Download GRATIS PDF dan 3 Video Kaya dari Properti TANPA MODAL

Wednesday, July 9, 2008

BAGAIMANA 20 PESO BERKEMBANG MENJADI JUTAAN

BAGAIMANA 20 PESO BERKEMBANG
MENJADI JUTAAN

Ketika Anda Memberi Pada Tuhan, Ia Memberkati Anda
Sehingga Anda Dapat Memberi Lebih Banyak Lagi!


Semua bermula dari 20 Peso (sekitar Rp 5.000,- saat ini).

Pada Tahun 1979, Rey Ortega sedang menikmati sarapan pagi bersama 4
orang temannya.

Ketika sedang membaca koran, matanya menatap artikel tentang 200.000
anak-anak jalanan yang tidak mampu melanjutkan sekolah di Metro
Manila.

Angka itu menyentak dirinya. Ia tidak mampu mempercayai hal itu.
200.000 anak-anak di jalan?

Ia menceritakan hal itu pada keempat temannya dan mengeluarkan
dompetnya. "Lihat, saya punya uang lebih 20 Peso. Kita mungkin tidak
mampu menolong 200.000 anak-anak jalanan, tapi jika kita kumpulkan
recehan bersama-sama, paling tidak kita dapat mengirim satu anak
kembali ke sekolah."

Dengan segera, teman-temannya menyetujui. Dan bersama-sama, mereka
menuju ke sekolah dasar Tipas di Taguig, Rizal.

Mereka menemui Kepala Sekolahnya dan bertanya, "Apakah Anda tahu
seorang pelajar yang lulus dari Kelas 6 namun tidak dapat melanjutkan
sekolah karena kondisi keuangan keluarga yang tidak memungkinkan?"

Kepala Sekolah mengatakan ada. "Namanya Rodora Lopez."

Maka Rey mengirim Rodora ke sekolah.

Tahun berikutnya, ia mengirim seorang anak lainnya.

Satu tahun sesudah itu, ia mengirim seorang lagi.

Dan sejak itu ia tidak pernah berhenti.

Sekarang, Rey telah menghasilkan 54 anak lulusan universitas. Mereka
adalah para lulusan University of Philippines dengan predikat 'cum
laude' dan menduduki peringkat 10 besar.

Ia telah mengirim 5 anak miskin dari keluarga yang dibinasakan oleh
Gunung Pinatubo kembali ke sekolah.

Dan 8 anak miskin dari keluarga yang ditumpas banjir besar di Infanta.

Dan 7 anak dari keluarga buta di Antipolo.

Dan 5 seminarian muda miskin yang ingin menjadi imam.

Seakan belum cukup, Rey memulai sebuah panti asuhan tahun lalu.

Ia tidak ingin anak-anak ini berkeliaran di jalan-jalan. Ia ingin
memberi mereka sebuah rumah. Maka ia dan isterinya membuka rumah
mereka untuk 10 anak yatim-piatu!

Syukurlah, sekarang mereka memiliki sebuah rumah terpisah untuk panti
asuhan. Sekarang mereka mengasuh 19 anak yatim.

Hal ini bukan suatu jalan yang mudah untuk dilalui.

Di lokasi sebelumnya, panti asuhannya terletak di daerah pinggiran.
Tapi 88 pemilik rumah di daerah itu menandatangani sebuah surat
"penolakan" berjumlah 3 halaman, menolak adanya sebuah panti asuhan di
desa mereka. Berita itu membuatnya sedih.

Namun Rey berdoa untuk tempat lain yang mau menerima anak-anak Tuhan.
Baru-baru ini, ia menemukan tempat lain - sangat dekat dengan tempat
kami mengadakan program FEAST di Pasig. Sebentar lagi, anak-anak itu
dapat berjalan kaki untuk menghadiri FEAST setiap hari Minggu dan
mengikuti Sekolah Minggu yang kami adakan. Ini sungguh merupakan
sebuah berkat besar yang tersamar.

Selama ini, Rey menjalankan "one-man show". Sebagai seorang
pengusaha, ia memiliki uang untuk mendanai pelayanannya bagi Tuhan.
Baru tahun lalu, dari sakunya sendiri, ia menghabiskan lebih dari
setengah juta peso untuk panti asuhannya dan program beasiswanya.

Jadi Anda dapat bayangkan, sejak 20 Peso pertamanya di Tahun 1979, ia
telah memberi jutaan hingga saat ini. (Tanpa menyinggung keringat,
darah, dan air matanya.) Namun itulah cara Tuhan memberkati usaha
milik Rey sejak 1979.

Ya, Tuhan menyediakan untuk pekerjaannya.

Saya percaya bahwa inilah tujuan dari kekayaan.

Tuhan akan memperkaya kita agar kita dapat memberi lebih.

Ketika Anda memberi, Tuhan akan memberkati usaha yang Anda lakukan.

Teman-teman Rey juga tidak berhenti membantunya. Dengan penuh
kesabaran, ia mengetuk dari pintu ke pintu, menelepon teman-teman, dan
menulis banyak surat. Tahun lalu, mereka mampu mengumpulkan 830.000
Peso bagi anak-anak yang dibiayai sekolahnya.

Tapi sekarang, kebutuhan anak-anak telah berkembang jauh melebihi apa
yang dapat didanai oleh Rey atau teman-temannya sendiri.

Maka saya berpartner dengan Rey.

Sekarang ia adalah anggota komunitas saya, Light of Jesus. Kami telah
menjadikan dia sebagai penanggungjawab program beasiswa kami. Dan
kami menjadikan apa yang telah dilakukannya sebagai tugas kami juga.
KerygmaFamily.com akan menyediakan dana untuk program beasiswa dan
panti asuhan yang telah dimulainya.

Rey adalah seorang yang sangat spesial.

Semangatnya, keberaniannya, dan cintanya kepada kaum miskin sangat
memberkati saya.

Karena itu daftar pekerjaan kami untuk kaum miskin pun berkembang, dan
saya sangat gembira.

Berikut adalah daftarnya:

* Anawim, rumah bagi para lansia. Kami mengasuh 60 lansia terlantar
di Montalban, Rizal. Kami menyediakan penampungan, makanan,
pengobatan, dan kasih Kristiani bagi mereka yang telah dilupakan oleh
keluarganya dan masyarakat.

* He Cares, pelayanan kami bagi anak-anak jalanan. Didirikan oleh
teman saya, Jodean Sola. Ia mengirim 230 anak-anak jalanan ke
sekolah, memberi makan 600 anak-anak jalanan setiap minggu, memandori
sebuah proyek perumahan relokasi bagi 120 keluarga, dan sebuah program
peminjaman modal untuk usaha kecil bagi 130 ibu dari anak-anak
jalanan. (Saya telah bekerja dengan Jodean selama 20 tahun hingga
sekarang, dan saya selalu terinspirasi oleh orang yang sangat berbesar
hati ini. Saya akan menulis tentang dia pada kali berikut.)
* ALAY, program beasiswa Rey Ortega bagi 49 anak, dan panti asuhan
Tahanan ng Pagmamahal bagi 19 anak.
* Gawad Kalinga - sebuah desa di Montalban, Rizal - 120 rumah.
* Komunitas saya juga melakukan pelayanan rutin ke penjara wanita di
Mandaluyong.

Segala sesuatu yang besar dapat dimulai dengan 20 Peso.

Karena sebagaimana kita memberi sedikit yang kita punya, Tuhan akan
memberkati kita dengan berlimpah.

Seperti yang dikatakan Rey Ortega, Anda tidak perlu menolong 200.000
anak-anak jalanan.

Anda hanya perlu menolong satu anak...


Semoga mimpi Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez


-------------------------------------------------------------------------------------
Sumber: "Milis Bo Sanchez" Google Groups
www.bahasakasih.com

No comments:

Post a Comment