakhir di situ.


MALAIKAT YANG MENYELAMATKAN

Ketika mereka pulang ke rumah, mereka melihat rumah mereka telah
tiada. Tampaknya rumah mereka habis digeledah dan dibakar oleh orang-
orang jahat.

Karena sangat miskin, keluarga Maricel juga tidak mempunyai 50.000
Peso untuk membayar tagihan rumah sakit mereka.

Namun Tuhan mengirim banyak malaikat untuk menolong mereka.

Uskup Agung Antonio Ledesma, seorang relatif jauh, membayar tagihan
rumah sakit dan membantu mereka membawa para penjahat ke pengadilan.
Mereka dijatuhi hukuman penjara.

Sebuah organisasi membantunya menyelesaikan studinya.

Hari ini, ia tinggal bersama para suster di Regina Rosarii dengan Sr.
Eppie Brasil, O.P.

Namun ini, saya percaya, adalah mukjizat yang luar biasa.

Bukannya tinggal diam, Maricel terus berlari.

Bukannya mengutuk Tuhan karena ia kehilangan tangannya, sekarang ia
menggunakan pergelangannya dengan cara yang luar biasa yang akan
membuat Anda takjub.

Maricel dinobatkan sebagai yang paling rajin, paling baik dalam
komputer, dan paling sopan di Sekolah bagi Anak-anak Cacat.

Pada Tahun 2008, ia lulus dari sebuah kursus Manajemen Hotel dan
Restoran. Ia bahkan menerima sebuah Medali Emas untuk Seni dan
Kerajinan.

Hari ini, pada usia 21 tahun, Maricel sedang belajar untuk menjadi
seorang Chef.

Ya, seorang Chef tanpa tangan.

Tak ada apapun yang dapat menghentikan wanita muda ini untuk menggapai
mimpinya.


PEMENANG YANG SEBENARNYA TIDAK AKAN PEMENANG!

Oh, itu sungguh sebuah karunia.

Karena hari Minggu lalu, saya mengundang Maricel untuk datang ke Feast
(Catatan: Ini adalah pertemuan doa mingguan kami.)

Kami melihat Maricel di hadapan kami.

Dan sukacitanya, senyumnya, cahayanya begitu menakjubkan!

Dalam busana putih Chef, saya memintanya untuk berdiri di hadapan
umat. Kami bersorak gempita.

Dan kemudian saya menuntunnya ke sebuah meja yang dipenuhi dengan
sayur-sayuran.

Saya memintanya membuat salad bagi saya.

Dengan hanya menggunakan pergelangannya, ia memotong sayur-sayuran dan
menyiapkan salad yang enak.

Saya tidak dapat menahan tangis.

Saya melihat sekeliling dan mendapatkan banyak yang menangis juga.

Karena kami berada di hadapan seorang pemenang yang menakjubkan.

(Jika Anda ingin melihat foto Maricel Apatan - silahkan masuk ke
http://milis-bo-sanchez.googlegroups.com/web/Winners%20Have%20A%20Bias%20For%20Action%20-%20Pic.pdf?gsc=nkFKmCMAAAD30LX-Wghi-BxwX-tlW1N6JH8vs4XjywD2gJH5mL1boq0IoyLhPG2x5smOr2otMGI)


JANGAN KEHILANGAN HARAPAN

Teman, apakah Anda seorang pemenang?

Berhentilah berfokus pada cobaan Anda.

Berhentilah berfokus pada masalah Anda.

Saat ini Anda mungkin sedang melewati api.

Mungkin pernikahan Anda sedang terkoyak-koyak.

Mungkin Anda sedang terkubur dalam tumpukan hutang.

Mungkin dokter mengatakan Anda tidak akan pernah sembuh.

Mungkin anak Anda jauh dari Tuhan.

Teman, jangan kehilangan harapan.

Jangan menyerah.

Anda akan memenangkan pertandingan ini.

Anda akan memenangkan hadiahnya!

Di dalam api, jangan menjadi wortel atau telur. Jangan melunak atau
mengeras. Tapi, jadilah seperti biji kopi dan biarkan api membebaskan
Anda untuk bertindak!

Api ini akan membuat Anda lebih baik.

Api ini akan membuat Anda bertumbuh.

Api ini akan membuat Anda bahkan lebih sukses!

Jadi berfokuslah pada garis finish.

Berfokuslah pada mimpi Anda.

Berfokuslah pada hadiah di depan Anda.

Berdiri dan terus berlari!


Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez


*) सुम्बेर मिल्लिस बो Sanchez